• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 4 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Ini Keutamaan dan Tata Cara Shalat Sunnah Wudhu

Redaktur Sodikin
3 bulan ago
in Islam 4 Beginner
Reading Time: 4min read
0
Shalat Tasbih, Ini Anjuran dan Tata Caranya

Ilustrasi. Foto: islamidia

SALAH satu shalat yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam adalah shalat sunnah wudhu atau sering disebut  shalat syukrul wudhu. Dinamai demikian dikarenakan shalat tersebut dikerjakan mengiringi wudlu seseorang.

Shalat sunnah wudhu juga bisa dikatakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas pertolongan yang diberikan-Nya sehingga ia mampu mendapatkan air untuk dipergunakan berwudlu’ dalam rangka menjalankan ibadah yang paling baik, yakni shalat.

Shalat Sunnah Wudlu’ termasuk di antara ibadah ringan namun memilki keutamaan yang sangat besar. Hal ini menunjukkan sifat kasih sayang Allah dan keluasan rahmat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang berkeinginan memperoleh karunia-Nya yang berlimpah-limpah.

Berdasarkan hadits-hadits shahih, shalat sunnah wudlu’ memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

1. Allah SWT akan memberikan ampunan kepada orang yang telah berwudlu sesuai dengan contoh dari Rasulullah SAW kemudian ia melanjutkan untuk mendirikan shalat sunat wudlu  dengan hati

Dasarnya : Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di atas; juga Hadts yang berbunyi:

أَنَّ حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ دَعَا بِإِنَاءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مِرَارٍ فَغَسَلَهُمَا ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِي الإِنَاءِ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثًا وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلاَثَ مِرَارٍ ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلاَثَ مِرَارٍ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثُمَّ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ  –  البخاري

“Bahwa Humran mantan budak ‘Utsman mengabarkan kepadanya, bahwa ia telah melihat ‘Utsman bin ‘Affan minta untuk diambilkan bejana (berisi air). Lalu dia menuangkan pada telapak tangannya tiga kali lalu membasuh keduanya, lalu ia memasukkan tangan kanannya ke dalam bejana lalu berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung, kemudian membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangan hingga siku tiga kali, kemudian mengusap kepala, kemudian membasuh kedua kakinya tiga kali hingga kedua mata kaki. Setelah itu ia berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda: barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini lalu mendirikan shalat dua rakaat, yang pada shalatnya dia tidak berbicara pada dirinya sendiri (yakni mendirikannya dengan khusyuk) niscaya Allah SWT akan memberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari)

2. Allah SWT menetapkan akan memberikan balasan terindah berupa surga dengan segala kenikmatannya sebagai tempat kembali bagi hamba-hamba-Nya yang selalu melaksanakan Shalat Sunat Wudlu’, yang dikerjakannnya dengan ikhlas,

Dasarnya: Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di atas; (juga hadits lain)

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ كَانَتْ عَلَيْنَا رِعَايَةُ الإِبِلِ فَجَاءَتْ نَوْبَتِى فَرَوَّحْتُهَا بِعَشِىٍّ فَأَدْرَكْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَائِمًا يُحَدِّثُ النَّاسَ فَأَدْرَكْتُ مِنْ قَوْلِهِ « مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ ». قَالَ فَقُلْتُ مَا أَجْوَدَ هَذِهِ. فَإِذَا قَائِلٌ بَيْنَ يَدَىَّ يَقُولُ الَّتِى قَبْلَهَا أَجْوَدُ. فَنَظَرْتُ فَإِذَا عُمَرُ قَالَ إِنِّى قَدْ رَأَيْتُكَ جِئْتَ آنِفًا قَالَ « مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ – الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ » – مسلم

