• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Tanya Jawab

Apa Gunanya Istikharah Kalau Semua Perkara telah Ditakdirkan Sebelumnya?

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Tanya Jawab
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Aqieb

Foto: Aqieb

0
BAGIKAN

TANYA: Sempat terlintas dalam benak, apa gunanya shalat Istikharah kalau Allah SWT sudah menetapkan semua takdir yang akan terjadi?

 

JAWAB: Allah SWT telah menjadikan doa sebagai sebab meraih apa yang diharapkan. Allah SWT juga telah memerintahkan hal tersebut dalam firman-Nya,

( وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ) غافر/60

ArtikelTerkait

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

25 Pertanyaan tentang Dosa Besar

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Ghofir: 60)

BACA JUGA: Kenapa Harus Istikharah?

Jika hal ini telah dipahami, maka tidak ada masalah lagi. Karena Allah Ta’ala telah menetapkan takdir semua perkara dan sebab-sebabnya. Mendapatkan anak misalnya, ketika sudah ditetapkan untuk seorang manusia, maka harus didahului dengan pernikahan dan hubungan badan agar setelah itu lahir seorang anak. Tidak mungkin terjadi suatu tanpa sebabnya. Alam ini semuanya diciptakan berdasarkan prinsip tersebut, keterkaitan antara sebab dan akibat.

Demikian pula halnya dengan doa atau (istikharah). Allah telah menetapkan takdirnya, di mana banyak tergantung dengan doa dan permohonan kepada-Nya Azza wa Jalla. Maka suatu keinginan tidak tercapai tanpa ada sebab yaitu doa. Di samping sebab-sebab fisik lainnya. Sejumlah hadits menunjukkan pemahaman ini dengan sangat jelas.

Dari Ibnu Umar ra, sesungguhnya Nabi SAW bersabda,

إِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ ، فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللهِ بِالدُّعَاءِ   (رواه الترمذي، رقم 3548 وحسنه الألباني في “صحيح الجامع ، رقم 3409)

“Sesungguhnya doa bermanfaat terhadap apa yang sudah diturunkan dan yang belum diturunkan. Hendaklah kalian berdoa wahai hamba.” (HR. Tirmizi, no. 3548. Dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 3409)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam Majmu Fatawa, 8/69, “Siapa yang berkata, ‘Saya tidak berdoa dan tidak memohon karena hanya bersandar dengan takdir, maka orang itu keliru, karena Allah telah menjadikan doa dan permohonan sebagai sebab untuk meraih ampunan dan rahmat-Nya serta memberinya petunjuk dan pertolongan dan rizki-Nya. Jika seorang hamba telah ditakdirkan kebaikan dengan doa, maka kebaikan tersebut tak akan teraih kecuali dengan doanya. Apa yang Allah takdirkan dan pengetahuannya tentang kondisi para hamba serta akibat-akibatnya semata-mata ditentukan berdasarkan sebab-sebab. Dia menghadirkan segala ketetapan berdasarkan waktu-waktunya. Tidak ada sesuatu di dunia dan akhirat kecuali dengan sebab. Allah lah yang menciptakan sebab dan akibatnya. Mengenyampingkan sebab sebagai sebab, adalah bentuk kurangnya akal.”

Ibnu Taimiyah juga berkata (8/287), “Ucapan sebagian orang, ‘Sesungguhnya doa hanya merupakan ibadah semata, karena sesuatu yang ditakdirkan telah tetap, baik dia berdoa atau tidak berdoa.’ Maka jawaban baginya adalah, ‘Jika Allah menjadikan doa sebagai sebab untuk meraih apa yang diminta, bagaimana hal tersebut dapat terwujud tanpa doa?!”

Ibnu Qoyim berkata dalam Al-Jawabul Kafi (hal. 4), “Doa merupakan obat yang paling bermanfaat. Ia merupakan musuh bagi musibah. Dapat mengobatinya dan mengatasinya, mencegah turunnya musibah atau mengangkatnya atau meringankannya. Ia adalah senjata mukmin. Doa dalam menghadapi musibah ada tiga tingkatan:

Pertama: Doa lebih kuat dari musibah, maka dia dapat mengusirnya.

Kedua: Doa lebih lemah dari musibah, maka musibah dapat mengalahkannya sehingga seorang hamba tertimpa musibah, akan tetapi bisa jadi doa dapat meringankannya walaupun doanya lemah.

Ketiga: Keduanya saling bertikai, satu sama lain saling mencegah terjadi pada orang tersebut.”

