PALESTINA–Dua balita Palestina dilaporkan meninggal dunia dalam insiden kebakaran rumah mereka di Hebron yang diduduki Israel. Nyawa mereka tak tertolong setelah penjajah Israel mencegah tim pemadam kebakaran sehingga tidak mencapai TKP tepat waktu.
Kedua anak itu – yang salah satunya diyakini baru berusia 18 bulan – tewas terbakar di lingkungan Al-Salaymeh di Kota Tua Hebron di Tepi Barat yang diduduki.
BACA JUGA:Â Warga Palestina Peringati Isra Mi’raj di Masjid Al Aqsha
Seorang bocah dilaporkan meninggal pada Jumat (5/4/2019) malam, sementara yang kedua meninggal akibat luka bakar pada Sabtu (6/4/2019) pagi ini setelah menerima perawatan darurat di rumah sakit pemerintah Hebron terdekat.
Anak ketiga, yang diduga saudara laki-laki kedua anak yang meninggal dunia juga menderita luka bakar parah dalam insiden itu dan tetap dirawat intensif, menurut Direktur rumah sakit Dr Walid Zalloum.
Nama ketiga anak itu belum dirilis secara resmi, tetapi situs berita Palestine Today menyebutkan dua bocah yang meninggal yaitu Wael Al-Rajabi (4) dan saudaranya yang berusia 18 bulan, Malik.
Juru bicara kepolisian setempat, Kolonel Loai Arziqat, mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan pers bahwa dua anak telah meninggal, tetapi tidak menawarkan informasi lebih lanjut.
Meskipun dinas darurat dipanggil, damkar dicegah agar tidak sampai ke lokasi kejadian oleh tentara Israel. Dalam sebuah video yang direkam semalam pada pukul 21:50 waktu setempat (19:50 GMT), mobil pemadam kebakaran terlihat berusaha mengendarai mobil di jalan sempit.
BACA JUGA:Â Tawanan Palestina Dijadikan Kelinci Percobaan Pabrik Farmasi IsraelÂ
Truk itu berhenti di sebuah blok jalan yang menghalangi jalan, sementara penduduk setempat memohon kepada tentara Israel yang ditempatkan di sana untuk “membuka gerbang dengan cepat, untuk menyelamatkan anak-anak.”
Namun, tentara Israel tidak menyerah pada permintaan warga. Israel menunda respon layanan darurat dan mencegah mereka mencapai rumah yang kebakaran. Penyebab kebakaran masih belum diketahui.
Israel kerap melakukan aksi membatasi akses layanan darurat ke Palestina yang membutuhkan. Menurut Medical Aid for Palestinianians (MAP), mengutip Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, sejak 2015 Israel telah mencegah ambulans melintasi pos pemeriksaan sebanyak 123 kali.
Selain itu, ada 386 serangan terhadap tim Bulan Sabit Merah di seluruh wilayah Palestina yang diduduki (oPt) selama periode yang sama, serta 105 ambulan rusak. []
SUMBER: MEMO