• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 24 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Aku dan Ibu Mertuaku

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Google Image

Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Google Image

0
BAGIKAN

SEMENJAK 30 tahun yang lalu, aku adalah wanita yang menjunjung tinggi kebebasan perempuan dan memandang pernikahan hanya sebatas hubungan biasa yang tidak mengandung pemenuhan kewajiban terhadap pasangan.

Allah menghendakiku untuk tinggal bersama ibu mertua hingga suamiku menyediakan kami rumah dengan fasilitas-fasilitas yang aku inginkan. Dan tahun-tahun kebersamaanku dengan mertuaku adalah tahun-tahun terburukku dengan wanita penyabar itu.

Saat itu aku lebih banyak mendengar saran dari rekan-rekan wanitaku agar bersikap keras dan tegas kepada ibu mertua sejak awal. Karena itu, aku membatasi ruang geraknya hanya sebatas di kamarnya saja.

Aku bersikap seperti ratu di rumah dan memperlakukan mertuaku seolah-olah tamu. Aku mencuci pakaiannya di akhir-akhir cucian sehingga beliau keluar dengan pakaian apa adanya. Pula, hanya sekali sebulan aku membersihkan dan membereskan kamarnya.

ArtikelTerkait

Sapu Cinta dari Sultan Abdul Hamid II

Istighfar dan Para Ulama Salaf

Kunci Menjadi Kaya: Sedekah dan Keberkahan harta

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

Aku tidak begitu perhatian dalam menyiapkan makanan khas yang sesuai dengan kebutuhan penyakitnya.

Ibu mertuaku seperti gunung tinggi menjulang kokoh dalam sabarnya. Selalu saja tersenyum kepadaku. Beliau melewati hari-harinya dalam kamar dengan shalat dan membaca Al-Qur’an.

Dan tidak keluar kecuali untuk berwudhu atau mengambil makanan yang kusiapkan di atas meja makan. Aku terkadang mengetuk pintu kamarnya dengan keras agar keluar dan mengambil makanan.

Suamiku begitu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak mengetahui apa yang terjadi dan mertuaku pun tidak pernah mengeluhkan kepada suami tentang sikapku. Bahkan saat suami bertanya kepada beliau tentang hubungannya denganku, ibu mertua menjawab dengan pujian kepada Allah.

Ibu mertua mengangkat tangannya ke langit mendoakanku agar mendapat hidayah dan kebahagiaan. Dan aku sungguh tidak memahami tafsiran kesabaran dan ketiadaan keluhannya kepada suami atas perlakuanku kepadanya.

Tibalah suatu ketika sakitnya bertambah parah dan beliau merasakan maut sebentar lagi menemuinya.

Beliau memanggilku dan berpesan saat aku gelisah berada di hadapannya: “Aku tak ingin bersikap jahat kepadamu dengan harapan agar kondisi rumah anakku kondusif dan sikapmu menjadi lebih baik. Doaku agar engkau mendapat hidayah sengaja kuperdengarkan di hadapanmu agar engkau kembali mengevaluasi diri.

“Karena itu aku menasihatimu –sebagai ibu- agar engkau berhenti dari sikap tidak baikmu setidaknya di hari-hari terakhirku. Aku memaafkanmu.”

Beliau mengucapkan kalimat-kalimatnya itu dalam keadaan tak sadarkan diri. Dan beliau tak sempat melihat air mataku yang menggenangi wajahku.

Beliau pun meninggal dan aku tak sempat berbakti dan menjelaskan dosa-dosaku di hadapannya. Beliau meninggal dan suamiku menyangka bahwa aku adalah menantu berbakti.

Anak lelakiku telah dewasa dan menikah. Dia tidak menyediakan rumah bagi istrinya. Karena itu aku mengajaknya guna tinggal bersamaku di rumahku yang luas dan aku tempati sendiri setelah ayahnya meninggal.

Aku tersentak seolah-olah waktu berputar ke masa lalu. Istrinya memperlakukan aku seperti aku dahulu memperlakukan ibu mertuaku sebelumnya. Aku berpikir inilah qishah adil dan balasan yang Allah segerakan.

Aku berlindung di balik kesabaran agar menuntunku dalam doa. Semoga Allah mengampuniku. Cukuplah sikap menantuku ini sebagai neraka dunia yang aku lalui bersamanya sebagai ganti ganasnya neraka akhirat.

Semoga Allah juga menguatkanku dalam memikul kepiluan hati terhadap pertanyaan anakku yang tidak bisa aku jawab tentang hubunganku dengan menantuku. []

Alih bahasa: Yani Fahriansyah
Sumber: page Khash lil Mutazawwijin Faqath.

Tags: ibumenantumertua
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Terkait Proyek Reklamasi, Nelayan: Kami Semakin Susah

Next Post

Jangan Jadi Teman untuk 5 Macam Orang Ini

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Sultan Abdul Hamid II

Sapu Cinta dari Sultan Abdul Hamid II

7 Juli 2025
Imam Syafi'i, Ulama, Madzhab, Istighfar

Istighfar dan Para Ulama Salaf

5 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Kunci Menjadi Kaya: Sedekah dan Keberkahan harta

4 Juli 2025
Pahala, Sunnah Keluar Rumah

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

21 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.