• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 23 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Inilah Panglima Perang yang Dijuluki Putra dari Jantung Hati Rasulullah

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Ilustrasi: Unsplash

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

USAMAH RA di usianya yang 18 tahun sudah diamanahi untuk memimpin pasukan perang muslimin melawan tentara Romawi. la berkulit hitam dan memiliki nama lengkap Usamah bin Zaid bin Haritsah bin Syurahbil bin Ka’ab bin Abd Al-Uzza Al-Kalbi.

la juga biasa dipanggil Abu Muhammad. la memiliki gelar Hibb Rasulullah (jantung hati Rasulullah) dan Ibnu Hibb Rasulullah (putra dari jantung hati Rasulullah). Ayahnya adalah Zaid bin Haritsah RA, anak angkat Rasulullah SAW yang sangat beliau cintai.

Ibunya adalah Ummu Aiman, seorang budak hitam yang mengasuh Muhammad kecil dan dimerdekakan oleh Rasulullah SAW. Zaid lebih memilih tinggal bersama Muhammad dari pada kembali kepada ayahnya, Haritsah.

BACA JUGA: Mendengar Ayat Tentang Neraka, Panglima Perang Ini Menangis

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Seusai Rasulullah SAW menyelesaikan haji Wada’, beliau mempersiapkan pasukan muslimin untuk menghadapi tentara Romawi. Tentara Romawi dengan sadis membunuh salah seorang kepala daerah mereka bernama Farwah bin Umar Al-Judzami ketika diketahui memeluk Islam.

Di antara pasukan muslim terdapat pejuang Muhajirin dan Anshar, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq RA., Umar bin Khaththab RA., Abu Ubaidah bin Jarrah RA, Abul A’war Zaid bin Zaid, dan Sa’ad bin Abi Waqqash RA. Dari sekian banyak muslimin yang andal dalam peperangan, Rasulullah SAW memilih Usamah bin Zaid RA yang masih muda belia untuk memimpin pasukan muslimin. Tentu saja hal tersebut menuai keheranan dan protes dari sebagian kaum muslimin yang meragukan kepemimpinan Usamah RA.

Mendengar gunjingan yang menyangsikan kepemimpinan Usamah RA, Rasulullah SAW bersabda di hadapan kaum muslimin, “Wahai sekalian manusia, aku mendengar pembicaraan kalian mengenai pengangkatan Usamah. Apabila kalian meragukan kemampuannya dalam memimpin, mengapa kalian sebelumnya tidak meragukan kepemimpinan Zaid bin Haritsah, ayahnya? Demi Allah, jika ayahnya pantas menjadi seorang pemimpin, anak ini juga pantas menjadi pemimpin. Jika ayahnya seorang yang kucintai, anaknya juga orang yang paling kucintai sesudahnya. Mereka berdua adalah orang baik maka perlakukanlah Usamah dengan baik pula!”

Setelah teguran tersebut, kaum muslimin yang pada awalnya meragukan keputusan beliau segera bergabung dengan pasukan Usamah RA. Saat itu mereka hendak berangkat menuju Juraf di luar kota Medinah untuk membangun perkemahan sesuai dengan perintah Rasulullah SAW.

Sebelum berangkat, para pasukan terlebih dahulu menemui Rasulullah yang terbaring sakit. Ummu Aiman, menyarankan agar Usamah tidak diberangkatkan sampai beliau sehat agar tenang dalam perjalanannya. Namun, Rasulullah SAW. bersikeras dan berkata, “Biarkan Usamah berangkat sekarang juga!”

Pasukan pun berangkat menuju Juraf dan bermalam di sana. Keesokan harinya, sebelum pasukannya bergerak, Usamah RA. menyempatkan diri untuk menengok Rasulullah SAW yang sakitnya bertambah parah.

Usamah RA. mencium wajah pucat Rasulullah SAW dan beliau pun mendoakannya. Setelah itu, Usamah RA. kembali menuju pasukannya yang telah siap berangkat meninggalkan Juraf.

Namun, tiba-tiba berita duka menyergap seluruh pasukan muslimin. Seorang utusan Ummu Aiman membawa berita bahwa Rasulullah SAW telah tiada.

Usamah RA. segera menghentikan pasukan dan menunda keberangkatannya. Bersama Umar bin Khaththab RA. dan Abu Ubaidah bin Jarrah, Usamah kembali menuju kediaman Rasulullah SAW diikuti oleh prajurit-prajuritnya.

