• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 23 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Fiksi

Bantal Guling

Oleh Adam
7 tahun lalu
in Fiksi
Waktu Baca: 7 menit baca
A A
0
Foto: alis-volat-propiis - DeviantArt

Foto: alis-volat-propiis - DeviantArt

277
BAGIKAN

***

“KAMU harus mencoba menghilangkan kebergantunganmu terhadap bantal guling itu….” ujarku sore harinya ketika kami hanya berdua di beranda menikmati pemandangan sawah di belakang rumahku. “Sedikit demi sedikit saja…”

Istriku menggeregap. Jilbab lebarnya tertiup angin, “Aku sudah mencobanya, Mas, sewaktu kuliah. Tapi tidak bisa. Bagiku, bantal guling itu sudah teramat menjadi sesuatu yang pribadi. Bukannya kemudian aku menduakan Mas lho…” Ia berhenti sejenak. “Ia selalu kubawa kemana-mana, Mas. Baik ketika daurah, rihlah, berkegiatan kampus dan sebagainya jika aku keluar rumah…”

“Itu hanya mitos dan sugesti yang kamu bangun sendiri. Bertahun-tahun jadinya kamu terkungkung dengan keyakinan itu. Kuperhatikan kadang-kadang ketika kamu hendak tidur, kamu tidak selalu mendekap dia…”

ArtikelTerkait

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

Suamiku Mantan Majikanku

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

“Mas sepertinya tidak mengerti. Semalampun—bahkan sampai sekarang—aku tidak tidur. Entahlah, dengan memandangnya saja, aku hanya perlu merasa yakin, aman, dan tahu bahwa ia telah berada di sampingku…”

Aku terdiam saja. Ah istriku, bukankah sekarang telah ada aku di sampingmu? Bisikku perlahan dalam hati.

***

HANYA dua hari saja aku di rumah orang tuaku. Malam ketiganya kami kembali segera pulang. Dalam waktu dua hari itu istriku tidak sekejappun beristirahat. Ketiadaan bantal guling terkasihnya benar-benar menyita waktunya sangat. Aku hanya menarik nafas. Orang tuaku nampak kecewa ketika kami memutuskan untuk pulang. Memang tidak setiap waktu sekarang aku bisa berkumpul dengan mereka, tapi bagaimana lagi. Aku juga sangat kasihan pada istriku. Ia tentu butuh istirahat, terutama karena kuharap ia segera akan melahirkan jundi-jundi kecilku.

Namun kemudian, sesampainya di rumah, tiga minggu setelah itu, permasalahan tiba-tiba melebar. Dan semuanya berawal dari bantal guling itu. Aku adalah anak bungsu, dan semenjak kecil aku sudah teramat biasa dimanja. Maka ketika menikah, kebiasaan itu masih melekat padaku.

Kadang-kadang, sebelum tidur, sebagai seorang suami—apalagi pengantin baru, aku berhak meminta istriku untuk hanya sekadar mendekapku saja. Tapi sepertinya pekerjaan itu menjadi teramat mahaberat baginya. Awalnya ia masih mau, namun kemudian, ia dengan halus sedikit demi sedikit mulai meminta untuk harus kembali mendekap bantal guling cekingnya itu.

“Aku bisa dan bersedia memeluk Mas kapan saja. Tapi aku mohon, tidak di saat menjelang tidur. Aku tahu, ini mungkin kedengarannya konyol, tapi kan Mas sendiri sudah memahami keterikatan saya dengan bantal guling itu…”

Aku menggaruk-garuk kepalaku yang tak gatal, “Dik, tidak setiap waktu aku bisa bermanja-manja terhadap dirimu. Kita masih tinggal di rumah orang tua. Jujur saja, canggung rasanya jika harus memintamu melakukan itu di hadapan orang banyak, walaupun itu keluarga sendiri….’

Advertisements

Istriku tertawa perlahan, “Mas kayak anak kecil saja…. Toh, akukan ada di sampingmu…”

“Lho, kamu juga. Aku jugakan ada di samping kamu… Mengapa kamu memilih bantal guling itu untuk kaudekap dibandingkan suamimu yang ganteng ini?”

Tawa istriku semakin lepas, “Mas, cemburu ya? Cemburu pada bantal guling itu…?”

Aku tertegun sejenak. Cemburu? “Mungkin iya. Kalaupun misalnya aku yang ingin memeluk kamu, akhirnya kamu selalu menepiskan tanganku karena membatasi kamu dengan bantal guling itu. Kamu tahu, Dik, cemburuku sepertinya tidak rasional sekali ya? Mungkin masih mendingan jika aku harus cemburu terhadap laki-laki lain, tapi bersaing dengan sesuatu yang mati begitu?”

