• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 23 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Bulan Kemerdekaan, Mengenang Presiden yang Terlupakan

Oleh Rifki M Firdaus
7 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Sjafruddin Prawiranegara. Ilustrasi: Istimewa

Sjafruddin Prawiranegara. Ilustrasi: Istimewa

1
BAGIKAN

Oleh: Arya Jagad Pamungkas

PAGI hari, 19 Desember 1948, mentari di langit kota pelajar tertutup oleh rangkaian pesawat tempur Belanda. Bom–bom yang dijatuhkan dari udara meluluhlantakkan kota Yogyakarta. Serangan tersebut kemudian dikenal dengan Agresi Militer II Belanda yang bertujuan menghilangkan eksistensi Indonesia yang baru merdeka dan menculik para pemimpin negara.

“Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas Ibu-Kota Jogyakarta. Djika dalam keadaan Pemerintah tidak dapat mendjalankan kewadjibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra” demikian pesan telegram yang dikirimkan oleh dwi-tunggal Soekarno-Hatta. Sadar bahwa kondisi ibukota dan pemerintahannya dalam bahaya, Soekarno-Hatta meminta agar Sjafruddin Prawiranegara membuat pemerintahan darurat di Sumatera Barat, agar keberadaan Negara Indonesia tetap dipandang ada di mata internasional.

BACA JUGA: Inilah 6 Fakta Menarik Seputar Proklamasi Kemerdekaan RI

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Hanyasanya, telegram dari dua pimpinan tertinggi di negri ini tak sampai ke tujuan karena sulitnya komunikasi saat itu, di tempat lain, Sjafruddin dengan harap-harap cemas menunggu kabar dan komando dari Yogyakarta,tak kunjung mendapat kabar. Ia lalu mengumpulkan para pejabat Negara yang hadir pada saat itu untuk melakukan rapat. Sjafruddin mengusulkan agar dibentuk semacam pemerintahan darurat, gubernur Sumatera Utara TM Hassan menyetujui usulan tersebut karena syarat diakui sebagai sebuah Negara harus ada pemerintahan.

Pada 22 Desember 1948 Pemerintah Darurat Repunlik Indonesia (PDRI) didirikan dengan Sjafruddin menjadi pemimpinnya, dibantu TM Hasan sebagai wakil dan beberapa tokoh lain, serta Jenderal besar Soedirman tetap menjadi panglima perang. Sjafruddin sendiri lebih memilih julukan yang tepat adalah ketua, bukan presiden atau semacamnya yang biasa disematkan sebagai pemimpin Negara.

Ketika PDRI usai diproklamirkan, seorang pemuda menyambangi Sjafruddin untuk bertanya tentang kondisi Negara.

“Jadi, Pak Sjaf yang akan menggantikan posisi Bung Karno?”

“Tidak persis dibilang seperti itu, saya hanya ketua PDRI, bukan Presiden PDRI” Jawab Sjafruddin.

Pemuda tersebut termenung mendengar jawaban dari Sjafruddin, rasa penasarannya semakin bertambah. “Bapak punya beberapa menteri serta Panglima perang di bawah komando bapak?” pemuda itu bertanya kembali.

“Iya betul, apa tujuanmu bertanya seperti ini?” pungkas Sjafruddin.

“Maaf pak” pemuda tersebut menimpali, “Kalau memang kondisinya seperti itu, bapak sekarang adalah seorang, Presiden Sjafruddin Prawiranegara”. Percakapan antara Sjafruddin dan pemuda tersebut dikisahkan dalam buku “Presiden Prawiranegara: Kisah 207 Hari Sjafruddn Prawiranegara Memimpin Indonesia” karya Nasery Basral.

Setelah PDRI diproklamirkan, Sjafruddin beserta anggota kabinetnya sering berpindah-pindah tempat hingga sampai bermalam di hutan rimba demi menghindari kejaran tentara belanda. Mereka kini menjadi musuh nomor wahid yang paling dicari-cari.

Berdirinya PDRI merupakan sinyal kepada dunia Internasional bahwa Negara Indonesia masih ada dan memberi pesan kepada pemerintah Belanda bahwa perjuangan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya tidak pernah padam. Didukung oleh Jenderal Besar Soedirman, PDRI menjadi simbol eksistensi bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Kisah Peci Hitam dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Perjuangan Sjafruddin bersama tokoh-tokoh lain di PDRI membuahkan hasil, Belanda tak kunjung berhasil menumpas PDRI. Disisi lain, mereka mendapat kecaman dari dunia internasional karena melakukan agresi militer kepada Negara yang sudah berdaulat.

14 April 1949, pemerintah Indonesia dan Belanda mengadakan Perundingan Roem-Royen, perundingan ini menandai berakhirnya perjuangan PDRI. 13 Juli 1949 Sjafruddin Prawiranegara menyerahkan kembali mandat kepemimpinan kepada Soekarno-Hatta. Beberapa bulan kemudian, Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia secara utuh.

Jejak dan sumbangsih Sjafruddin Prawiranegara dalam mempertahankan kemerdekaaan Indonesia sangatlah penting. Ia bisa dikatakan sebagai salah satu penyelamat Negara. Ironisnya perjuangan Sjafruddin seolah-olah terlupakan oleh sejarah, padahal perannya layak dicatat dalam tinta emas sejarah sebagai salah satu tahap mempertahankan kemerdekaan bangsa kita. []

OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: Kemerdekaan RIPresidenSjafruddin Prawiranegara
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kalau Anda Kaya, Kalau Anda Miskin …

Next Post

Jose Mujica, Sang ‘Presiden Termiskin Dunia’ Tolak Uang Pensiun

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Semoga dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
25 September 2021
0
peran guru kerja keras Kunci Kesuksesan, Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Etika Bekerja, Rekan Kerja Sombong dan Pendengki, Hadis Nabi tentang Keharusan Bekerja Keras

Tidak heran makanya jika ada ayat-ayat Al-Quran tentang bekerja, saking pentingnya bekerja ini untuk seorang lelaki Muslim dewasa.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Ini 8 Ayat Al-Quran tentang Perintah Bekerja Keras

Oleh Sufyan Jawas
26 Oktober 2021
0
hadist-hadist tentang kesombongan

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.