Benar-benar duka menyelimuti Medinah saat itu. Kepergian pemimpin yang begitu mereka cintai memberikan pukulan berat hingga tidak sedikit dari kaum muslimin yang histeris dan tidak menerima, bahkan murtad dari Islam. Suasana kota Medinah menjadi kacau.

Segeralah diadakan musyawarah untuk mengangkat khalifah pengganti Rasulullah SAW. Mereka sepakat untuk mengamanahkan jabatan tersebut kepada Abu Bakar RA. Ia pun bertindak cepat untuk mengatur keberangkatan Usamah RA. Begitu pula, mengamankan kota Medinah.

Sebagian kaum muslimin tidak menyetujui keberangkatan pasukan Usamah mengingat kondisi Medinah sangat genting dan butuh penjagaan yang ketat dari serangan musuh-musuh Allah. Bisa jadi para musuh Allah memanfaatkan kekosongan dan kekacauan di Medinah untuk merebut dan menduduki wilayah kaum muslimin tersebut.

Menyikapi hal itu, Abu Bakar RA. memberikan pendapatnya, “Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, seandainya aku tahu akan dimakan binatang buas sekalipun, aku akan tetap mengirim pasukan ini ke tujuannya. Insya Allah, mereka akan kembali dengan selamat. Bukankan Rasulullah SAW telah memerintahkan untuk segera memberangkatkan pasukan Usamah? Mengenai keamanan di Madinah, biarkan Umar bin Khaththab tetap tinggal bersamaku di sini untuk membantuku. Apakah kalian setuju dengan pendapatku?”

Keyakinan kuat yang terpancar dari Usan Abu Bakar RA menular ke seluruh kaum muslimin sehingga mereka menyetujui pendapatnya. Tanpa membuang waktu, Usamah RA. segera bersiap untuk berangkat bersama 3.000 orang prajurit, 1.000 orang di antaranya menunggang kuda.

Abu Bakar mendatangi mereka untuk melepas kepergian pasukan muslimin dengan doa keselamatan. Usamah yang melihat Abu Bakar RA datang dengan berjalan kakisegera turun dari kudanya untuk memberikan tumpangan kepada sang Khalifah.

Namun, Abu Bakar RA segera mencegahnya dengan berkata, “Demi Allah, jangan turun, wahai Usamah! Aku ingin telapak kakiku ini dipenuhi debu sabilillah beberapa saat. Bukankah setiap langkah pejuang akan memperoleh imbalan tujuh ratus kebaikan dan menghapus tujuh ratus kesalahan?”

Mereka pun berangkat diiringi doa dan duka mendalam. Meskipun Rasulullah SAW. telah tiada, hal itu tidak menyurutkan semangat jihad fi sabilillah yang berkobar dalam jiwa mereka dalam menyiarkan panji Islam.

Pasukan Usamah RA. bergerak cepat meninggalkan kota Medinah dan melalui beberapa kota yang masih tetap memeluk Islam. Di Wadil Qura, Usamah RA mengirim Huraits dari suku Hani Adzrah untuk memantau keadaan di Ubna yang menjadi target mereka.

BACA JUGA: Masuk Islamnya Sang Panglima Syuhada

Dari hasil pengintaiannya, ternyata penduduk Ubna tidak mengetahui kedatangan mereka dan tidak ada persiapan untuk berperang sama sekali. Ia pun mengusulkan kepada Usamah RA agar secepatnya melakukan serangan selagi musuh lengah.

Usamah RA menyetujuinya dan segera menyusun strategi penyerangan. Hanya dalam empat puluh hari mereka dapat menaklukkan kota tersebut tanpa jatuh korban seorang pun dengan membawa harta rampasan perang yang besar ke Madinah.

Sejak saat itu sosok Usamah RA makin bersinar di mata kaum muslimin. Bahkan, Umar bin Khaththab RA memberinya hadiah lebih besar daripada apa yang ia berikan kepada putranya, Abdullah bin Umar RA.

Ketika ditanya tentang perihal tersebut oleh putranya, Umar menjawab, “Usamah lebih dicintai Rasulullah SAW daripada engkau dan ayahnya lebih disayangi daripada ayahmu!” []

SUMBER: CERITAINSPIRASIMUSLIM

Tags: PanglimaUsamah bin Zaid
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Julaibib: Sepertinya Aku Tak Laku, Wahai Rasulullah!

Next Post

Biar Belajar Menyenangkan, Ini 5 Aplikasi Android untuk Pendidikan Anak 

Yudi

Yudi

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Oleh Dini Koswarini
12 Juli 2025
0
Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

Dengan berteman dengan orang yang ikhlas, kita belajar untuk lebih memerhatikan pandangan Allah, bukan manusia.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.