Syekh Ibnu Utsaimin rah berkata dalam ‘Al-Majmu Ats-Tsamin Min Fatawa Fadhilah Syekh Muhammad bin Saleh Al-Utsaimin.” (1/157)

“Doa merupakan sebab yang dengan itu si pendoa akan meraih keinginannya. Kenyataannya dia dapat menolak takdir. Sebab tidak ada yang dapat merubah takdir kecuali doa. Maksudnya baginya ada dua sisi; Misalnya, seorang pasien berdoa kepada Allah agar disembuhkan, lalu dia sembuh. Dalam hal ini, seandainya dia tidak berdoa, maka dia tidak sembuh, akan tetapi berkat doanya dia sembuh. Dan kita tetap mengatakan bahwa Allah Ta’ala telah menetapkan bahwa pasien tersebut sembuh dengan sebab doa, inilah yang telah ditetapkan baginya. Lalu dia mengira bahwa seandainya bukan karena doa, maka dia akan tetap sakit. Hakikatnya hal itu bukan menolak takdir, karena doa pun asalnya telah ditakdirkan dan bahwa kesembuhannya terjadi berkat doa, ini yang dimaksud takdir asli yang telah ditulis sejak zaman azali. Demikianlah segala sesuatu terkait dengan sebab yang dengan sebab itu Allah menjadikannya sebagai sebab terjadinya sesuatu. Dan itu telah ditetapkan sejak zaman azali sebelum kejadiannya.”

BACA JUGA:

Ulama yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Daimah pernah ditanya, “Apakah doa dapat menolak takdir?”

Mereka menjawab, “Allah telah menetapkan syariat berdoa dan memerintahkannya. Dia berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ (سورة غافر: 60)

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghafir: 60)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ (سورة البقرة: 186)

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,” (QS. Al-Baqarah: 186)

Jika seorang hamba melaksanakan sebab yang disyariatkan dan dia berdoa, maka hal itu merupakan bagian dari takdir. Itu berarti menolak takdir dengan takdir, jika Allah menghendaki yang demikian itu. Terdapat dalam hadits shahih dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda,

إن العبد ليحرم الرزق بالذنب يصيبه ، ولا يرد القدر إلا الدعاء ، ولا يزيد في العمر إلا البر

“Sesungguhnya seorang hamba dapat terhalang dari rizki karena dosa yang dia lakukan. Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa dan tidak ada yang dapat menambah usia kecuali bakti kebaikan.”

(Fatawa Lajnah Daimah, 1/195)

Mereka juga ditanya (24/243): “Apakah doa dapat meringangkan musibah, Apakah Allah mengasihi kita karena doa kita? Bagaimana hal itu dapat dipahami sementara Allah Ta’ala tetap menurunkan musibah kepada manusia padahal mereka telah berdoa?”

Mereka menjawab, “Doa merupakan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla. Dan Allah telah memerintahkan hal tersebut. Dia berfirman, ‘

 ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ  (سورة غافر: 60)

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (QS. Ghafir: 60)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (سورة البقرة: 186)

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186)

Doa dapat meringankan musibah, menolaknya atau menolak yang seharusnya lebih besar. Nabi SAW bersabda,

لا يرد القدر إلا الدعاء

“Takdir tidak dapat ditolak kecuali dengan doa.”

Musibah jika menimpa, akan menghapuskan dosa dan mengangkat derajat. Seorang muslim apabila mengalami musibah hendaknya dia bersabar dan berharap pahala dari Allah Azza wa Jalla serta tidak menyesali takdir dan ketetapan yang sudah terjadi.”

Dengan uraian ini insya Allah permasalahan dapat dipahami. Apabila seorang Muslim memahami bahwa istikharah merupakan sebab untuk meraih apa yang diinginkan, maka dia tidak akan mengabaikannya dan tidak akan meraih sesuatu tanpa melalui jalan yang harus ditempuh. Doa merupakan sumber kekuatan dan pintu kebaikan bagi seorang hamba muslim sebagaimana yang Allah kehendaki. Wallahualam. []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: doaistikharahMusibahTakdir
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan Seputar Tidur (2-Habis)

Next Post

Obat dan Keberkahan karena Memberi Makan Rasulullah ﷺ

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Kerja

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

9 Juli 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh, Dosa Besar, Anak Durhaka

25 Pertanyaan tentang Dosa Besar

2 Juli 2025
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

11 Juni 2025
Adab Melepas Pakaian, Anjing

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

29 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

Apa saja hal-hal yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya berdampak besar jika dilakukan di tempat kerja?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.