“KALAU saya ditanya, Habibie siapa, insinyur, muslim ataukah Indonesia? Saya jawab bahwa Habibie adalah muslim. Mengapa? Karena kalau saya mati, saya tidak lagi berwarganegara. Kalau saya sampai ke akhirat, yang ditanya bukan kewarganegaraan saya atau kedudukan saya. Karena itu saya jawab, saya muslim. Itu bukan emosional, melainkan rasional. Saya percaya pada hari akhir, saya tidak akan ditanya soal paspor. Jadi kalau saya jawab demikian, jangan bilang Habibie tidak nasionalis. No…”(Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie)
Demikianlah. Indonesia berkabung sedalam-dalamnya. Satu putra bangsa terbaik dipanggil Allah SWT kemarin. Sungguh, nyaris tiada cela kita temukan dalam diri Sang Professor, yang pikirannya melampui zamannya, melampui bangsanya sendiri. BJ Habibie. Presiden RI ke-3.
Beliau, berjasa besar bagi kehidupan umat Islam di negeri ini. jilbab di ranah umum, bank Syariah, BMT, beasiswa pelajar, lembaga pemberdayaan ummat, adalah beberapa hal yang beliau buka.
Beliau, berjasa besar bagi bangsa Indonesia (IPTN, BPPT, PAL, PINDAD, Otorita Batan, Presiden Mei 1998 s.d. Oktober 1999).
Beliau, Berjasa besar bagi kemanusiaan (ilmu kedirgantaraan, lebih 40 paten penemuan, konsultan teknologi).
Beliau, mendamaikan negara pasca Reformasi 1998 dan menyelamatkan arah pembangunan.
Sungguh, kami, bangsa Indonesia, bangga memilikimu. Kami semua bersaksi, sungguh, engkaulah manusia yang tiada putus amal dan kebaikanmu… Eyang.
Allaahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii wa’fu anhu. []