• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 18 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Antara Islam, Muslim dan Perilaku Islami

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

1
BAGIKAN

Oleh: Muhammad Syafi’ie el-Bantanie (Kak Syaf)
(Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, Penulis 49 Buku), markom.pendidikandd@gmail.com

 

SEBUAH studi menarik dilakukan oleh Hossein Askari, seorang guru besar politik dan bisnis internasional di Universitas George Washington, Amerika Serikat. Askari melakukan studi untuk mengetahui di negara manakah di dunia ini nilai-nilai Islam yang universal (bukan aspek akidah, ibadah, dan syariah-hudud) paling banyak diaplikasikan.

Salah satu indikator yang digunakan adalah kebersihan, ketertiban, dan kerapian. Selain aspek penegakan hukum, indeks korupsi, pemerataan ekonomi, pemimpin yang adil. Hasil penelitian Askari yang meliputi 208 negara itu ternyata sangat mengejutkan karena tak satu pun negara Islam menduduki peringkat 25 besar.

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Dari studi itu, Askari mendapatkan Irlandia, Denmark, Luksemburg, dan Selandia Baru sebagai negara lima besar yang “paling Islami” di dunia. Negara-negara lain yang menurut Askari juga menerapkan ajalan Islam paling nyata adalah Swedia, Singapura, Finlandia, Norwegia, dan Belgia.

Lalu, bagaimana dengan negara-negara Islam? Malaysia hanya menempati peringkat ke-33. Sementara itu, negara Islam lain di posisi 50 besar adalah Kuwait di peringkat ke-48, sedangkan Arab Saudi di posisi ke-91 dan Qatar ke-111. Di manakah urutan Indonesia?

Saya pikir kita tak perlu kebakaran jenggot membaca hasil studi Askari. Terlepas barangkali metode riset yang masih bisa diperdebatkan, marilah kita introspeksi diri dalam konteks tugas dakwah kita sebagai muslim. Terlebih kita yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.

Saya ingin memulai diskusi kita dengan mengkaji surat Ali ‘Imran ayat 104, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada ‘khair’, menyuruh berbuat ‘makruf’ dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Mari kita cermati ayat di atas! Apa perbedaan makna antara ‘khair’ dan ‘makruf’? Dalam Al-Qur’an terjemah kedua kata ini diterjemahkan dengan ‘kebajikan’. Secara etimologi keduanya memang bisa diterjemahkan dengan kata kebajikan. Namun, dalam kaidah Bahasa Arab, “Kullu ma zadal mabna, zadal ma’na” (Setiap bertambah susunan huruf, maka bisa membedakan makna). Apalagi kedua kata ini (khair dan makruf), bukan hanya berbeda satu huruf, namun jelas berbeda susunan semua hurufnya. Jelas sekali memiliki makna yang berbeda.

‘Khair’ adalah kebajikan yang baru bisa dipahami oleh manusia bila menggunakan kaca mata Islam. Misalnya, shalat dan puasa. Orang diluar Islam bertanya-tanya dan tidak paham, ngapain muslimin capek-capek shalat lima kali sehari semalam dan menahan lapar dan haus puasa selama sebulan? Mereka nggak ngerti dan paham karena tidak menggunakan sudut pandang Islam.

Sedangkan, ‘makruf’ adalah kebajikan yang bisa dipahami oleh semua orang tanpa harus menggunakan sudut pandang Islam. Misalnya, disiplin, jujur, tertib, bersih, amanah, adil, santun, pemurah. Orang-orang diluar Islam, apapun agamanya, ngerti dan paham bahwa sifat-sifat di atas adalah kebajikan. Inilah yang kemudian populer disebut sebagai nilai-nilai Islam yang universal. Inipula yang kerap dijadikan indikator penelitian untuk meneliti negara atau kota paling Islami di dunia.

Itulah mengapa redaksi Al-Qur’an pada surat Ali ‘Imran ayat 104 di atas menggunakan kata “yad’una” (mengajak) untuk khair dan “ya’muruna” (memerintahkan) untuk makruf. Karena, makruf itu kebajikan universal, maka pesan Al-Qur’an perintahkan manusia melakukan makruf. Siapapun orangnya dan agamanya mesti mengakui dan memahami makruf itu kebajikan. Sedangkan, kepada “khair” pesan Al-Qur’an ajaklah manusia menuju “khair”. Karena, khair adalah kebajikan yang baru bisa dipahami dengan sudut pandang Islam. Maka, ajaklah dan serulah manusia, bukan perintahkan.

Apa pelajarannya? Dengan penggunaan redaksi yang berbeda dalam ayat di atas, Al-Qur’an ingin berpesan kepada kita (muslimin), “Jadilah kalian yang terdepan dan terbaik dalam hal-hal makruf agar kalian bisa mengajak manusia (diluar Islam) menuju kepada khair (tertarik kepada Islam dan akhirnya memeluk Islam).”

Bila kita berantakan dalam hal-hal makruf (disiplin, jujur, amanah, tertib, bersih, santun, adil, pemurah, dll), bagaimana bisa kita mengajak orang-orang diluar Islam menuju khair? Bagaimana bisa mereka akan tertarik kepada Islam jika melihat contoh perilaku tidak Islami dari umat muslim sendiri.

Surat Ali ‘Imran ayat 104 ini adalah ayat perintah dakwah. Demikianlah strategi dan metode dakwah yang diajarkan Al-Qur’an dan telah diteladankan dengan sempurna oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan generasi sahabat. Saksamailah Sirah Nabawiyah, berapa banyak orang-orang kafir Quraisy tertarik memeluk Islam karena keindahan dan keluhuran akhlak dan pribadi Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sudahkah kita menjadi teladan dalam hal-hal makruf agar tersyiar indah ajaran Islam ini kepada orang-orang diluar Islam? Sehingga, dengan keteladanan dalam hal-hal makruf, ajakan kita kepada mereka menuju khair menjadi powerful. Dan, pada akhirnya, mereka tertarik kepada Islam dan semoga memeluk Islam. Wallahu A’lam. []

Tags: IslamislamiMuslimPerilaku
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Eratkan Ukhuwah Islamiyah dengan Hal Ini

Next Post

Sering Baper? Tangkal dengan Ini

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Inilah 9 Keutamaan Membaca Al-Quran, Muslim Wajib Tahu!

Oleh Remmy Ardian
1 November 2021
0
surat al-waqiah, membaca al-quran

Oleh karena itu, maka kita sebagai Muslim haruslah belajar untuk membaca Al-Quran. Ada keutamaan memabaca Al-Quran yang perlu kita ketahui.

Lihat LebihDetails

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

"Jika seseorang bekerja dengan pekerjaan yang membuat bajunya selalu kotor, maka itu bukanlah halangan untuk shalat selama tidak terkena najis."

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.