Oleh : Nur Rahmawati,S.Pd
Penulis dan Aktivis Dakwah Muslimah
PARA penggiat feminisme berpendapat bahwa wanita dalam bahasa jawa berarti “ wani di toto” (berani ditata oleh laki-laki). Sedangkan perempuan yang artinya “ dihormati “ (gelar kehormatan yang berarti tuan).
Kaum feminisme tidak mau menggunakan istilah wanita, tetapi lebih memilih istilah perempuan mereka memilih persepsi bahwa kata wanita mengandung makna yang bias patriarki.
BACA JUGA: Bahaya Konsep Gender Kaum Feminis
Mereka juga berpendapat bahwa pola hidup perempuan lebih sempurna dari pada laki-laki, karena menurut pandangan mereka perempuan sebenarnya sama dengan laki-laki, tetapi perempuan diberikan kelebihan potensi untuk mengandung, melahirkan dan menyusui anak, sedangkan potensi ini tidak dimiliki oleh laki-laki.
Mereka berpendapat bahwa perempuan adalah sosok yang berdiri sendiri dan terpisah dari laki-laki. Ketika suatu permasalahan menimpa perempuan, dianggap sebagai permasalahan perempuan dan bukan permasalahan laki-laki.
Oleh karena itu, perempuan sendiri lah yang harus memerjuangkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tidak boleh campur tangan laki-laki. Mereka berusaha keras untuk mengangkat perempuan dari lubang lumpur ke permukaan sesuai dengan perspektif yang ada di benak mereka.
Dengan begitu, menurut mereka, perempuan akan mampu eksis sebagaimana laki-laki dalam kehidupan bermasyarakat. Akhirnya mereka terkungkung dalam pembahasan kebebasan dan kemandirian menurut perspektif mereka.
Inilah fakta tentang perempuan di zaman yang sudah tua ini. Perlahan, identitas muslimah mulai terkikis. Peran media Barat berhasil menciptakan profil muslimah yang tertindas, sehingga d zaman modern ini pemahaman tentang Islam sudah kuno dan kaku terbius oleh godaan feminisme yang menjanjikan kesetaraan gender dan kebebasan hak perempuan tak terbatas.
BACA JUGA:Konsep Gender Para Feminis Dipenuhi Unsur Kebencian
Kenyataannya tidak mungkin perempuan bisa menikmati kebahagiaan, ketenangan, dan terpenuhi hak-haknya dala sistem kapitalis. Hanya dalam sistem Islam perempuan akan memperoleh hak-haknya secara menyeluruh.
Lalu bagaimana Islam memandang perempuan?
Islam memandang bahwa perempuan dan laki-laki adalah sama. Allah SWT telah menempatkan peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan secara adil agar keduanya diciptakan untuk berdampingan secara harmonis, karena keduanya diciptakan untuk hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakat.
Bahkan Allah SWT menciptakan pada keduanya rasa ketergantungan satu sama lainkarena kelangsungan hidup generasi berikutnya bergantung pada keberadaan keduanya, laki-laki dan perempuan di muka bumi ini.
Rasulullah SAW bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya kaum wanita adalah saudara kandung (setara) dengan kaum laki-laki. (HR. Abu Dawud dan an-Nasa’i ).
Perempuan adalah sosok manusia dengan seperangkat potensi yang ada pada dirinya. Sebagaimana laki-laki dan perempuan memiliki potensi berupa akal, naluri (untuk beragama dan melestarikan keturunan dan mempertahankan eksistensi diri) dan kesehatan jasmani.
Seiring dengan adanya potensi tersebut, Allah SWT menetapkan keduanya untuk menempati peran yang beragam, yaitu menjadi hamba Allah, anggota keluarga (anak, istri, dan ibu) juga anggota masyarakat.
Allah memberikan akal kepada manusia baik laki-laki maupun perempuan agar mampu memahami petunjuk-petunjuk-Nya. Dengan begitu masing-masing mampu membedakan antara mana yang baik dan mana yang buruk, yang benar dan yang salah.
BACA JUGA: Ini Sebabnya Perempuan Menentukan Baik Buruknya Masyarakat
Tentunya melalui proses berpikir yang benar serta sesuai dengan aturan-aturan yang Allah SWT berikan. Agar keduanya dapat terjun ke dalam kancah kehidupan dengan tenang dan tentram.
Jelaslah bahwa sesungguhnya tidak ada yang lebih tinggi antara laki-laki dan perempuan di hadapan Allah SWT. Keberadaan keduanya di dunia justru adalah sebagai makhluk Allah yang saling melengkapi dalam menjalani kehidupan dengan pembagian peran yang jelas, seimbang, dan tetap mengacu pada aturan yang telah Allah SWT berikan. Dengan begitulah manusia dapat meraih kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat. []
OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.