• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 28 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan

Ini 9 Kesalahan Umum saat Puasa Ramadhan

Oleh Sodikin
3 tahun lalu
in Ramadhan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
puasa

Ilustrasi. inews.co.uk

0
BAGIKAN

ArtikelTerkait

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Ini Niat Puasa Syawal

Yang Dimakan Ali bin Abi Thalib dan Keluarganya di Hari Raya Idul Fitri

Hadist-Hadist tentang Bulan Syawal, yang Dhaif dan yang Shahih

Oleh: H. Deni Sholehudin, M.SI

WALAUPUN pelaksanaan puasa Ramadhan sudah puluhan kali, namun bagi orang-orang tertentu masih saja melaksanakan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan shaum berikut sunnah-sunnahnya, yang tentunya akan mengurangi nilai sunnah shaum baginya.

Nah, di bawah ini beberapa kesalahan umum yang terjadi di masyarakat awam terkait puasa di bulan suci Ramadhan:

1 Tidak Melaksanakan Sahur

Sebagian orang dengan alasan kuat dengan sengaja ia tidak sahur. Padahal Rasulullah shollallahu alaihi wasallam telah memerintahkan untuk sahur.

عَنْ أَنَسٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَسَحَّرُوا ، فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً.

Dari Anas radhiyallahu anhu ia berkata,  telah bersabda Rasulullah shollallahu alaihi wasallam “Makan sahurlah kalian, karena pada sahur itu ada barokah. (Musnad Ahmad 3/229).

BACA JUGA: Puasa Ramadhan, Ini Niat dan Doanya Menurut Pendapat 4 Mazhab

2 Mendahulukan atau menyegerakan sahur, padahal waktu masih malam

Ini kebiasaan nenek moyang kita dulu, dan ternyata pada hari ini pun masih ada juga yang melakukannya. Padahal yang menjadi sunnah dalam hal ini adalah mengakhirkan sahur.

عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ – رضى الله عنه – قَالَ تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلاَةِ. قُلْتُ كَمْ كَانَ قَدْرُ مَا بَيْنَهُمَا قَالَ خَمْسِينَ آيَةً.

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu : Kami makan sahur bersama Rasulullah shollallahu alaihi wasallam kemudian kami berjamaah shalat. Aku bertanya, “Berapakah jarak antara sahur dan shalat?” Rasul menjawab, “Yaitu kira-kira (lama membaca) 50 ayat” (Muslim 3/131).

Tentunya kami tidak menafikan kondisi atau jenis makanan yang dimakan. Antara kurma dan Nasi ada perbedaan. Tetapi semangat dari hadits tersebut adalah mengakhirkan sahur. Untuk ukuran Indonesia yang mayoritas makan nasi sekitar 20-30 menit sebelum adzan subuh.

Dan bagi petugas yang membangunkan menjadi dosa kalaulah membangunkan terlalu malam dan terus menerus ngomong pada speaker masjid, karena mengganggu orang yang lagi shalat malam diakhirkan.

3 Masih Makan dan Minum Bahkan Merokok di Tengah-Tengah Adzan Subuh

Di antara yang berhubungan dengan shaum adalah apa yang diperbuat oleh sebagian orang terutama bapak-bapak yang suka merokok. Yaitu masih merokok padahal adzan subuh telah dikumandangkan. Dengan alasan bahwa batas akhirnya adalah setelah adzan selesai.

Perbuatan tersebut dapat merusak shaumnya. Alloh Ta’ala telah berfirman :

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah shaum itu sampai malam,…

عَن أَنَس ؛ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : بِلاَلٌ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ ، فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ

Dari Anas, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Bilal adzan masih malam (adzan awal), oleh sebab itu tetaplah makan dan minum sehingga Ibn Umi Maktum adzan. (Musnad Abu Ya’la: 5/185)

Lafal “hatta” dalam ayat dan hadits menunjukkan ghoyah (batas akhir), maksudnya boleh bagi kamu makan dan minum sampai waktu subuh.

4 Mengakhirkan Berbuka

Ini salah satu perbedaan antara ahlus sunnah dengan syiah dalam hal shaum. Mayoritas ahlus sunnah nusantara (Persis, Muhammadiyah, NU, SI, MA, PUI, dll) apabila azan magrib dikumandangkan mereka segera untuk melakukan buka shaum. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

«لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ»

“Orang-orang senantiasa dalam kebaikan sepanjang mereka menyegerakan buka shaum” (Bukhori 3/36)

Tidak ada azan yang ditunggu-tunggu terutama oleh anak-anak ahlus sunnah kecuali azan magrib, karena saat itulah waktunya melepaskan rasa haus dan lapar. Alangkah gembiranya mereka mendengar kumandang azan. Tetapi orang-orang syiah tidaklah begitu gembira mendengar azan magrib, karena bagi mereka saat itu belum waktunya berbuka. Kapan waktunya berbuka orang-orang syiah?

