• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 9 Oktober 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Konsultasi

Bolehkah Mengutuk Makanan?

Oleh Adam
7 tahun lalu
in Konsultasi
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
sengaja tinggalkan puasa ramadhan, Niat Batalkan Puasa tapi Tidak Jadi, makanan haram, Manfaat Keju

Foto: Aldi/Islampos

102
BAGIKAN

 

Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ustadz,  saya ingin bertanya  apa ada hubungan antara perkataan dan perasaan dengan  kenyataan dalam hidup? Contohnya kita  sering mengutuk dan menghina makanan. Bagaimana Islam memandang hal ini? Jazakallah.

BAPAK MUH. CANDRA/HP.0821117861XXX

Wa’alaikumsalam  Warahmatullahi Wabarakatuh. Bapak Candra yang dirahmati Allah SWT, Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan apapun. Beliau akan memakannya jika menyukainya dan membiarkannya jika tidak menyukainya. (HR Bukhari dari Abu Hurairah).

ArtikelTerkait

Tak Kuat Ingin Menikah, tapi Harus Tunggu Ibu Pulang dari Luar Negeri, Bagaimana?

Hukum Suami Tidak Mau Menggauli Istrinya

Hukum Merokok untuk Redakan Batuk, Bagaimana?

Janda Ingin Menikah tapi Tak Disetujui Orang Tua Calon Suami, Bagaimana?

Pernahkah kita merenungkan bagaimana sepiring nasi dan lauk pauknya terhidang di hadapan kita? Ternyata di situ ada sebuah proses panjang untuk mendatangkannya. Sebuah proses yang menggambarkan betapa luar biasanya cinta dan kasih sayang Allah Azza wa Jalla kepada manusia.

BACA JUGA: Wudhu bisa Bikin Makanan Bertambah Berkah

Saat terhidang sepiring nasi putih hangat dan wangi saja, ada jutaan proses yang terjadi dengan ribuan orang yang terlibat di dalamnya. Ada pedagang yang menjual bibit dan pupuk. Ada petani yang membajak sawah, mengairi, dan menanamkan benih-benih padi. Ada anak-anak sawah yang menjaga agar di siang hari padi yang menguning tidak dimakan burung. Ada para buruh yang memetik dan memanen padi. Ada orang-orang yang mengumpulkan dan menggiling padi menjadi beras. Ada yang mengemas beras-beras tersebut ke dalam karung.

Tak hanya itu, ada pula kuli yang mengangkut karung-karung tadi ke mobil truk. Sejumlah sopir dan kernet yang membawa beras tersebut ke pasar. Ada para montir dan tukang bensin yang membantu mobil tersebut bisa sampai ke tempat tujuan. Ada para kuli yang menurunkan beras tersebut dan mengangkutnya ke tempat penampungan atau toko-toko beras. Ada para pedagang yang menjual beras-beras tersebut dengan segala pelayanannya.

Lalu ada seseorang yang membeli beras tersebut ke pasar, membawanya ke rumah dengan bantuan tukang ojek, menyimpannya di tempat penyimpanan beras buatan pabrik yang mempekerjakan ribuan orang, kemudian dia membersihkannya dengan air ledeng, menanaknya dengan gas elpiji (proses mendapatkan dan mengemas gas elpiji sendiri sangat rumit dan kompleks), mendinginkannya, lalu menghidangkannya di hadapan kita.

Subhanallah, ada banyak tahapan dan perjalanan panjang yang harus dilalui agar sepiring nasi bisa sampai ke mulut kita.

Itu baru nasi, belum lagi lauk pauknya. Ada ikan dan garam dari laut. Ada asam dan sayuran dari gunung. Ada bahan pangan yang di impor dari luar negeri dan sebagainya. Bagaimana bisa seekor ikan cucut dengan susah payah ditangkap para nelayan di samudera Hindia misalnya, bisa sampai ke rumah kita di Purwakarta, Bandung, Jakarta, Solo, padang, dan tempat lainnya. Bagaimana bisa tomat atau susu segar dari Lembang, Tawangmangu, Brastagi yang merupakan wilayah pegunungan bisa hadir dan dinikmati di daerah pesisir.

Bagaimana bisa sebutir atau dua butir kurma nan manis dari sebuah perkebunan di Arab sana, yang berjarak ribuan kilometer, melintasi samudra, gunung, gurun pasir nan tandus, bisa nyangkut dengan mudahnya si perut kita saat bulan puasa!

