• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 20 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Tanya Jawab

Cemburukah Sarah terhadap Hajar?

Oleh Eneng Susanti
6 tahun lalu
in Tanya Jawab
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Unsplash

Ilustrasi. Foto: Unsplash

91
BAGIKAN

TANYA: Apakah Sarah Istri Nabi Ibrahim merasa cemburu kepada Hajar ketika ia melahirkan Ismail? Jika “Ya”, mengapa seorang wanita yang begitu luhur dan mulia sekelas Sarah bisa memiliki kecemburuan? Dan apakah karena sebab kecemburuan ini Nabi Ibrahim  diperintahkan untuk mengirimkan keluarganya yaitu Ibunda Hajar dan putranya Ismail  ke tengah padang pasir yang tandus di Mekah?

Jawab:

Kecemburuan seorang wanita terhadap para madunya dan pesaingnya adalah sebuah perkara yang mungkin dan merupakan sebuah kewajaran. Hal tersebut tidak diambil penghisabannya, maka tidak dianggap sebagai sebuah dosa yang layak mendapat hukuman kecuali jika mengarah kepada kezaliman kepada yang lain, dan dia melakukan sesuatu yang diharamkan oleh Allah karena sebab kecemburuan ini seperti menzalimi pesaingnya atau madunya, maka terjadilah Ghibah (menggunjing ) atau Namimah (memfitnah dan mengadu domba satu sama lain, menghasut dan menceritakan keburukannya) atau kecemburuan tersebut mengarah kepada permintaan agar menceraikan pesaingnya atau membuat tipu daya dan yang lain sebagainya.

BACA JUGA: Teladan Keluarga Ibrahim as: Cinta di atas Segala Cinta

ArtikelTerkait

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

25 Pertanyaan tentang Dosa Besar

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqolani berkata, “Dan hukum asal kecemburuan itu tidak ada penghisabannya bagi seorang wanita, akan tetapi apabila melampaui batas dan melebihi dari batas yang diperbolehkan maka dia layak mendapatkan cemoohan, dan batasan itu semua apa yang terdapat pada nash hadits dari Jabir bin ‘Atika Al Anshari diriwayatkan secara marfu’ kepada Nabi SAW:

( إِنَّ مِنْ الْغَيْرَةِ مَا يُحِبُّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ، وَمِنْهَا مَا يَبْغُضُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ، فَأَمَّا الْغَيْرَةُ الَّتِي يُحِبُّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَالْغَيْرَةُ فِي الرِّيبَةِ ، وَأَمَّا الْغَيْرَةُ الَّتِي يَبْغُضُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَالْغَيْرَةُ فِي غَيْرِ رِيبَةٍ ) حسنه الشيخ الألباني في “الإرواء” (7/80)

‘Sesungguhnya diantara perasaan cemburu itu ada yang disukai oleh Allah ‘Azza wa Jalla dan ada yang dimurkai oleh Allah ‘Azza wa Jalla, adapun kecemburuan yang diperbolehkan dan disukai oleh Allah ‘Azza wa Jalla adalah kecemburuan yang didasarkan pada keraguan, sedangkan kecemburuan yang tidak diperbolehkan dan tidak disukai oleh Allah ‘Azza wa Jalla adalah kecemburuan yang bukan didasarkan pada keraguan.’ Hadits ini dihasankan oleh As Syaikh al Albani dalam kitab Al Irwa (7/ 80 ).

Maka kecemburuan yang datang dari kedua belah pihak – yaitu dari suami dan istri – apabila kecemburuan itu didasarkan pada penciptaan manusia yang tidak seorang wanita pun yang bisa berlepas darinya maka dalam hal ini sikap cemburu dimaafkan selama tidak melampaui batas dan mengarah kepada apa yang diharamkan oleh Allah baik yang berupa ucapan maupun perbuatan, dan atas dasar inilah kecemburuan yang muncul pada kaum wanita di zaman para Salafus Shalih.” (Fathul Bari, 9/326)

Ibnu Muflih berkata, “Imam At Thobari dan ulama’-ulama’ yang lain berkata, ‘Sikap cemburu merupakan suatu yang diberikan toleransi bagi kaum wanita yang tidak ada dosa dan siksa atas mereka karenanya.” (kitab Al Adab As Syar’iyyah, 1/248 ).

Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqolani berkata pada penjelasan Hadits tentang kisah Aisyah memecahkan bejana milik salah satu istri Rasulullah yang lain dan mereka semua berkata, yaitu mereka semua yang mensyarah (menjelaskan) tentang hadits Aisyah, “Pada hadits tersebut memberikan isyarat bahwasannya perempuan yang timbul kecemburuan dalam dirinya maka tidak diambil tindakan hukum baginya, karena pada saat kondisi seperti itu akal sehatnya sedang tertutupi dengan dahsyatnya kemurkaan yang ditimbulkan oleh perasaan cemburu. Dan Abu Ya’la telah meriwayatkan dengan sanad yang diterima oleh kalangan ahli Hadits dari Aisyah yang diriwayatkan secara marfu’: (Sesungguhnya sikap cemburu hampir-hampir tidak bisa melihat dasar lembah dari permukaannya)” (Fathul Baari, 9/ 325). Dan apa yang terjadi dari sikap-sikap kaum wanita dari perasaan cemburu sesungguhnya itu adalah sifat yang tak akan selamat seorang wanitapun darinya, dan mereka tidak akan diberikan balasan siksa karenanya sebab sikap mereka tersebut tidaklah melampaui batas dari syari’at-syari’at Allah Ta’ala.”

BACA JUGA: Wahai Ibrahim, pada Siapa Kautinggalkan Kami di Sini?

Dan apa yang terjadi dari kecemburuan Sarah kepada Hajar termasuk dalam bab tersebut, seorang istri meminta kepada suaminya untuk menjauhkan madunya dari hadapannya atau agar tidak bersanding di sisinya supaya tidak terjadi perkara yang tidak diinginkan, meskipun apa yang disebutkan oleh kebanyakan para Ulama’ bahwasannya Ibrahim-lah yang mengajak Hajar dan putranya Ismail keluar dari Negeri Palestina bukan karena Sarah yang meminta hal tersebut.

Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Sesungguhnya Sarah amat pencemburu sehingga Ibrahim membawa keluar Ismail dan ibunya menuju ke Makkah.“ (Fathul Baari, 6/401). Dan sebagai bukti atas apa yang disebutkan di atas, yaitu ucapan Hajar: ‘Wahai Ibrahim kemana engkau akan pergi dan meninggalkan kami di lembah ini yang tidak ada seorang manusia dan sesuatu apapun di sini? Dan dia mengatakan yang demikian itu berkali-kali dan Ibrahim sama sekali tidak menoleh sedikitpun padanya, lalu Hajar bertanya kepada Ibrahim: Apakah Allah yang memerintahkanmu akan hal ini ? Ibrahim menjawab: Iya benar. Hajar berkata: kalau begitu Dia tidak akan menyia-nyiakan kami.” (HR Bukhari, 3184).

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : لما كان بين إبراهيم وبين أهله ما كان : خرج بإسماعيل وأم إسماعيل ومعهم شنة فيها ماء … رواه البخاري

Dari Ibnu Abbas dia berkata, “Ketika terjadi suatu masalah antara Ibrahim dan keluarganya; Ibrahim membawa Ismail dan Ibunya keluar dari rumah dan beserta mereka griba (wadah air yang terbuat dari kulit) yang didalamnya terdapat air…” (HR Bukhari, 3185).

Al Hafidz berkata, “Yang dimaksud dengan keluarga pada hadits diatas adalah Sarah, dan yang dimaksud dengan sesuatu masalah adalah kecemburuan Sarah terhadap Hajar.

Dan dalam riwayat lain oleh Ibnu Abbas: “Ketika terjadi suatu masalah antara Ibrahim dan keluarganya maka Hajar melahirkan Ismail.” (Fathul Baari 6/ 407). []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: CemburuHajarNabi IbrahimSarah
Share91SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

8 Tahap Kehidupan Rumah Tangga (1)

Next Post

Manfaat Vitamin D3 Bagi Tubuh

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Kerja

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

9 Juli 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh, Dosa Besar, Anak Durhaka

25 Pertanyaan tentang Dosa Besar

2 Juli 2025
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

11 Juni 2025
Adab Melepas Pakaian, Anjing

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

29 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 cemburu

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Macam-Macam Mutlaq Muqayyad Beserta Contohnya

Oleh Dini Koswarini
30 November 2023
0
Akibat Zina, Jenis Mutlaq Muqayyad, Sumber Dosa, Aliran Sesat dalam Islam

Pembagian ketentuan mutlaq muqayyad dan contohnya antara lain dalam poin-poin ini.

Lihat LebihDetails

Adab Di Dalam Rumah

Oleh Aldi Rahadian
18 September 2018
0
Foto: Aldi/Islampos

RUMAH bagi Rasullullah tidak sekadar untuk melindungi diri dari bahaya panas, dingin, hujan dan angin serta menjaga dari binatang piaraan...

Lihat LebihDetails

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

"Jika seseorang bekerja dengan pekerjaan yang membuat bajunya selalu kotor, maka itu bukanlah halangan untuk shalat selama tidak terkena najis."

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.