JAKARTA—Ind Police Watch (IPW) mengungkapkan keprihatinan terkait serangan terduga teroris di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Kamis (10/5/2018) tengah malam. Pada serangan itu, seorang polisi tewas terbunuh.
Menurut IPWA dalam siaran pers yang diterima Islampos.com, Mako Brimob Kelapa Dua kebobolan lagi. Setelah sebelumnya polisi berhasil mengatasi kerusuhan yang terjadi di dalam rutan blok teroris pada Rabu (9/5/2018) malam hingga Kamis (10/5/2018) pagi, serangan terjadi lagi dari luar Mako Brimob pada Kamis (10/5/2018) malam.
Dari info A1 yang dikumpulkan IPW, disebutkan bahwa pada Kamis malam 10 Mei 2018 pukul 23.45 dua Intel Brimob melihat tiga lelaki yang mencurigakan di sekitar Mako Brimob. Ketiganya diduga membawa bahan peledak. Kedua Intel Brimob itu, Briptu Norman dan Briptu G pun berusaha membekuk ketiganya. Namun hanya TS yang tertangkap. Sedangkan dua temannya berhasil kabur.
Dengan membawa bahan peledaknya. TS pun lalu dibawa ke kantor Satintelmob di dalam Mako Brimob. Saat diperiksa TS diketahui berusia 23 tahun dan berasal dari Tanjung siang, Jabar.
Saat diperiksa TS ijin ke toilet. Karena lama tak muncul, Bripka Marjin Prancis mendatangi toilet. Saat itulah TS melakukan serangan dan menikam anggota Brimob itu bertubi tubi.
Mendengar keributan di toilet teman temannya mendatangi TKP dan berhasil membekuk TS. Sementara Bripka Marhun yang luka parah dibawa ke RS Bhayangkara Brimob. Pukul 02.40 korban meninggal dunia dengan luka parah di bagian perut.
IPW berharap Polri transparan mengungkap peristiwa pembunuhan anggota Brimob ini dan mengungkap pelaku dari teroris jaringan mana.
IPW juga mengimbau agar Polri meningkatkan keamanan di sekitar Mako Brimob. Jika keamanan anggota polisi di markas komando pasukan elit Polri itu saja tidak bisa terjaga, bagaimana publik bisa percaya bahwa polisi mampu menjaga keamanan masyarakat. []