• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 12 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Inilah 5 Ulama Indonesia yang Jadi Tentara Pejuang Kemerdekaan

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Indonesia negara paling dermawan

Ilustrasi. Foto: Slon.pics

0
BAGIKAN

 

ULAMA dan tokoh-tokoh Islam di Indonesia turut berjuang mewujudkan kedaulatan bangsa dan negara RI di masa kemerdekaan. Tak sedikit dari mereka yang turut serta di barisan para tentara. Dengan mengorbankan jiwa dan raga, perjuangan mereka amat berharga bagi bangsa Indonesia.

Siapa saja mereka?

Dikutip dari Okezone, berikut 5 ulama yang menjadi tentara di era kemerdekaan Indonesia:

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid

1 Kiai Hasnawi Karim

H. Hasnawi Karim, B.A. adalah seorang akademisi dan pejuang Indonesia. Ia lahir di Batipuh Baruah, Tanah Datar, Sumatra Barat pada 24 Desember 1924 dari pasangan keluarga Abdul Karim Datuk Rangkayo Marajo dengan Hajjah Nurqamar Amin. Berbagai profesi dan pekerjaan pernah digeluti olehnya.

Dimulai dari guru, pejuang, perwira hingga pemimpin dan menjadi seorang ulama. Bahkan juga menjadi pemain dalam kancah politik. Hasnawi menjadi Imam Tentara Dinas Agama Tentara Staf A Territorium Sumatera tengah, daerah Tanah Datar untuk membina ketaatan beragama, menanamkan iman dan ketakwaan serta budi pekerti luhur para prajurit.

BACA JUGA: Ulama dan Kemerdekaan

Hasnawi pernah menjadi kepala pendidikan dan latihan Pemuda Republik Indonesia (PRI) Batipuh X Koto Padang Panjang. Ia ikut berjuang dalam memperoleh kemerdekaan dan ia mengumpulkan bahan makanan dalam pembentukan BKR, TKR Batalyon Merapi yang dirampas dari gudang perbekalan Jepang di Batipuh.

Pada Agresi Belanda II, Hasnawi pergi ke Tarutung untuk mencari persenjataan. Belum sampai ke tempat tujuan, Hasnawi diminta untuk menyerahkan mobilnya kepada petugas disana, karena untuk menyusun perjuangan yang sangat disegerakan. Akhirnya Hasnawi harus berjalan kaki untuk kembali ke Padang Panjang dengan menempuh perjalanan 18 hari siang malam. “Telapak sepatu ABRI yang saya pakai dalam perjalanan 18 hari itu habis,” kata Hasnawi mengisahkan penderitaannya dalam perjuangan.

2 Kiai Syam’un

Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) K.H. Syam’un adalah seorang tokoh pejuang kemerdekaan yang menentang pemerintahan Hindia Belanda di Banten sekaligus pendiri Perguruan Islam Al-Khairiyah Citangkil, Kota Cilegon. Ia lahir di Beji, Bojonegara, Serang, Banten pada tanggal 5 April 1894. Pada umur 11 Tahun, KH. Syam’un berguru di Masjid Al-Haram tempat ahli-ahli keislaman terbaik di dunia berkumpul untuk membagi ilmu.

KH. Syam’un pernah bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA), sebuah gerakan pemuda bentukan Jepang. Dalam PETA, jabatannya sebagai Dai Dan Tyo yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang. Ia juga sering mengajak anak buahnya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan Jepang.

Karier KH. Syam’un diketentaraan terbilang gemilang hingga diangkat menjadi Bupati Serang periode 1945-1949. Pada awal Kemerdekaan, KH.Syam’un berhasil meredam gejolak sosial di Banten, peristiwa itu terkenal dengan peristiwa Dewan Rakyat pimpinan ce Mamat.

3 Kiai Masykur

K.H. Masjkur adalah Menteri Agama pada tahun 1947-1949 dan 1953-1955. Ia lahir di Malang, Jawa Timur, pada 30 Desember 1904. Masa mudanya banyak ia habiskan untuk merantau dari pesantren ke pesantren. Pengembaraannya dimulai dari Pesantren Bungkuk di Singosari, berlanjut ke Pondok Sono, Siwalanpanji, Tebuireng hingga berguru kepada Syaikhona Cholil Bangkalan.

