• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 10 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Pendidikan

Ini Gambaran Sikap para Tabi’in terkait Prinsip Adab sebelum Ilmu

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Pendidikan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Metode pendidikan Nabi, baca alquran, Metode pendidikan yang digunakan Rasulullah ﷺ,

Ilustrasi. Foto: Flickr

0
BAGIKAN

ADAB dulu sebelum ilmu, itulah gambaran yang tercermin dalam sikap para tabi’in terdahulu. Prinsip ini pula yang digunakan dalam pendidikan Islam dari generasi ke generasi.

Salah seorang ulama Salaf berkata kepada anaknya, “anakku, engkau mempelajari 1 bab tentang adab lebih aku sukai daripada engkau belajar 70 bab ilmu.”

Mengapa demikian pentingnya adab sebelum ilmu?

BACA JUGA: 7 Adab Murid terhadap Gurunya

ArtikelTerkait

Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim

Di Usia Berapa Sebaiknya Anak Mondok ke Pesantren?

Peran Seorang Guru yang Ideal dalam Dunia Pendidikan

Bagaimana Hukum Menyekolahkan Anak Muslim di Lembaga Pendidikan Nonmuslim?

Sebab sungguh, tak akan bermanfaat ilmu setinggi apapun jika tiada adab di dalamnya.

Berikut ini gambaran sikap para tabi’in dalam menerapkan prinsip tersebut:

1 Malik bin Anas

Ketika Malik bin Anas akan belajar kepada Rabi’atur Ra’yi, seorang ulama (cendekiawan) yang sangat luas dan mendalam keilmuannya, ibunda Malik bin Anas berpesan:

“Nak, camkan pesan ibu, pelajarilah olehmu adab Rabi’atur Ra’yi sebelum kau pelajari ilmunya.”

Sebuah pesan singkat, namun sangat mendalam maknanya. Sejatinya, pesan yang tersirat dari sang ibunda adalah:

“Nak, jika kau tak temui adab pada diri Rabi’atur Ra’yi, maka kau tak perlu buang-buang waktu belajar ilmu kepadanya.”

2 Ruwaim bin Ahmad

Ruwaim bin Ahmad Al Baghdadi berkata kepada putranya, “Anakku, buatlah amalanmu menjadi seperti garam dan adabmu seperti tepung.”

Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid dalam bukunya Prophetic Parenting cara Nabi Mendidik Anak menjelaskankan arahan Ruwain bin Ahmad kepada anaknya.

“Artinya perbanyaklah melakukan adab sampai ukurannya di dalam perilaku seperti ukuran tepung dengan garam yang ditaburkan di atasnya. Banyak adab dengan sedikit amal saleh masih lebih baik daripada banyak amal saleh dengan sedikit ada,” katanya.

3 Ibrahim bin Habib bin Syahid

Disebutkan oleh Imam Al-Qarafi dalam kitabnya Al -Faruq, Ibrahim bin Habib bin Syahid berkata, bapakku berkata kepadaku, “Kunjungilah para ahli fiqih dan para ulama, serta belajarlah adab, perilaku dan petunjuk mereka. Itulah lebih aku sukai daripada meriwayatkan hadits.”

BACA JUGA: Adab dan Keilmuan dalam Islam

Itu artinya sang ayah menyarankan, supaya si anak belajar adab bersama dengan belajar hadits, sebelum terlanjur belajar hadits tanpa adab yang berakibat tidak beradab dengan hadits-hadits Rasulullah SAW yang menyebabkan kesesatan dalam hatinya.

4 al-Baghdadi Abu Zakaria al-Anbari

Disadur dari kitab Adabul Imla wal Istimla, karya Imam as-Sam’ani, dan kitab Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlili karya Al-Khatib, al-Baghdadi Abu Zakaria al-Anbari mengatakan, “Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar. Sedangkan adab tanpa ilmu seperti itu tanpa jasad.”

5 Syaikh Ibnu Mubarak

Syaikh Ibnu Mubarak, seorang ulama yang sangat shalih, berkata, “Thalabtul adab tsalatsuna sanah wa thalabtul ‘ilm ‘isyrina sanah” (Aku belajar adab 30 tahun lamanya, sedang aku belajar ilmu hanya 20 tahun lamanya).

6 Imam Asy-Syafi’i

Berkata Imam Asy-Syafi’i kepada Imam Abu Abdish Shamad, gurunya anak-anak Khalifah Harun Al-Rasyid:

“Ketahuilah, yang pertama kali harus kamu lakukan dalam mendidik anak-anak khalifah adalah memperbaiki dirimu sendiri. Karena, sejatinya paradigma mereka terikat oleh paradigma dirimu. Apa yang mereka pandang baik, adalah apa-apa yang kau lakukan. Dan, apa yang mereka pandang buruk, adalah apa-apa yang kau tinggalkan.” []

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: ilmusikap.adabtabiin
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pentingnya Niat dalam Setiap Amalan

Next Post

PM Pakistan Dinobatkan sebagai ‘Man of The Year’ dalam Daftar 500 Muslim paling Berpengaruh di Dunia

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Arti Kata Tabarakallah, Keutamaan Memuliakan Anak Yatim, Definisi Anak Yatim, Pijakan Aqidah, Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim, qawwam

Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim

15 Desember 2024
anak, ibu, nasihat, PESANTREN, surga, nama anak, percaya diri, disiplin

Di Usia Berapa Sebaiknya Anak Mondok ke Pesantren?

3 Agustus 2024
Cara Memilih Guru, upah mengajar agama, adab kepada guru, pesantren, adab seorang guru, guru, pendidikan

Peran Seorang Guru yang Ideal dalam Dunia Pendidikan

23 Mei 2024
Hukum Menyekolahkan Anak

Bagaimana Hukum Menyekolahkan Anak Muslim di Lembaga Pendidikan Nonmuslim?

16 Februari 2023
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.