Dari Uqbah bin Amir dia berkata, “Dahulu kami menggembala unta, lalu datanglah malam, maka aku mengistirahatkannya dengan memberikan makan malam. Lalu aku mendapati Rasulullah SAW berdiri berbicara kepada manusia. Dan dari sebagian sabdanya yang aku dengar adalah: ‘Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian mendirikan shalat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan wajahnya, kecuali surga wajib diberikan kepadanya.” Uqbah berkata, ‘Maka aku berkata, ‘Alangkah baiknya ini, ‘ tiba-tiba seorang pembicara di depanku berkata, ‘Yang sebelumnya adalah lebih bagus’. Saat aku lihat, ternyata dia adalah Umar.’ Uqbah lalu berkata, ‘Sesungguhnya aku telah melihatmu datang barusan.” Umar lalu menyebutkan, “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu, lalu menyampaikan wudhunya atau menyempurnakan wudhunya kemudian dia bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya melainkan pintu surga yang delapan akan dibukakan untuknya. Dia masuk dari pintu manapun yang dia kehendaki.” (HR Muslim)

Tata Cara Shalat Sunat Wudhu

1 Waktu Pelaksanaan Shalat

Sebagaimana dijelaskan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh  Bilal di atas, Shalat Sunnah Wudhu’ hendaknya dikerjakan ketika seseorang habis berwudhu’, kapan saja, baik siang hari maupun malam hari. Menurut pendapat para pengikut Imam Hanafi dan Hambali, shalat ini harus dilakukan di luar  waktu-waktu terlarang shalat,  sedangkan menurut para pengikut Imam Syafi’i,  dapat dilakukan kapan saja, termasuk pada waktu-waktu terlarang shalat.

Loading...

Alasan mereka karena shalat Sunnah Wudlu’ termasuk shalat yang mempunyai sebab, sedangkan larangan shalat pada waktu-waktu tertentu hanya berlaku untuk shalat-shalat yang tidak mempunyai sebab. Pendapat yang kedua ini yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Sekelompok  Ahlul Ilmi.

Mengenai jarak antara wudhu’ dan shalat sunnah wudhu’ tidak dijumpai hadits yang menjelaskannnya. Karena itu, para ulama’ berbeda-beda pandangan. Menurut pendapat Al-Aujah. selama belum lama waktu yang memisahkan antara wudhu’ dan sholat sunnah wudhu’, maka apabila  jangka waktunya sudah lama,  sudah tidak disunnahkan lagi mengerjakan sholat sunnah wudhu’.

Adapun batasan lamanya waktu yang memisahkan itu menurut kebiasaan (adat) pada umumnya. Sebagian ulama’ menyatakan batas waktunya selama belum berpaling dari mengerjakan sholat tersebut, sebagian lainnya menyatakan, selama belum kering air wudhunya, dan ada juga yang mengatakan bahwa batas waktunya selama belum batal wudhunya.

2 Kaifiyat Shalat

Mayoritas Ulama’, berpendapat bahwa Shalat Sunnah Wudhu dikerjakan sebanyak dua rakaat. Dalilnya sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits-hadits di atas. Namun, menurut fatwa yang dikeluarkan oleh Al-Lajnah ad-Da’imah lil Buhutsil Ilmiyah wal Ifta’ (Tim Fatwa dari Arab Saudia) menyatakan bahwa shalat Sunnah Wudlu dapat dikerjakan lebih dari dua rakaat. Fatwa ini tampaknya didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Bilal di atas.

Mengenai kaifiyat shalat , karena tidak dijumpai dalil-dalil yang menjelaskannya secara khusus maka pada dasarnya, sholat Sunnah Wudlu tidak memiliki kaifiyat tertentu, baik menyangkut gerakan shalat maupun bacaannya. Dengan demikian jika seseorang hendak melaksanakan shalat Sunnah Wudlu hendaklah ia mengerjakannya sebagaimana pada pelaksanaan shalat dua raka’at yang lain, kecuali pada niat shalat yang harus disesuaikan. .

3 Tempat Shalat

Pada dasarnya  Shalat Sunnah Wudlu’ dapat dikerjakan di mana saja, baik di rumah maupun di masjid. Namun, tempat yang paling utama untuk shalat adalah di rumah. Sebagimana hal ini dijelaskan di dalam sabda Rasulullah SAW:

فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ  – رواه البخارى

“Shalat seseorang yang paling utama adalah di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR Bukhari)

4 Ketentuan lain

Para ulama’ menegaskan bawa shalat sunnah Wudlu adalah termasuk ke dalam kelompok salat ghoiru maqsudah li dzatiha, artinya shalat yang pelaksanaannya bukan dimaksudkan untuk dzatnya melainkan untuk sebabnya. Dalam hal Shalat Sunnah Wudlu’ pelaksanaannya dimaksudkan untuk wudlu’.