Ada berjuta keajaiban di sini yang jarang disadari oleh manusia. Ada banyak mekanisme yang teramat rumit namun indah yang memungkinkan setiap manusia mendapatkan jatah rezekinya dengan cara yang unik. Padahal, di muka bumi ini, makhluk Allah bukan hanya manusia. Ada jutaan spesies hewan dan tumbuhan yang tersebar di daratan dan lautan. Namun, semuanya mendapatkan rezekinya sesuai kadar dan kepastiannya tanpa tertukar antara satu dan lainnya. Allah adalah Ar-Razzaq; Dzat Yang Maha Memberi rezeki dan hanya Dia yang mampu mengatur itu semua.

BACA JUGA: Membungkus Makanan Sisa

Jadi alangkah naïf dan bodohnya, jika kita yang tidak punya kuasa apa-apa mengutuk atau mencela hasil akhir dari sebuah proses seindah dan sehebat itu. Mencela makanan, apapun jenis makanan itu, pada hakikatnya menggambarkan ketiadaan adab dan penghormatan kepada dia yang memberi kita makan.

Mencela atau menghinanya sama artinya dengan merendahkan perbuatan Yang Maha Kuasa dan menjerumuskan kita ke dalam sikap kufur nikmat. Padahal, pada saaat bersamaan ada orang-orang yang tengah merintih kelaparan. Sesuap nasi atau segenggam makanan yang kita cela dalam bayangan mereka bagaikan segenggam berlian, saking berharganya.

Itulah sebabnya, dengan sangat indahnya, Rasulullah SAW memberi teladan dalam hal memperlakukan makanan. Jika suka, maka Beliau makan namun jika tidak menyukai Beliau tinggalkan, tanpa membuat celaan. Semoga jawaban yang saya sampaikan bermafaat untuk semua pembaca. Wallahualam. []

 

Tags: mencela makanan
Share102SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tidak Iri dan Dengki Atas Nikmat Orang Lain, Orang Ini Jadi Ahli Surga

Next Post

UAS Jelaskan 3 Konsekuensi Seorang Muslim Ucapkan Selamat Natal

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Tanda Calon Suami Penyayang, Tak Kuat Ingin Menikah, Buya Hamka, Hukum Nikah dengan Mualaf tapi Belum Disunat,, Alasan Allah SWT Benci Perceraian, Manfaat Menikah Dini

Tak Kuat Ingin Menikah, tapi Harus Tunggu Ibu Pulang dari Luar Negeri, Bagaimana?

12 Januari 2022
Hukum Suami Tidak Mau Menggauli Istrinya, Adab Berhubungan Suami Istri, Manfaat Wudhu Sebelum Tidur, yang Dibolehkan ketika Puasa, jima suami istri, manfaat hubungan badan, Waktu Terbaik untuk Berjima, Pantangan Seksual, Zina

Hukum Suami Tidak Mau Menggauli Istrinya

12 Desember 2021
Hukum merokok, Hukum Bakar Kemenyan

Hukum Merokok untuk Redakan Batuk, Bagaimana?

6 Desember 2021
Nama-nama Putra Putri Nabi

Janda Ingin Menikah tapi Tak Disetujui Orang Tua Calon Suami, Bagaimana?

7 Februari 2021
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails

6 Hadist Nabi tentang Akhlak Mulia

Oleh Dini Koswarini
10 Agustus 2021
0
Keturunan Syarif dan Syarifah Akhlak Mulia Menasihati Diri Sendiri, Meraih Kasih Ilahi dengan Saling Mengasihi, Cara Dakwah Mujadalah Billati Hiya Ahsan, Perlakuan Istimewa Malaikat pada Orang Beriman, Keimanan, Hak dan Kewajiban Seorang Muslim, Tawadhu, Waktu Mengucapkan Subhanallah, Apa Kabar?, Arti Ana Uhibuka Fillah, adab penting dalam Islam, Cara Obati Hati yang Sakit, Ikhlas, Adab Berbicara dalam Islam, Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, Rezeki yang Sering Dilupakan Manusia, Kecerdasan Orang Bertakwa, Amalan Ringan Berpahala Besar, Amalan Ringan Berpahala Besar, Muslim Terbaik, Orang yang Dicintai oleh Allah, Syafaat Nabi, Majelis Ilmu, Perkara Iman, Jenis Orang Muslim di Bulan Ramadhan, Nikmat, Akibat Berbuat Benar, Ibadah

Akhlak mulia yang melekat pada seseorang menjadikan ia menjalankan segala kegiatan dengan sempurna. Pada akhirnya, ia akan meraih kehidupan yang...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.