Dalam hal ini cukuplah bagi kita apa yang disampaikan oleh Emilia Renita Az dalam bukunya 40 masalah syiah yang menjadi alasan mereka sebagai berikut:

Mereka berdalil dengan Q.S. Al Baqoroh ayat 187:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah shaum itu sampai malam,…

Menurut Renita, “Di sini jelas Al-Qur’an berkata :” …. sempurnakanlah shaum itu sampai malam” bukan sampai maghrib, apalagi maghrib yang dimaksud adalah maghrib yang masih terang (40 masalah syiah, 184). Menurutnya untuk kehati-hatian maka ditambahlah waktu berbuka kira-kira 15 menit setelah maghrib. Bagi yang menelaah kitab-kitab syiah, alasan semacam itu tidaklah aneh. Karena demikianlah ulama-ulama syiah berhujjah.

Jika kita perhatikan, apa yang dipraktikkan oleh Syiah dalam kebiasaan berbuka ini, sama persis sebagaimana kebiasaan orang yahudi dan nasrani. Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

« لاَ يَزَالُ الدِّينُ ظَاهِرًا مَا عَجَّلَ النَّاسُ الْفِطْرَ لأَنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى يُؤَخِّرُونَ ».

“Agama Islam akan senantiasa menang, selama masyarakat (Islam) menyegerakan berbuka. Karena orang yahudi dan nasrani mengakhirkan waktu berbuka.” (Abu Daud 2/227).

5 Makan dan Minum Berlebihan

Hal ini sering dilakukan oleh kebanyakan kaum muslimin di Nusantara. Dari siang hari sampai sore semua jenis makanan dikumpulkan. Setelah adzan maghrib dikumandangkan dimakanlah itu semua makanan dan minuman sampai-sampai ia kekenyangan (kamerkaan-istilah sunda). Dan akhirnya shalat maghrib diakhirkan dan tarawih berjamaah di masjid pun tertinggal.

Padahal Alloh Ta’ala telah melarang untuk berlebihan, sebagaimana firman-Nya :

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Al-A’raf: 31).

6 Menunda-nunda atau Mengakhirkan Shalat Maghrib

Hal ini merupakan kekeliruan dari memamahi hadits perintah mendahulukan buka shaum. Mendahulukan buka shaum bukan berarti dibolehkan untuk melalaikan shalat magrib. Tidak ada pengecualian untuk keutamaan shalat pada awal waktu.

Dapat dimakulumi karena perbedaan bahan makanan pokok, tetapi dalam hal ini seyogyanya kita tidak terkecoh. Bagi yang ingin meraih keutamaan kedua-duanya, yaitu menyegerakan buka shaum dan shalat maghrib awal waktu, kami sarankan untuk berbuka dengan meneguk air lalu shalat magrib atau makan kolak atau kurma sekedarnya kemudian shalat magrib.

7 Memakai Parfum Berlebihan

Di antara yang berhubungan khususnya dengan ibu-ibu adalah kebiasaan mereka memakai parfum atau wangi-wangian ketika mereka shalat tarawih di masjid. Hal ini selayaknya dijauhi oleh wanita muslimah.

Kami mengingatkan kepada kaum muslimah akan firman Alloh Ta’ala :

وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. (An Nur: 31)

عَنْ زَيْنَبَ الثقفية امْرَأَةِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَتْ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا شَهِدَتْ إِحْدَاكُنَّ الْمَسْجِدَ فَلَا تَمَسَّ طِيبًا

Dari Zainab Ats-Tsaqafiyyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada kami, ‘Apabila salah seorang dari kamu {kaum wanita} turut berjamaah ke masjid, janganlah memakai wangi-wangian'” {Muslim 2/33}

BACA JUGA: Ini Siksaan di Akhirat bagi Orang yang Batalkan Puasa Tanpa Alasan

8 Mengeraskan Suara Waktu Berdoa

Pada sebagian kalangan penganut aliran dalam Islam, kebiasaan mereka yaitu mengeraskan suara dalam berdoa padahal sunnah mengajarkan untuk tidak mengeraskan suara.

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (٥٥)

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Al A’raf: 55).

