• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 11 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Ramadhan

Bisa Siang dan Malam Selama 24 Jam, Begini Muslim di Kota-kota Sekitar Kutub Utara Berpuasa

Redaktur Sodikin
1 tahun ago
in Ramadhan
Reading Time: 2 mins read
0
Masjid Midnight Sun di Manitoba, Kanada, yang masih berada dalam Lingkar Arktik. Foto: Alamy

Masjid Midnight Sun di Manitoba, Kanada, yang masih berada dalam Lingkar Arktik. Foto: Alamy

  • Bagikan Yuk :

RAMADHAN adalah bulan mulia yang kedatangannya selalu disambut sukacita oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bagi kita Muslim Indonesia pasti tak akan mengalami kesulitan dalam menentukan kapan waktu sahur dan berbuka dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun berbeda cerita bagi umat Muslim yang tinggal di Lingkaran Arktik (kota-kota yang berada di sekitar Kutub Utara).

Ketika datang bulan Ramadhan, umat Islam yang tinggal di sekitar kutub utara biasanya menghadapi kebingungan perihal kapan mereka harus memulai dan mengakhiri puasa setiap harinya.

Apabila Ramadan bertepatan dengan bulan-bulan musim panas di sana, maka di seluruh wilayah ini, matahari akan terbit selama hampir 24 jam, dengan jam malam hanya sekitar 50 menit saja. Bahkan di beberapa wilayah tertentu, sama sekali tidak ada malam.

BACA JUGA: Makan Minum Waktu Puasa tapi Tak Batal, Kok Bisa?

Dan sebaliknya, ketika musim dingin tiba, wilayah tersebut dapat gelap sepenuhnya selama 24 jam.

Cobalah Anda bayangkan, bagaimana rasanya berpuasa di tengah situasi dan kondisi seperti itu?

Untuk mengatasi persoalan ini, yang mana akan sangat memberatkan apabila seseorang berpuasa di atas 20 jam per harinya, The European Council for Fatwa and Research (Dewan Fatwa dan Penelitian Eropa) berupaya untuk menyusun pedoman baru untuk Muslim yang tinggal di daerah Nordik, agar mereka dapat melaksanakan puasa dengan jam yang realistis.

Dewan tersebut akan merilis pedoman pelaksanaan Ramadan untuk mempermudah umat Islam yang berada di kota-kota paling utara di negara-negara seperti Norwegia, Swedia, Islandia, Rusia, dan Kanada.

Umat Muslim yang berpuasa di daerah ini mungkin mengalami kesulitan untuk menentukan waktu sebenarnya yang tepat kapan matahari terbit dan terbenam, sebab di sana hampir tidak ada bedanya.

Karena tidak ada batasan yang pasti terkait kapan matahari terbit atau terbenam, Mohammed Kharraki, juru bicara Asosiasi Islam Swedia menyarankan umat Islam untuk, “Tentukan berdasarkan kapan terakhir kalinya matahari terlihat terbenam dan terbit dengan jelas,” ujarnya sebagaimana dikutip oleh mvslim.

Namun tidak semuanya setuju dengan pendapat Kharraki, ada juga yang mengambil referensi berdasarkan waktu dari negara terdekat yang siklus perputaran mataharinya relatif normal, ke negara Eropa terdekat misalnya. Pilihan lainnya adalah, mengikuti jam puasa yang terjadi di Mekah, Arab Saudi.

BACA JUGA: Sebelum Puasa Ramadhan Waktu Paling Baik untuk Ziarah?

Pilihan terakhir adalah, ini yang paling berat, yaitu mengikuti jam terbit dan terbenamnya matahari sebagaimana adanya di sana.

Karim Askari, Direktur Eksekutif Islamic Foundation of Iceland (Islandia), memilih cara yang terakhir. “Saya akan melaksanakan (puasa) berdasarkan waktu setempat di Reykjavik (ibu kota Islandia),” kata Askari kepada CNBC. “Melaksanakan (puasa) 21 jam tanpa makan adalah waktu yang lama. Tapi Insya Allah, mayoritas Muslim di sini, di Reykjavik, juga melakukannya.”

Loading...

Meski demikian, Askari tetap menghormati Muslim lainnya yang melaksanakan puasa dengan jam yang berbeda. []

SUMBER: GANA ISLAMIKA

  • Bagikan Yuk :
Tags: lingkaran arktikpuasa di eropaRamadhanwaktu puasa
Sodikin

Sodikin

Related Posts

Ilustrasi. Foto: 
Carr, Riggs & Ingram

2030, Muslim akan Mengalami 2 Kali Ramadhan

11 April 2021
Ilustrasi. Foto: Okezone

3 Alasan Kenapa Harus Lebih Dermawan di Bulan Ramadhan

11 April 2021
Ilustrasi. Foto: 
Cosmopolitan Middle East

Tradisi Dekorasi Rumah untuk Sambut Ramdhan, Bagaimana Hukumnya?

11 April 2021
lentera Ramadhan

Inilah Gambaran Keistimewaan Ramadhan dalam Hadis

11 April 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Foto: Pixabay

Mereka yang Istimewa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Ilustrasi. Foto: 
Carr, Riggs & Ingram
Tsaqofah Ramadhan

2030, Muslim akan Mengalami 2 Kali Ramadhan

Redaktur Eneng Susanti
13 menit ago
Foto: Unsplash
Kolom

Hukum Pindah Madzhab dan Sikap Ta’ashub Terhadap Madzhab

Redaktur Yudi
43 menit ago
Foto: Pixabay
Usul Usil

GR

Redaktur Dini Koswarini
1 jam ago
Ilustrasi. Foto: Okezone
Ramadhan

3 Alasan Kenapa Harus Lebih Dermawan di Bulan Ramadhan

Redaktur Sodikin
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend