• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 25 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah

Apa Itu Islam Wasathiyyah atau Islam Moderat? Ini Penjelasannya

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Tsaqofah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
islam

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

Oleh: Ustadz Muhammad Atim

Syariat Islam itu memiliki karakteristik wasathiyyah (pertengahan/moderat). Dan ia menunjukkan keseimbangan. Jika tidak ada keseimbangan ini, maka terjadilah ketimpangan, kekacauan dan kerusakan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

وَكَذَ ٰ⁠لِكَ جَعَلۡنَـٰكُمۡ أُمَّةࣰ وَسَطࣰا

ArtikelTerkait

Mengapa Orang Bisa Kerasukan Jin padahal Rajin Shalat dan Dzikir?

Pernah Lakukan Zina, kemudian Menikah, Apa yang Harus Dilakukan?

Dampak Buruk Soft Drink untuk Kesehatan

Umar bin Khattab Tidak Lakukan Shalat di Gereja saat Menaklukkan Baitul Maqdis

“Begitulah Kami menjadikan kalian umat yang wasath” (QS. Al-Baqarah : 143).

Umat yang wasath selain bermakna sebagai umat pilihan dan umat yang menegakkan hukum dengan adil di tengah-tengah manusia, ia juga bermakna pertengahan/moderat dalam berbagai hal. Pertengahan antara berlebih-lebihan (ghuluw) dan tidak memenuhi yang seharusnya (taqshir).

Imam Ath-Thabari memberi tafsir pada ayat di atas :

وأرى أن الله تعالى ذكره إنما وصفهم بأنهم”وسَط”، لتوسطهم في الدين، فلا هُم أهل غُلوٍّ فيه، غلوَّ النصارى الذين غلوا بالترهب، وقيلهم في عيسى ما قالوا فيه – ولا هُم أهلُ تقصير فيه، تقصيرَ اليهود الذين بدَّلوا كتابَ الله، وقتلوا أنبياءَهم، وكذبوا على ربهم، وكفروا به؛ ولكنهم أهل توسط واعتدال فيه. فوصفهم الله بذلك، إذ كان أحبَّ الأمور إلى الله أوْسطُها.

“Aku memandang bahwa Allah menyebutkan hal itu, Allah mensifati mereka dengan wasath (pertengahan), karena sifat pertengahan mereka dalam agama. Mereka bukanlah pelaku ghuluw (berlebihan) seperti ghuluwnya orang-orang nashrani yang ghuluw dalam kerahiban dan perkataan mereka terhadap Isa seperti yang mereka katakan.

Juga bukan pelaku taqshir (tidak memenuhi yang seharusnya) seperti taqshirnya orang-orang yahudi yang merubah kitab Allah, membunuh para nabi, mengingkari tuhan mereka dan kufur kepada-Nya. Tetapi mereka adalah orang-orang yang bersikap pertengahan dan adil di dalamnya. Allah mensifati mereka dengan itu karena perkara yang paling dicintai Allah adalah perkara yang paling pertengahan”.

BACA JUGA: Apa Hukum Mengganti Nama dalam Islam? Ini Penjelasan Buya Yahya

Apa Itu Islam Wasathiyyah atau Islam Moderat? Ini Penjelasannya

Ucapan Tahun Baru Islam 2021, pesantren, islam
Foto: Unsplash

Karakter moderat dalam syariat Islam ini mencakup berbagai dimensinya. Baik mencakup dimensi akidah, akhlaq, fiqih maupun pemahaman secara umum.

Hanya di sini perlu diperjelas, pertengahan di antara apakah yang dimaksud di sini? Secara ringkasnya dapat saya simpulkan, maksudnya pertengahan diantara dua sisi yang menyimpang.

Jalan kebenaran Islam ini ada di posisi tengah di antara dua sisi yang menyimpang. Kedua, pertengahan dengan cara menggabungkan dua perkara kehidupan yang terlihat bertentangan padahal saling melengkapi, yang kalau condong kepada salah satunya tidak akan terjadi keseimbangan.

Kedua hal ini akan tergambar jelas dengan contoh yang akan saya sebutkan kemudian. Namun pada keseluruhannya, ia selalu bersifat pertengahan antara kondisi berlebih-lebihan (ghuluw) dengan kondisi tidak memenuhi yang seharusnya (taqshir).