Istriku tiba-tiba menghentikan tawanya. Ia menatapku sedikit tajam. Ada suasana yang asing dan tegang yang tiba-tiba menyergap. Setelah hampir sebulan lebih hidup bersamanya, aku sudah bisa membaca banyak hal dari sikapnya.

“Ada apa, Dik?”

Ia tidak menjawab. Ada bulir bening di matanya yang perlahan menetes membasahi wajah halusnya. Aku hanya menelan ludah, takmengerti.

Kuulang sekali lagi pertanyaanku. Masih belum ada jawaban juga, malah sekarang isaknya mengguncang tubuhnya. Aku jadi sungguh salah tingkah.

“Apakah,… apakah aku menyinggungmu, Dik?”

Ia masih terdiam, namun sejurus, di sela isak tangisnya, ia berbicara tersendat, “Mas… Mas tahu…”

“Ya?”

“Ketika aku memutuskan bersedia menikah dengan Mas, pertimbanganku cuma satu; karena Allah. Mengapa pula Mas tega mengatakan ‘jika Mas harus cemburu terhadap laki-laki lain’…?”

Aku terdiam,mengernyit tak memahami apa yang barusan dikatakan istriku.

Ia melanjutkan, “Pengabdianku tulus padamu, Mas. Aku tidak pernah memikirkan siapapun laki-laki lain di dunia untuk sepenuhnya kubaktikan hidupku. Dan itu aku lakukan, dan sepertinya Mas pun sudah paham, untuk Allah Mas. Perkataan Mas tadi sedikit melukai aku…”

Aku tertegun lagi. Begitu sensitifnya istriku. Ternyata masih banyak hal yang belum kuketahui darinya. Aku membelai rambutnya, “Maafkan aku, Dik… InsyaAllah, aku tidak akan mengulanginya…”

Tapi walau begitu, suasana tetap tidak cair. Ada kebisuan yang tertinggal di antara kami berdua.

Page 2 of 3
Prev123Next
Tags: bantal gulingcerpensuami istri
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Permohonan Medis Berkelanjutan Jadi Tuntutan Korban Bom ke Menkes

Next Post

Lelaki Itu Melamarku

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Palestina, Semangka, tanah, Pelajaran dari Gaza, Palestina, Palestina

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

6 November 2023
Hadits tentang Sabar, Konsultasi Kesehatan, Puisi Terakhir WS Rendra

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

10 Oktober 2023
KDRT, Balasan bagi Orang yang Suka Memaki dan Menyakiti Orang Lain, Suamiku

Suamiku Mantan Majikanku

17 Agustus 2023
cantik, Rukun Islam, Amal Penghapus Dosa

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

9 Maret 2023
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Olahraga, Pola Hidup Sehat, Kuisioner

Kuisioner: Cek Seberapa Bugar Tubuhmu!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0

Angin Duduk, Angin Duduk, Kebiasaan di Malam Hari

10 Kebiasaan di Malam Hari yang Membuat Tubuhmu Rusak, Nomor 5 Sering Banget Dilakukan!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0

Perusak Amal, Larangan Allah, Anak Durhaka pada Orangtua, Maksiat, Pembohong

Apa Hukuman Sosial untuk Seorang Pembohong?

Oleh Saad Saefullah
22 Mei 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri

Jejak di Balik Bayangan: Siapa Pencuri Uang 5 Milyar di Rumah Pengusaha Ini?

Oleh Dini Koswarini
22 Mei 2025
0

hidup, orang baik, shalat

Orang Baik Tapi Tak Pernah Shalat, Bagaimana?

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0

Terpopuler

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

Oleh Yudi
21 Mei 2025
0
bumi

Namun, tidak banyak informasi mengenai apakah makhluk-makhluk bercahaya ini pernah menghuni bumi atau tidak.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

5 Penyakit yang Bisa Ditimbulkan Akibat Banyak Cicak di Rumah

Oleh Yudi
20 Mei 2025
0
cicak

CICAK sering kali dianggap sebagai hewan yang tidak berbahaya karena mereka membantu mengurangi populasi serangga seperti nyamuk atau lalat.

Lihat LebihDetails

Orang Baik Tapi Tak Pernah Shalat, Bagaimana?

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0
hidup, orang baik, shalat

Sebagian ulama, seperti Imam Ahmad dan ulama madzhab Hanbali, bahkan menganggap orang yang sengaja meninggalkan shalat sebagai kafir.

Lihat LebihDetails

Berapa IQ Manusia Paling Tinggi dan Paling Rendah?

Oleh Haura Nurbani
21 Mei 2025
0
Hobi, IQ

Dalam konteks ini, IQ menjadi bekal yang berharga untuk menghadapi tantangan intelektual di era modern yang penuh kompetisi.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.