Kata Ibn Katsir : ….. Imam Juraij berkata : Dimakruhkan mengangkat suara, menyeru dan berteriak dalam berdoa. Dan diperintahkan untuk berendah diri dan tenang. Kemudian diriwayatkan dari Ibnu Abbas mengenai Firman-Nya :

إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ  ini dalam doa maupun dalam yang lainnya. (Ibn Katsir, 2/239).

9 Tidak Menyempurnakan Shalat Wajib

Dan diantara kesalahan yang merupakan kebiasaan kaum wanita adalah apabila mereka terlambat datang dan ketinggalan satu atau dua rakaat, ia ikut salam bersama imam dan tidak menambah yang tertinggalnya.

Hal itu biasanya terjadi pada bulan Ramadhan apabila mereka mengikuti shalat taraweh. Yang benar dalam hal itu adalah ia menyempurnakan apa yang luput (tertinggal) dalam berjamaah, berdasarkan sabda Nabi saw :

وَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا

Apa yang kamu dapat (berjamaah bersama imam) maka laksanakanlah sholat berjamaah, dan apa yang kamu tertinggal (dalam berjamaah) maka sempurnakanlah. (Mushonnaf, 2/211).

Tentu hadits di atas umum baik bagi laki-laki maupun bagi perempuan. []

SUMBER: PERSIS

 

 

Tags: Berbukakesalahan saat puasa ramadhanRamadhanSahur
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah Tata Cara Sembelih Ayam Sesuai Syariat Islam

Next Post

Masker untuk Kulit Putih dan Bercahaya

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

syarat qadha puasa, Amalan Pelebur Dosa di Bulan Ramadhan, Ketentuan Qadha Puasa, Tata Cara Puasa Senin dan Kamis, Qadha Puasa Ramadhan

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

21 April 2023
Batas Qadha Puasa Ramadhan, Pola Makan Sehat, Keistimewaan Puasa Daud, Rasulullah Makan Sebelum Lapar, Niat Puasa Syawal, Jenis Puasa Sunnah, kolombus, Akibat Memakan Makanan Haram, Akibat Makan Makanan Haram, Cara Cek Makanan Halal

Ini Niat Puasa Syawal

21 April 2023
susu, Barang yang Tak Boleh Ditolak Jika Diberi, ali bin abi thalib

Yang Dimakan Ali bin Abi Thalib dan Keluarganya di Hari Raya Idul Fitri

21 April 2023
sahabat sejati Tips Hidup Sehat Cara Nabi, Ayat-ayat Al-Quran dan Hadist tentang Jujur, adab makan, Keutamaan Mencintai Saudara karena Allah, Sunnah Puasa Ramadhan, solusi untuk ikhlas, Kriteria saat memilih teman, Tata Cara Makan Nabi, Pola Makan Sehat, Urutan Tata Cara Berbuka Puasa, Syarat agar Puasa Diterima Allah, Jawab Azan atau Buka Puasa, Hukum Menelan Sisa Makanan di Mulut, Keutamaan Puasa Ramadhan, Hadist tentang Bulan Syawal, Cara Singkirkan Emosi Negatif

Hadist-Hadist tentang Bulan Syawal, yang Dhaif dan yang Shahih

20 April 2023
Please login to join discussion

Terbaru

shalat, ulama, Nusantara

Nusantara Mengenal Islam Sejak Periode Mekah?

Oleh Saad Saefullah
28 September 2023
0

Kapan Islam tersebar di Nusantara? Bisa jadi sejak periode Mekah. Sejak periode dimana Rasulullah ﷺ berdakwah secara bersembunyi

anies

Anies Blak-blakan Kritik Kebijakan Hukum Pemerintah

Oleh Yudi
28 September 2023
0

Anies mengatakan, investor tidak percaya bisa mendapatkan keadilan apabila menggunakan sistem hukum Indonesia.

kaesang, psi

Kaesang Batal Nyalon di Depok, PKS Terlalu Kuat?

Oleh Yudi
28 September 2023
0

Menurut dia, dengan batalnya Kaesang maju di Pilkada Depok, partai-partai besar harus memunculkan calon-calon lain yang kuat.

uas, ustaz abdul somad

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Sebar Hoaks Penangkapan Ustaz Abdul Somad

Oleh Yudi
28 September 2023
0

Sebelumnya, Polda Kepri membantah telah memanggil Ustaz Abdul Somad (UAS) buntut kasus kericuhan yang sempat terjadi di Pulau Rempang, Batam.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.