ADA penyakit yang tidak terdeteksi oleh alat medis. Tidak terlihat di hasil rontgen, tidak tercium oleh indra pencium, tidak meninggalkan bekas di kulit—tapi pelan-pelan menghancurkan jiwa dan menyesatkan hidup manusia. Inilah penyakit hati. Ia tidak merusak tubuh, tapi bisa mematikan ruh. Tidak membuat lemas raga, tapi membuat seseorang jauh dari rahmat Allah.
Penyakit hati jauh lebih berbahaya dari penyakit fisik. Karena ia bisa bersarang dalam waktu lama tanpa terasa, hingga akhirnya merusak iman, meruntuhkan amal, dan menutup jalan ke surga. Allah SWT berfirman:
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10)
BACA JUGA: Mulai dari Sembuhkan Penyakit, hingga Bikin Hati Tenang, Inilah 7 Keutamaan Sedekah!
Apa Itu Penyakit Hati?
Penyakit hati adalah kondisi spiritual yang membuat hati seseorang gelap, tidak tenang, dan menjauh dari nilai-nilai ketakwaan. Penyakit ini tidak selalu terlihat dari luar. Bahkan, seseorang bisa tampak baik, santun, dan aktif beribadah, tapi di dalam hatinya tersembunyi rasa sombong, dengki, riya, ujub, atau suuzhan.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah membagi hati manusia menjadi tiga jenis:
-
Hati yang sehat, yaitu hati yang bersih dari syahwat dan syubhat, tunduk kepada Allah, dan dipenuhi keikhlasan.
-
Hati yang sakit, yaitu hati yang masih hidup tapi terkena penyakit. Kadang cenderung pada kebaikan, kadang kalah oleh hawa nafsu.
-
Hati yang mati, yaitu hati yang tidak lagi mengenal Allah, tenggelam dalam maksiat dan kesesatan.
Yang paling bahaya adalah jika kita tidak menyadari bahwa hati kita sedang sakit. Seperti orang yang mengidap penyakit kronis, tapi merasa baik-baik saja.
Jenis-Jenis Penyakit Hati yang Membinasakan
1. Riya’ (Ingin Dilihat Orang)
Ini adalah penyakit hati yang membuat amal menjadi sia-sia. Seseorang tidak lagi beramal karena Allah, tetapi karena ingin mendapat pengakuan manusia. Ia shalat dengan khusyu jika ada yang melihat, ia bersedekah agar dipuji dermawan.
“Barang siapa yang melakukan suatu amalan karena ingin dilihat manusia, maka Allah akan memperlihatkannya (aibnya). Dan barang siapa yang beramal karena riya, maka Allah akan membuka niat buruknya.” (HR. Muslim)
2. Hasad (Dengki)
Hasad adalah tidak senang atas nikmat yang dimiliki orang lain, bahkan ingin nikmat itu hilang dari mereka. Penyakit ini bisa menghapus pahala amal dan mengundang murka Allah. Iblis terusir dari surga karena hasad. Qabil membunuh Habil karena hasad.
Rasulullah SAW bersabda:
“Hati-hatilah kalian dari hasad, karena hasad itu bisa memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)
3. Takabur (Sombong)
Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Orang sombong tidak akan masuk surga, bahkan jika kesombongannya hanya sebesar biji sawi.
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walau sebesar biji sawi.” (HR. Muslim)
Takabur membuat seseorang sulit menerima nasihat, enggan belajar dari kesalahan, dan merasa lebih suci dari yang lain.
4. Ujub (Merasa Diri Hebat)
Ujub adalah perasaan bangga berlebihan terhadap diri sendiri, sampai lupa bahwa semua yang kita miliki berasal dari Allah. Orang yang ujub merasa amalnya sudah cukup, merasa paling benar, dan tidak sadar bahwa ujub itu sendiri adalah dosa besar.
5. Suuzhan (Berburuk Sangka)
Suka menuduh, mencurigai, dan menilai orang lain dengan prasangka negatif tanpa bukti. Suuzhan merusak hubungan, mematikan ukhuwah, dan menumbuhkan permusuhan.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa…” (QS. Al-Hujurat: 12)
Tanda-tanda Hati Sedang Sakit
Penyakit hati tidak langsung terasa, tapi ada tanda-tanda yang bisa kita rasakan:
-
Berat melangkah ke masjid, tapi ringan membuka media sosial.
-
Hati tidak tenang saat melihat orang lain lebih sukses.
-
Senang membicarakan aib orang, tapi enggan instrospeksi diri.
-
Lebih senang dipuji manusia daripada dinilai oleh Allah.
-
Merasa amal sudah cukup dan orang lain kurang baik.
Jika kita mendapati ciri-ciri ini dalam diri, maka saatnya kita berbenah. Jangan biarkan penyakit hati berkembang tanpa obat.
Mengobati Penyakit Hati
Berikut beberapa cara membersihkan hati yang telah dijelaskan para ulama:
-
Bertobat secara tulus. Tobat adalah awal dari kesembuhan hati. Akui dosa, menyesal, dan bertekad untuk berubah.
-
Perbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an. Dzikir itu seperti vitamin hati. Semakin banyak kita menyebut nama Allah, semakin hidup hati kita.
-
Menjaga niat dalam setiap amal. Sebelum beramal, tanya pada diri sendiri: “Untuk siapa aku melakukan ini?”
-
Rendah hati dan mau belajar. Hati yang sombong sulit menerima hidayah. Buka diri untuk terus belajar dan memperbaiki.
-
Bersahabat dengan orang saleh. Lingkungan sangat berpengaruh. Bertemanlah dengan orang yang mengingatkan kita kepada Allah.
-
Perbanyak amal tersembunyi. Latih diri untuk beramal tanpa diketahui orang lain, agar hati terbiasa berbuat karena Allah, bukan manusia.
BACA JUGA: 7 Tips Menasihati Istri yang Suka Gosip dengan Tetangga
Merawat Hati, Merawat Iman
Hati adalah pusat kehidupan spiritual seorang muslim. Jika hati bersih, maka lisan, perbuatan, dan pikiran juga akan bersih. Tapi jika hati rusak, maka seluruh kehidupan akan gelap dan tak terarah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Ingatlah! Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Dan jika ia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah, itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mari kita rawat hati ini. Bersihkan dari sombong, dengki, riya, dan penyakit-penyakit yang tak kasat mata tapi sangat membinasakan. Karena yang akan menuntun kita menuju surga bukan seberapa banyak amal yang terlihat, tapi seberapa bersih niat yang tersembunyi di baliknya. []