• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 12 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Belajar Soal Keimanan dari Tukang Kerupuk

Oleh Saad Saefullah
9 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Rumah Mesin

Foto: Rumah Mesin

6.7k
BAGIKAN

Oleh: Ernydar Irfan

KETIKA sedang menikmati semangkuk bubur ayam, seorang ibu yang memesan beberapa porsi bubur ayam untuk dibungkus memanggil seorang tukang kerupuk yang melintas dan terlibat perbincangan.

“Mamang, jualannya sampai ke sini? Gak pegel jalannya?“ tanya ibu yang duduk di depanku.

“Eh Ibu, iya saya emang keliling sampai sini juga, Ibu jauh juga ngebubur sampe ke sini,” jawab tukang kerupuk itu.

ArtikelTerkait

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

“Iya Mang, abis nganter anak sekolah, sekalian,” jawab si Ibu.

“Mamang kemana aja lama gak jualan? Di rumah sampai lama gak ada kerupuk,” celoteh si ibu.

“Habis pulang kampung, Bu!” jawabnya.

“Ada apa Mamang pulang kampung melulu? Bukannya baru pulang kampung waktu itu?” tanya si ibu.

“Iya Bu, kemarin sebelumnya saya pulang kampung anak saya wisuda sarjana, kemarin saya pulang kampung selametan anak saya itu udah keterima kerja,” jawab si mamang.

“Wih hebat amat Mang dari jualan kerupuk bisa nyekolahin anak sampai jadi sarjana. Padahal si Mamang mah jualan sebulan dua bulan nanti lama gak jualan, nanti jualan lagi, tapi uangnya bisa ngumpul,” kata si ibu.

Si mamang tersenyum, “Bukan hasil jual kerupuk Bu, tapi anak saya dapat beasiswa. Kalau penghasilan jual kerupuk mah yang penting cukup buat makan, kalau saya sering pulang saya kan kepala keluarga, selain punya kewajiban memberi nafkah buat keluarga, saya juga punya kewajiban mendidik agar istri jadi shalihah dan anak jadi shalih, saya juga punya kewajiban berbakti sama orang tua. Kewajiban saya nyari nafkah kan enggak menggugurkan kewajiban saya mendidik anak istri dan berbakti sama orang tua, jadi semua tetap harus seimbang. Kalau soal rezeki mah InsyaAllah ada jaminannya semua, kalau mikirin jumlah sih uang sedikit gak cukup, uang banyak ya masih kurang,” jawabnya santai.

“Wah… Hebat si Mamang, walaupun cari nafkah jauh sama keluarga tetap bisa ngedidik anak istri, berbakti sama orang tua, padahal yang dekat sama keluarga juga belum tentu mampu melakukan loh Mang,” puji si ibu.

“Itu bukan soal mampu gak mampu, Bu. Itu soal mau enggak mau. Kalau kita ikutin dunia kita hidup kita habis jadi budak dunia, kerja cari uang atau nafkah itu gak akan ada habisnya. Namanya masalah pasti ada aja. Tapi kalau kita percayakan semua sama Allah, terus kita jalanin aja tanggung jawab kita, Allah yang akan nyelesaikan segala urusan kita. Bukannya tugas kita cuma taat aja? Kalau kita taat Allah yang ngurus semua. Kalau yang mamang tau, apa yang kita imanin kita itu yang akan menuhin hidup kita, kalau iman kita masih dipenuhin dunia, maka gak ada habisnya kita dibikin sibuk dunia, tapi kalau imanin Allah, InsyaAllah dunia yang ngikutin kita, kan Allah pemilik seluruh semesta,” jawab si mamang.

Si ibu terdiam, lalu menyodorkan uang selembar uang 10 ribuan membayar kerupuknya ke si mamang, lalu membayar bubur ayam yang dibungkusnya.

“Makasih Bu, jadi saya hari ini gak usah ke rumah ibu,” kata si mamang sambil bersiap pergi.

“Sama-sama Mang, entar Jumat tapi nganterkan?” tanya si ibu.

“InsyaAllah,” jawab si mamang. “Assalamualaikum,” lanjutnya sambil berlalu.

Aku pun terdiam mencerna ucapan si mamang sambil menikmati sisa bubur ayam di mangkuk. Luar biasa keimanannya, walau dalam kesederhanaan tidak membuatnya terbelenggu oleh dunia. Kebanyakan kepala keluarga hanya berpikir memenuhi nafkah keluarga hingga berkelimpahan, tapi lupa kewajiban mendidik istri dan anak, kurang berbakti pada orang tua. Ah… semoga keluarga kami pun bisa dalam naungan keimanan, mendidik anak-anak yang beriman yang tidak terbelenggu dunia yang penuh tipu daya.[]

DISCLAIMER: Tulisan ini secara ekslusif diberikan hak terbit kepada www.islampos.com. Semua jenis kopi tanpa izin akan diproses melalui hukum yang berlaku di Indonesia. Kami mencantumkan pengumuman ini di rubrik Kolom Ernydar Irfan dikarenakan sudah banyak kejadian plagiarisme kolom ini di berbagai media sosial.

Tags: ernydar irfankeimananKolom Ernydar Irfantukang kerupuk
Share6673SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kemenag dan UIN Ar-Raniry Terjemahkan Alquran dalam Bahasa Aceh

Next Post

Menurut Ibnu Qoyim, Ini Pentingnya “Itu” untuk Suami-Istri

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

14 Juli 2025
Israel, Yahudi, Gaza, Tentara

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

10 Juli 2025
Firaun, Benjamin Netanyahu

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

9 Juli 2025
Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – 3 Nikmat dari Allah yang Sering Diabaikan

Oleh Sodikin
4 September 2020
0
hujan, dajjal

Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah SWT yang paling besar yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

6 Dampak Negatif Jika Istri Selalu Menolak Ajakan Jima’ Suami

Oleh Yudi
19 Februari 2025
0
malam, malaikat maut, murka, ajal, hidup, jima', melaknat

Jima’ bukan hanya tentang kebutuhan fisik, tetapi juga menjadi bentuk komunikasi emosional antara suami dan istri.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.