• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 10 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Ikhlas yang Sejati: Amal Tanpa Ingin Dilihat Manusia

Oleh Yudi
8 bulan lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
tokoh, islam, ikhlas

Ilustrasi Foto: Freepik

0
BAGIKAN

DALAM sunyinya malam, ketika orang-orang tertidur lelap, ada hamba Allah yang mengangkat tangannya, memohon, menangis, memberi sedekah, lalu kembali memejamkan mata. Tak ada yang tahu, tak ada yang melihat. Ia tak menyebut namanya, tak menyimpan bukti transfer, tak mengunggahnya ke media sosial. Itulah ikhlas yang sejati. Sebuah amal yang tak mengharap tepuk tangan, tak menunggu sorotan, tak ingin disebut “baik”, cukup Allah yang tahu.

Ikhlas berasal dari kata akhlasa yang berarti memurnikan. Dalam konteks amal, ikhlas adalah memurnikan niat semata-mata karena Allah. Ia adalah amal yang dilakukan bukan karena ingin dipuji, bukan karena ingin dilihat orang, tetapi murni karena ingin meraih ridha Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya amal-amal itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan…” (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA: 5 Ciri Orang Ikhlas

ArtikelTerkait

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Bahaya Amal yang Tidak Ikhlas

Dalam kehidupan modern yang serba digital, kerap kali kita terjebak dalam dorongan untuk mempublikasikan setiap kebaikan. Memberi sedekah, menolong orang, menyumbang, atau berbuat baik, semua terasa kurang “bernilai” jika tidak diabadikan dan dibagikan. Padahal, Rasulullah mengingatkan bahwa riya (beramal karena ingin dilihat orang) termasuk syirik kecil:

“Yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya’. Allah akan berkata kepada mereka (yang riya’) pada hari kiamat: Pergilah kepada orang-orang yang dulu kalian ingin mereka melihat amal kalian di dunia, lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?” (HR. Ahmad)

Amal yang tercampur dengan keinginan untuk dipuji atau dilihat manusia akan kehilangan nilainya di sisi Allah. Bahkan, bisa menjadi sebab tertolaknya amal itu sendiri. Bayangkan, seseorang bersusah payah bersedekah jutaan rupiah, tetapi karena niatnya bukan karena Allah, maka semua itu menjadi sia-sia.

Amal Tersembunyi, Amal Terbaik

Dalam satu hadits yang menggambarkan tujuh golongan yang mendapat naungan Allah pada hari kiamat, salah satunya adalah:

“…seseorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, lalu tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah bentuk kesempurnaan dalam menyembunyikan amal. Sampai-sampai bagian tubuh yang lain pun “tidak tahu”. Ini bukan soal literal, tapi tentang betapa rahasia dan tersembunyinya amal tersebut dari pandangan manusia. Amal seperti ini begitu dicintai Allah karena mencerminkan kejujuran hati dan ketulusan yang hakiki.

Tanda-tanda Keikhlasan

Bagaimana kita tahu bahwa amal kita ikhlas? Berikut beberapa tanda-tanda keikhlasan yang dijelaskan oleh para ulama:

  1. Tidak peduli pujian atau celaan manusia. Orang yang ikhlas tidak bergembira saat dipuji dan tidak sedih saat dicela. Ia tahu bahwa yang menilai hanyalah Allah.

  2. Konsisten dalam beramal, baik dilihat maupun tidak. Orang ikhlas tetap beramal walau tidak ada yang mengawasi. Ia tetap shalat malam, bersedekah, membaca Al-Qur’an, walau tak seorang pun tahu.

  3. Tidak mengungkit amal. Orang ikhlas tidak menceritakan amal kebaikannya kepada orang lain kecuali jika ada maslahat yang lebih besar, misalnya untuk memberi teladan.

  4. Lebih senang menyembunyikan amalnya. Ia merasa takut jika amalnya diketahui orang lain, karena khawatir riya menyusup ke dalam hatinya.

Cara Menjaga Keikhlasan

Keikhlasan adalah perkara hati, dan hati sangat mudah berbolak-balik. Oleh karena itu, perlu upaya sungguh-sungguh untuk menjaganya. Berikut beberapa cara untuk menjaga keikhlasan:

  • Selalu memperbarui niat. Niat bisa berubah di tengah jalan. Maka biasakan untuk selalu mengevaluasi dan memperbarui niat dalam setiap amal.

  • Perbanyak amal rahasia. Lakukan amal-amal yang hanya kita dan Allah yang tahu. Misalnya sedekah rahasia, doa di malam hari, menangis saat munajat.

  • Takut amal tidak diterima. Orang ikhlas tidak merasa amalnya pasti diterima. Ia selalu khawatir kalau-kalau Allah tidak ridha. Kekhawatiran ini justru menjaga hati agar tetap tulus.

  • Menyadari bahwa semua kebaikan adalah taufik dari Allah. Jika kita berhasil beramal, itu bukan karena kita hebat, tetapi karena Allah memberi taufik. Dengan menyadari ini, hati menjadi rendah diri dan tidak sombong.

BACA JUGA: Perbedaan Ibadah Riya dan Ibadah Ikhlas

Amal yang Bernilai di Akhirat

Pada hari kiamat nanti, banyak orang yang datang dengan segudang amal, namun tidak bernilai di sisi Allah. Sebabnya? Niat yang salah. Dalam satu hadits disebutkan tiga orang pertama yang diseret ke neraka: orang yang mati syahid, orang yang mengajar ilmu, dan orang yang dermawan. Tiga-tiganya terlihat luar biasa, tapi niat mereka bukan karena Allah. Mereka beramal karena ingin disebut pemberani, alim, dan dermawan. Maka amal itu pun ditolak.

Maka, marilah kita terus belajar ikhlas. Ikhlas itu berat karena berhadapan langsung dengan ego, tapi di situlah nilai pahalanya. Biarkan amal baik kita hanya diketahui langit, bukan bumi. Biarkan senyum orang yang terbantu menjadi doa yang mengalir di langit, walau tak pernah masuk ke kolom komentar.

Allah tidak butuh kita pamer, Allah hanya ingin hati yang lurus.
Dan ikhlas, adalah jalan sunyi menuju ridha-Nya.

“Katakanlah: Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.” (QS. Az-Zumar: 11) []

Tags: Ikhlas
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ciri Orang Berbohong, Apa Saja?

Next Post

5 Penyakit Hati yang Tak Terlihat Tapi Membinasakan

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

14 Juli 2025
agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

14 Juli 2025
Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

12 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 ikhlas

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.