Juga perlu dipertegas, bahwa pertengahan di sini bukanlah pertengahan antara haq dan batil, antara iman dan kufur. Karena dalam hal-hal seperti itu tidak ada pertengahannya, tetapi harus tegas berpijak pada kebenaran dan keimanan dan berlepas diri dari kebatilan dan kekufuran.

Dalam hal aqidah misalnya seperti yang disebutkan oleh Ath-Thabari di atas bahwa agama Islam itu pertengahan antara ghuluwnya Nashrani dengan taqshirnya Yahudi.

Nashrani berlebihan dalam memuliakan Nabi hingga menuhankan Nabi Isa as.  Sedangkan Yahudi sama sekali tidak memuliakan Nabi, bahkan mereka membunuhnya.

Dalam hal memahami sifat Allah, pertengahan antara yang menyerupakan dengan makhluk (musyabbihah/mujassimah) dengan yang menafikan sifat-sifat-Nya. Maka akidah Islam yang benar (ahlus sunnah) adalah tidak menyerupakan Allah dengan makhluk tetapi menetapkan sifat-sifat yang Allah tetapkan.

Dalam hal takdir, pertengahan antara jabariyyah yang menihilkan usaha manusia dan bahwa semuanya bersifat paksaan dari Allah, dengan qodariyyah yang menihilkan campur tangan Allah dan bahwa usaha manusialah yang menentukan.

Maka akidah ahlus sunnah adalah meyakini bahwa Allah menentukan takdir segalanya, tetapi pada saat yang sama memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih dan berusaha. Hasil dari usaha manusia itu tidak akan keluar dari takdir yang telah Allah tetapkan. Hanya masalahnya, takdir itu hanya Allah yang tahu, sedangkan kewajiban manusia hanya berusaha.

Pertengahan antara kelompok yang bersikap keras, bermudah-mudahan menyesatkan muslim lainnya dan ambisius menganggap banyak orang lain itu masuk neraka. Ini adalah sikap ghuluw dalam beragama.

Dengan kelompok liberal yang bermudah-mudahan membenarkan orang lain dan ambisius menganggap banyak orang masuk surga, meskipun jelas-jelas non-muslim. Membiaskan batasan antara iman dan kufur.

Sebenarnya akar penyimpangan dua kelompok di atas adalah salah menempatkan ajaran Islam antara yang bersifat qath’i dan yang bersifat zhanni. Kelompok garis keras menempatkan yang zhanni sebagai hal yang qath’i.

Sehingga mereka tidak mau menerima perbedaan pendapat. Padahal dalam wilayah khilafiyyah ijtihadiyyah yang para ulama berbeda pendapat padanya. Sebaliknya, kelompok liberal menempatkan yang qath’i sebagai sesuatu yang zhanni.

Mereka tidak peduli bahwa dalam Islam ini ada yang tsawabit (tetap) yang disepakati, ada perkara qath’i yang tidak boleh dirubah dan berbeda pendapat, semuanya mereka labrak.

Dalam hal ibadah, pertengahan antara yang berlebih-lebihan sampai melupakan hak-hak duniawi yang mesti ditunaikan dengan yang kurang dalam melaksanakan ibadah. Dalam hal akhlaq, misalnya dalam berinfak. Pertengahan antara pelit dan boros.

Dalam hal fiqih, misalnya pertengahan antara kelompok yang anti madzhab dengan kelompok yang fanatik terhadap madzhab, yaitu memposisikan madzhab seperti ajaran agama yang qath’i, harus taqlid mengikuti semua pendapat ulama tertentu, padahal mereka tidak ma’shum.

Kita tidak bisa mengesampingkan khazanah besar fiqih para ulama madzhab, tapi pada saat yang sama kita tidak boleh fanatik dan taqlid buta pada madzhab tertentu. Karena fiqih itu sifatnya ijtihadiyyah, dan ijtihad itu bisa saja berubah dipengaruhi dengan kondisi tertentu.

Dalam menyikapi penguasa misalnya, pertengahan antara kelompok keras yang menganggap semua penguasa dan pajabat itu thagut dengan kelompok yang lembek yang mesti tunduk sepenuhnya pada penguasa, memprotes dan meluruskannya dianggap khowarij/pemberontak yang halal darahnya.

