BELANDA—Pemerintah Belanda dilapporkan telah mengubah penjaranya menjadi tempat bagi para pengungsi dari berbagai negara. Penjara di Belanda banyak yang kosong lantaran tingkat kejahatan yang kian menurun selama bertahun-tahun. Bahkan Puluhan lembaga pemasyarakatan telah ditutup sama sekali.
Seperti dilansir DW, ketika árus pengungsi dari negara-negara yang dilanda konflik melonjak, Badan Pusat Penerimaan Pencari Suaka Belanda melihat penjara-penjara kosong ini sebagai solusi.
Pengungsi tidak diizinkan untuk bekerja, namun mereka berlatih bahasa Belanda dan naik sepeda yang merupakan keterampilan penting untuk hidup di Belanda. Umumnya para pengungsi merasa aman berada di bawah atap penjara yang kosong.
Para pengungsi dari dari beberapa negara seperti Afghanistan, Suriah, Libia dan beberapa negara Afrika tinggal di penjara selama 6 bulan sebelum mendapat keputusan suaka. Mereka bebas untuk tinggal dan pergi kapan saja. Beberapa pengungsi bahkan menjalin persahabatan dengan warga Belanda.
Meski boleh keluar masuk penjara sesuka hati, bisa jadi kadang-kadang timbul rasa bosan. Mereka bisa juga berolah raga untuk mengisi waktu senggang. []