Di masa-masa perjuangan revolusi pembebasan atas penjajahan, Kiai Masjkur aktif turut berjuang sebagai seorang pejuang dan ia juga tercatat selaku pendiri Pembela Tanah Air (PETA). Ketika pertempuran 10 November 1945, namanya muncul sebagai Ketua Markas Tertinggi Sabilillah (1945-1947) diamanahkan kepada dirinya dan di masa Mr Amir Syarifuddin ia ditunjuk secara resmi untuk menjadi anggota Badan Pembela Pertahanan Negara.

4 Kiai Tubagus Ahmad Chatib al-Bantani

K.H. Tubagus Ahmad Chatib adalah seorang ulama, pejuang, dan perintis kemerdekaan Republik Indonesia dari Banten. Ia lahir di Pandeglang, Banten, pada tahun 1855. Pada tanggal 19 September 1945 Soekarno, selaku Presiden Republik Indonesia mengangkat Ahmad Chatib menjadi Residen Banten yang menangani administrasi dan pemerintahan sipil, serta menangani segala unsur militer.

BACA JUGA: M. Nasir (1), Ulama Negarawan, Negarawan Ulama

Pada masanya ini, Ia juga pernah menduduki jabatan penting di pemerintahan Indonesia seperti Dewan Pertimbangan Agung, Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPRGR), bahkan pernah menduduki kursi MPRS dan BPPK.

Selain aktif dalam menggerakan roda pemerintahan, dalam usahanya ia juga memajukan agama dan umat. Ia merupakan penvetus berdirinya Majelis Ulama, Perusahaan Alim Ulama (PAU), serta mendirikan perguruan tinggi seperti Universitas Islam Maulana Yusuf yang di kemudian hari berganti nama menjadi IAIN Sunan Gunung Jati, Banten.

5 Kiai Iskandar Sulaiman

Iskandar Sulaiman terlahir dari keturunan bangsawan yang kaya raya, dan ia dikenal sebagai seorang yang sangat dermawan, sama sekali tidak menampakkan kesombongan. Selepas perjalanannya dalam menuntut ilmu di Pesantren Tebuireng. Dengan kekayaannya itu digunakan untuk memakmurkan masyarakat disekitarnya sekaligus memperkenalkan NU kepada masyarakat. Serta ia turut mendirikan beberapa unit pendidikan seperti madrasah dan kegiatan penunjang lainnya.

Karir Iskandar Sulaiman tidak hanya berhenti sebagai seorang pengajar saja, di masa menjelang dan setelah masa kemerdekaan ia aktif di dunia kemiliteran. Semangat nasionalisme selalu terpancar dari sosoknya. Perjuangan itu terus ia lakukan hingga pangkat terakhir yang pernah ia raih sebagai seorang kolonel. []

SUMBER: OKEZONE

Tags: Kemerdekaan RIpejuangTentaraUlama
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kepercayaan Umat itu Bernama Abu Ubaidillah bin Jarrah

Next Post

Sedekah 2,5% Itu Cukup Kok… Kalau…

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid 1 ulama

Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid

10 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2 ulama

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Sejarah Hari Ini: 3 Maret 1924, Kekhalifahan di Turki Dibubarkan

Oleh Sodikin
3 Maret 2019
0
Ilustrasi. Foto: Kabarsatu

Memang sejak kecil, jiwa pemberontak telah nampak. Sering ia bertengkar dengan gurunya di sekolah Fatimah. Hingga bapaknya memindahkannya ke sekolah...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

8 Doa dalam Surat Al-Imran

Oleh Saad Saefullah
10 Maret 2025
0
Doa Sapu Jagat, Doa agar Dipermudah Mencari Rezeki, Doa dalam Surat Al-Imran

Kisah, sosok dan doa dalam Al-Qur'an, memang tak bisa dipisahkan.

Lihat LebihDetails

6 Dampak Negatif Jika Istri Selalu Menolak Ajakan Jima’ Suami

Oleh Yudi
19 Februari 2025
0
malam, malaikat maut, murka, ajal, hidup, jima', melaknat

Jima’ bukan hanya tentang kebutuhan fisik, tetapi juga menjadi bentuk komunikasi emosional antara suami dan istri.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.