Oleh karenanya Shalat Sunnah Wudlu dapat tercukupi dengan shalat yang lain, manakala ia dikerjakan sesudah  berwudlu’.  Misalnya, seorang Muslim berwudhu  setelah adzan Dhuhur, kemudian ia mengerjakan shalat  sunat qabliyyah dzuhur dua rakaat, maka ia  terhitung telah pula melaksanakan shalat sunat wudlu’, berdasarkan keumuman perintah dalam hadits di atas.

Demikian pandangan  para ulama yang tergabung dalam Tim fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah dan lainnya , bahkan menurut mereka  bisa pula mencukupi untuk shalat Tahiyyatul Masjid, karena shalat tersebut juga termasuk kelompok salat ghoiru maqsudah li dzatiha Dasar mereka, hadits Nabi SAW yang menyatakan bahwa: “Sesungguhnya amalan-amalan bergantung kepada niatnya, dan setiap orang berhak mendapatkan sesuatu berdasarkan niatnya”.

Pandangan yang sama dikemukakan oleh  Ibnu ‘Utsaimin. Beliau menyatakan bahwa, “Jika sesorang  meniatkan shalat sunnah rawatib, hal itu dapat mewakili shalat sunnah tahiyatul masjid dan sunnah wudhu. Sebaliknya, jika dia meniatkan sunnah wudhu atau shalat tahiyyatul masjid, hal itu hanya bisa mewakili salah satunya atau keduanya;  karena tujuan dari keduanya tercapai. Namun, tidak dapat mewakili sunnah rawatib, karena tujuan yang diinginkan darinya adalah terlaksananya dua rakaat sebelum shalat wajib secara tersendiri”. Atau, dengan kata lain, shalat sunnah rawatib adalah termasuk kelompok shalat maqsudah li dzatiha (shalat yang pelaksanaannya dimaksudkan untuk shalat itu sendiri).

Pada bagian lain, Ibnu Utsaimin berpandangan  bahwa tuntunan Shalat Sunnah Wudlu’ juga berlaku bagi seseorang yang habis bertayamum. Alasan beliau wudlu dan tayamum mempunyai kedudukan dan  fungsi yang sama. Wallahualam. []

SUMBER: TUNTUNAN ISLAM

Tags: shalat sunnah wudhu. shalat wudhutata cara shalat sunnah
Sodikin

Sodikin

Related Posts

Memberi Nama Anak, Perhatikan 4 Hal Ini

Repot Mengurus Bayi, Bolehkah Menjamak Shalat?

4 Maret 2021
berdzikir dengan biji tasbih

Beribu Dzikir pada Hati yang Tak Kunjung Tenang

2 Maret 2021
Sudahkah Anda Mengenal Tamu Kita Ini?

Ini Keutamaan Bulan Rajab, Jangan Sampai Luput!

2 Maret 2021
Nabi pun Enggan Shalatkan Jenazah Orang yang Masih punya Utang

Bayarlah Utang Segera dan Secepatnya

2 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Biar Hidup Harmonis, Ini 5 Kaidah Hidup Bertetangga Ala Rasulullah

Biar Hidup Harmonis, Ini 5 Kaidah Hidup Bertetangga Ala Rasulullah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Laporan Otoritas HAM: 6500 Migran Tewas Selama Bekerja untuk Persiapan Piala Dunia di Qatar
Dunia

Laporan Otoritas HAM: 6500 Migran Tewas Selama Bekerja untuk Persiapan Piala Dunia di Qatar

Redaktur Eneng Susanti
4 menit ago
Bagaimana Kalau Muslim?
Tahukah Anda

Orang-orang yang Mendapatkan Pahala 2 Kali

Redaktur Sodikin
34 menit ago
Bolehkah Kopi Kemasan Digunakan untuk Masker Wajah?
Tahukah Anda

Bolehkah Kopi Kemasan Digunakan untuk Masker Wajah?

Redaktur Dini Koswarini
1 jam ago
Sumbangsih Islam dalam Meredam Bencana Umat Manusia
Tahukah Anda

Ibadah Ini Efektif Cegah Berbagai Penyakit Kronis

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add