Pemahaman yang benar adalah bahwa mengangkat pemimpin termasuk masalah ijtihadiyyah dengan memperhatikan kemaslahatan, tidak terkait dengan iman dan kufur. Namun kesalahan bahkan kezhaliman penguasa harus dikoreksi dengan berbagai cara yang disepakati, dan tentu tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Juga pertengahan antara dua hal yang terlihat saling berlawanan padahal saling melengkapi. Sikap pertengahan di sini dengan menggabungkan kedua sisi tersebut.

Misalnya menggabungkan antara kemaslahan ruh dan jasad, rasa takut dan pengharapan, idealisme dan realistis, kemaslahatan akhirat dan dunia, kemaslahatan perorangan dan kelompok, dan sebagainya. Hal seperti ini mesti diberi porsi secara seimbang, karena kalau tidak akan terjadi ketimpangan, kekacauan dan kerusakan.

Apa Itu Islam Wasathiyyah atau Islam Moderat? Ini Penjelasannya

kemanan, islam
Foto: Why We Seek

BACA JUGA: Menurut Said Nursi, Inilah 6 Penyakit yang Membuat Umat Islam Tertinggal

Dan masih banyak lagi. Jika kita mengamati satu demi satu syariat Islam, pasti akan menemukan secara keselurahannya tegak di atas prinsip wasathiyyah.

Sifat wasathiyyah ini pada akhirnya akan menghasilkan keseimbangan dalam kehidupan, dan inilah yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

وَٱلسَّمَاۤءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ ٱلۡمِیزَانَ. أَلَّا تَطۡغَوۡا۟ فِی ٱلۡمِیزَانِ. وَأَقِیمُوا۟ ٱلۡوَزۡنَ بِٱلۡقِسۡطِ وَلَا تُخۡسِرُوا۟ ٱلۡمِیزَانَ.

“Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan, agar kalian jangan melampaui/merusak keseimbangan itu, dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kalian mengurangi keseimbangan itu.” (QS. Ar-Rahman : 7-9)

Wallahu A’lam. []

Tags: IslamIslam moderatIslam Pertengahan
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Omicron Masih Gentanyangan Awal Tahun 2022, Vaksin Booster dan 3T Secara Ketat Solusinya

Next Post

Manusia Diberi Kebebasan dan Diberi Petunjuk

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Arwah Gentayangan, Jin

Mengapa Orang Bisa Kerasukan Jin padahal Rajin Shalat dan Dzikir?

23 September 2023
Hukum Suami Istri Tidur dalam Keadaan Telanjang., Impotensi, jima, jima, Hukum Menikah tapi Tidak Berhubungan Badan, Zina

Pernah Lakukan Zina, kemudian Menikah, Apa yang Harus Dilakukan?

23 September 2023
Dampak Buruk Soft Drink Untuk Kesehatan

Dampak Buruk Soft Drink untuk Kesehatan

20 September 2023
Abu Bakar, Salman Al-Farisi, Abu Hurairah, Umar bin Khatab

Umar bin Khattab Tidak Lakukan Shalat di Gereja saat Menaklukkan Baitul Maqdis

10 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Amalan Agar Bisa Jumpa Rasul di Surga, Nasab Nabi Muhammad, Aminah, shalawat, Rasulullah

Fisik Rasulullah Muhammad

Oleh Haura Nurbani
25 September 2023
0

Adalah Rasulullah ﷺ itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan.

kaesang

PSI Gelar Kopdarnas Hari Ini, Bahas Kaesang Jadi Ketum

Oleh Yudi
25 September 2023
0

Forum tersebut digelar PSI di tengah mencuatnya usulan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, menjadi ketua umum partai.

anies, cak imin

Bicara Perubahan di Makassar, Ini yang Disampaikan Anies dan Cak Imin

Oleh Yudi
25 September 2023
0

Warga ramai-ramai ikut kegiatan Jalan Gembira Bersama di Monumen Mandala, Makassar yang dihadiri Anies dan Cak Imin.

pks, anies, jokowi, kpk, pilkada, ASN

Soal Larangan ASN Like-Share Medsos Capres, Ini Respons PKS

Oleh Yudi
25 September 2023
0

Diketahui, Aturan soal netralitas ASN menjelang Pemilu 2024 diatur mendetail hingga pada penggunaan media sosial.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.