• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 24 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Aswad bin Yazid, Guru bagi Orang-Orang Zuhud

Redaktur Dini Koswarini
2 bulan ago
in Sirah
Reading Time: 2min read
0
Kisah Israiliyat: Uzair, Seorang Pria yang Melewati Sebuah Negeri (2-Habis)

Foto: Pinterest

LISANNYA mengering karena banyak berpuasa, lalu dibasahi dengan bacaan al-Qur’an. Wajahnya berseri dengan kesabaran dan ketaatan.

Semoga Allah merahmati Aswad bin Yazid, guru bagi orang-orang yang zuhud, dan salah satu dari kedelapan tokoh zuhud. Kisah perjalanan hidupnya dipenuhi puasa, shalat malam, dan haji.

Aswad bin Yazid berasal dari keluarga berilmu. Ia selalu dekat dengan al-Qur’an, dengan mengkhatamkan al-Qur’an dibulan Ramadhan setiap dua malam sekali. Pada selain Ramadhan ia mengkhatamkannya setiap enam hari.

BACA JUGA: Al-Aswad, Pengembala Kambing di Perang Khaibar

Ia berpuasa sepanjang tahun sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ, ”TIdaklah disebut orang berpuasa ketika seseorang melakukan puasanya selamanya. Karena puasa tiga hari disetiap bulannya sama pahalanya dengan puasa sepanjang tahun semuanya.” (HR. Bukhari, No.495; dan Imam Muslim, No.1159).

Ia mempunyai nama lengkap al-Aswad bin Yazid bin Qais. Julukannya Abu Amr an-Nakha’iy al-Kufi. Ia saudara kandung Abdurrahman bin Yazid, salah seorang tabi’in.

Beliau juga adalah paman dari Ibrahim an-Nakha’iy yang juga salah seorang tabi’in dan semua keluarganya tinggal dalam satu rumah yang ditempati para ulama.

Mereka diberikan apresiasi sebagai orang-orang yang bekerja keras karena taat kepada Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan menjalankan ibadah haji.

Ia belajar dari banyak sahabat Rasulullah ﷺ, hingga mendapatkan kesempatan untuk meriwayatkan hadis dari Muadz bin Jabal r.a, Bilal bin Rabah r.a, Abdullah bin Mas’ud r.a, Ummul Mukminin Aisyah r.a, Hudzaifah bin Yaman r.a dan para sahabat generasi pertama lainnya.

Bukan berarti shalat dan ijtihad yang menjadi konsentrasinya menjadikannya melalaikan kewajiban agama lainnya. Ia juga memberikan perhatian pada kewajiban-kewajiban agamanya serta hak-haknya.

Ia sering berpuasa hingga warna bibirnya menjadi hitam pecah karena sangat kering. Ia bersusah payah dalam berpuasa sehingga tubuhnya berona hijau karena sangat kering, kedua matanya cekung, lemah dan sakit.

”Mengapa engkau siksa tubuh ini, wahai Abu Abdurrahman?” tanya Alqamah bin Martsad, seorang sahabatnya.

”Saya menginginkan istrahatnya tubuh ini, wahai saudaraku, wahai orang yang punya kesungguhan.”

Asy-Sya’bi mengapresiasikan sifat Aswad dengan tiga kata, ”Ia adalah shawwam (banyak berpuasa), qawwam (banyak shalat malamnya), hajjaj (banyak hajinya).”

Loading...

Kegigihannya dalam beribadah menyebabkan fisiknya lemah. Ketika menghadapi sakaratul maut, ia menangis sedih.

BACA JUGA: Inilah Sahabat yang Pertama Kali Membuat Uang Dirham Berbentuk Bulat

Lalu teman-temannya berkata,”Wahai Abu Abdurrahman, mengapa engkau bersedih seperti ini?”

”Bagaimana saya tidak bersedih. Sungguh demi Allah, sekalipun saya mendapatkan ampunan dari Allah SWT, saya masih sangat malu atas apa yang sudah saya perbuat. Sesungguhnya seseorang akan berada diantara dirinya dan dosa kecil terakhir, lalu Allah mengampuninya. Saat itu, rasa malu pada Allah pun masih tetap ada.” []

Sumber: Syiar A’lam an-Nubala’/Penulis: Imam Adz-dzahabi/Penerbit: Pustaka Azzam

Tags: Aswad bin YazidGuru bagi Orang-Orang Zuhud
Dini Koswarini

Dini Koswarini

Related Posts

sahabat dari yaman

Ketika Umar bin Khattab Blusukan dan Bertemu dengan Pria yang Ingin Membunuhnya

24 Januari 2021
Cinta Abu Hurairah

Siapa Nama Nenek Nabi Muhammad SAW?

21 Januari 2021
Aswad Al-‘Ansi, Pemberontak dari Yaman yang Mengaku Nabi

Aswad Al-‘Ansi, Pemberontak dari Yaman yang Mengaku Nabi

21 Januari 2021
Begini Tahapan Dakwah Rasulullah di Makkah

Begini Tahapan Dakwah Rasulullah di Makkah

20 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Sunnah Rasul; Adab Memotong Kuku

Hukum Kuku Panjang bagi Wanita dalam Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Istri Tak Boleh Tolak Ajakan Suami, Ini Alasannya
Islam 4 Beginner

Ucap “Ana Uhibuka Fillah”, Ini Maksudnya

Redaktur Eneng Susanti
17 menit ago
Ujian Tergantung Kadar Keimanan
Syi'ar

Ujian Tergantung Kadar Keimanan

Redaktur Yudi
47 menit ago
9 Kata-kata yang Tak Akan Membuatmu Kecewa
Dunia Ghaib

Saat Maghrib, Jin Wanita Ini Ganggu Anak-anak, Waspadailah!

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago
Mengapa Air Zamzam Tidak Pernah Kering?
Dunia Ghaib

Jangan Buang Air Panas ke Toilet, Ada Jin-nya?

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add