• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 20 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Ini 8 Faktor Pembawa ke neraka

Oleh Eva F Hasan
8 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Menyimpang Tanpa Sadar

Foto: deviantart

1
BAGIKAN

 

KETAHUILAH keistimewaan dari lisan merupakan salah satu nikmat Allah yang sangat besar, halus, namun lisan pun akan mencampakan manusia ke dalam jurang neraka, kecuali mereka mengikat erat lisannya dengan kendali syari’at, berikut ada delapan faktor yang mendorong orang untuk menggunjing itu :

1. Melampiaskan emosi
hal ini terjadi apabila ada sesuatu yang menyebabkan orang marah kepada orang lain. Bila emosinya sudah ditumpahkan, ia akan merasa puas dengan menyebutkan kejelekan-kejelekan orang itu. Dengan tanpa disadari, lisannya dengan mudah mengeluarkan ucapan gunjingan, jika ia tidak memiliki filter agama yang mencegahnya dari menggunjing.

Bisa jadi orang tidak melampiaskan kemarahannya, sehingga kemarahan itu tertahan di dalam batin. Kemudian kemarahan itu berubah menjadi kedengkian yang kuat dalam hati dan akan menjadi potensi untuk senantiasa menyebutkan kejelekan-kejelekan. Dengan demikian, maka kedengkian dan kemarahan termasuk pembangkit yang besar untuk menggunjing.

ArtikelTerkait

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

2. Mengimbangi teman-teman
Kesetiakawanan yang membabi buta juga bisa menjadi faktor penyebab yang mendorong orang ikut menggunjing, jika ia melihat teman-temannya yang sedang menggunjing. Ia tidak akan berani mengingkari dan meninggalkan majlis mereka, karena ia tahu, jika itu ia lakukan mereka akan membencinya. Tak ada jalan lain, maka ia pun ikut terlibat dalam menggunjing. Bahkan ia berpikir bahwa sikap seperti itu merupakan sikap yang baik dalam bergaul.

Jika teman-teman marah kepada seseorang, maka ia harus ikut marah agar tampak sikap setia kawan, baik saat senang maupun saat susah. Lalu ia terlibat dalam menceritakan kekurangan dan kejelekan orang lain.

3. Karena dituduh
Seseorang yang merasa dituduh berbuat suatu keburukan, pasti ia tidak terima dan akan membela diri dari tuduhan tersebut dengan cara menggunjing orang yang menuduhnya. Ia memang punya hak untuk membela diri, tetapi seharusnya tidak perlu menyebut nama orang yang menuduhnya. Dengan demikian, ia telah menuduh orang lain sebagai pelakunya.

4. Khawatir dijadikan objek gunjingan
Orang yang merasa dirinya akan dijadikan objek gunjingan oleh orang lain, akan segera mendahului menggunjing orang itu agar gunjingan itu akan dirinya akan dianggap tidak benar oleh orang yang mendengarnya. Ia akan mulai menceritakan yang benar. Kemudian ia berdusta. Ia menghiasi dustanya dengan kebenaran di muka. Kemudian ia memberikan persaksian dan berkata, “Berdusta itu bukan kebiasaanku. Aku memberitahukan kepada kalian tentang dia bahwa ia begini dan begitu. Kenyataannya, dia memang seperti apa yang aku katakana,”

5. Untuk membanggakan diri
Keinginan untuk membanggakan diri akan mendorong seseorang untuk mengangkat dirinya sendiri dan merendahkan orang lain. Dia akan mengatakan, “Si Fulan itu bodoh, ucapannya sulit dipahami dan sebagainya,”

Dengan ucapan itu ia ingin menunjukkan kelebihan dirinya dan memperlihatkan bahwa dirinya lebih pandai. Ada kekhawatiran dalam dirinya jika orang itu dimuliakan oleh masyarakat, sebagaimana orang-orang memuliakan dirinya. Oleh sebab itu, ia mencelanya untuk menunjukkan bahwa dirinya lebih mulia.

6. Kedengkian
Adanya rasa iri pada orang yang dipuji, dicintai dan dimuliakan oleh masyarakat, membuat seseorang terdorong untuk menghilangkan nikmat itu, kecuali dengan cara mencelanya dihadapan masyarakat. Kemudian ia berusaha menjatuhkan air mukanya dihadapan orang lain agar mereka tidak memuliakan dan tidak memujinya. Ia merasa sebal dengan pujian dan penghormatan masyarakat kepada orang itu.
Inilah hakikat kedengkian, belum termasuk marah dan dendamnya. Hal yang demikian ini dapat mendorong seseorang berbuat aniaya terhadap teman dekat baik hati.

7. Gurauan
Bermain, bercanda dan mengisi waktu luang dengan tertawa, tanpa terasa bisa menjerumuskan diri meyebut cacat dan aib orang lain dengan cara yang dapat membuat manusia tertawa, baik dengan menirukan perkataannya, tingkah lakunya atau lainnya. Adapun yang mendorong seseorang berbuat demikian adalah sikap sombong dan membanggakan diri.

8. Mengejek
Mengejek dan memperolok-olokan orang lain dengan tujuan untuk menghina dan merendahkan, baik di hadapan orangnya, atau ketika tidak ada orangnya, adalah sikap menyombongkan diri dan meremehkan orang yang dihina.

Keburukan akhlak itu, hanya dapat disembuhkan oleh ilmu dan amal, sehingga kita perlu menanamkan keyakinan pada diri kita agar sikap kita jauh dari murka Allah SWT. []

Sumber: Bahaya Lisan/ Imam Ghazali/ Qisthi Press

Tags: MuslimmuslimahNeraka
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bershalawat, Cerahkan Mata Hati

Next Post

Pengajian dan Hujan

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Rahmat Allah, Kebaikan, Prinsip

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

7 Juli 2025
Tajwid, Surat Al-Baqarah, Amalan

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

6 Juli 2025
Pembatal Shalat

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

3 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Faktor

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Macam-Macam Mutlaq Muqayyad Beserta Contohnya

Oleh Dini Koswarini
30 November 2023
0
Akibat Zina, Jenis Mutlaq Muqayyad, Sumber Dosa, Aliran Sesat dalam Islam

Pembagian ketentuan mutlaq muqayyad dan contohnya antara lain dalam poin-poin ini.

Lihat LebihDetails

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
10 Oktober 2024
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Ini 8 Ayat Al-Quran tentang Perintah Bekerja Keras

Oleh Sufyan Jawas
26 Oktober 2021
0
hadist-hadist tentang kesombongan

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang

Lihat LebihDetails

Biografi Penulis Tafsir Al-Kabir, Imam Fakhruddin ar-Razi

Oleh Saad Saefullah
3 November 2023
0
Sejarah Penulisan Hadis, Imam Ahmad, Fiqh, Keutamaan Menghafal Hadits Nabi, Pahala dari Membaca Hadits Nabi, Hadits, Nabi Khaidir, Hadits Palsu, Hadits Palsu, Hadits tentang Keutamaan Shalawat kepada Nabi, Hadits Qothiyyatus Tsubut, Maqashid Syariah, Fathul Majid, Qaul Jadid, Hadits Qudsi

Imam Fakhruddin ar-Razi adalah sosok ulama yang ahli dalam bidang ilmu fiqh, sastra, mantik (logika), dan ilmu mazhab-mazhab kalam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.