• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 22 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Ada Kebaikan dalam Pernikahan

Redaktur Ari Cahya Pujianto
3 tahun ago
in Uncategorized
Reading Time: 3min read
0
Menikah Tanpa Ada Wali Perempuan, Sahkah?

Foto: Aldi Islampos.

Oleh: Arief Siddiq Razaan

 

KEBAIKAN dalam pernikahan hanya diperoleh dari kesanggupan lahir-batin untuk berkarib ajar setia. Memahami bahwa keseimbangan berkasihsayang hanya akan diperoleh dengan cara menerima kekurangan dan saling mendukung untuk menuju kesempurnaan. Bahagia dalam pernikahan itu sederhana, saling menjaga perasaan dan tidak menyakiti pasangan.

Bukankah perasaan itu pintu memasuki kebahagiaan, maka ketika kita mampu bertanggungjawab secara moral dan mental untuk melindungi dan mengasihi pasangan di situlah puncak dari kemuliaan berkasih sayang.

Sebaik-baiknya pernikahan berpedoman pada satu perkara, setiap apa yang dilakukan berada dibawah pengawasan Allah SWT, seperti yang tertuang dalam firman; “Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku,” [1] dari itu saling memuliakan satu sama lain menjadi pilihan terbaik untuk mendapat karomah kebahagiaan yang tiada pernah ada batasnya.

Pernikahan dibangun atas dasar kedewasaan. Tinggalkan pikiran kanak-kanak yang ingin menang dalam pertengkaran. Sadarilah, kepuasanmu dalam mengalahkan pasangan ketika terlibat pertengkaran itulah sebenar-benarnya kekalahan. Sebab, nyatanya pikiranmu kembali pada pola kekanak-kanakan. Ketika sudah menikah harusnya berpaham bahwa perbedaan itu khasanah.

Jika ada pertikaian baiknya diselesaikan dengan jalan musyawarah. Tidak perlu ada amarah yang tertumpah, pahamilah; segala yang kita lakukan diawasi oleh Allah, maka jangan menunjukkan kebodohan kita di hadapan-Nya. Jadilah pasangan yang saling mendewasakan cinta, ingatlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda; “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.”[2]

Jangan kotori pernikahanmu dengan pertengkaran, sebab pernikahan itu separuh agamamu. Adakah yang lebih membahagiakan selain berpijak pada kebenaran, bahwa kesabaran itu tak ada batasnya. Sabarlah dalam menghadapi pasangan yang kadang memunculkan kejengkelan, sebab pada saat itulah Allah tengah menguji sejauh mana kualitas kesabaranmu. “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar,” [3] maka ketika dirimu menyuburkan kesabaran niscaya keselamatan rumah tanggamu dapat disegerakan.

Mengapa demikian? Sebab, ketika terjadi pertengkaran, dirimu mampu mengendalikan emosi hingga menyadari bahwa pendidikan terbaik untuk mewujudkan rumah tangga sakinah, mawaddah, wa rahmah itu hanya akan dicapai dengan saling memaafkan. Bukalah pintu maaf selebar-lebarnya atas khilaf pasangan hidup, selama itu masih sebatas lisan.

Meminimalkan pertengkaran dapat menjadi jalan menuju surga. Bukankah perceraian kadang diawali pertengkaran, dengan dalil sudah tak ada kecocokan hingga meminta cerai pada pasangan. Bagi kaum hawa, pedomanilah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wanita mana saja yang minta cerai pada suaminya tanpa sebab, maka haram baginya bau surga.” [4]

Perbedaan pendapat dalam rumah tangga itu wajar, maka selesaikan dengan lebih terpelajar. Jangan pula itu yang dijadikan dasar untuk saling beradu kata-kata kasar. Untuk para suami, janganlah gampang mengucapkan kata-kata ini ketika bertengkar dengan istrinya; “kuceraikan kau!” atau “aku tak sudi lagi tidur denganmu!”

Ingatlah apabila suami bersumpah untuk tidak mengumpuli istrinya lagi, maka setelah masa tunggu selama empat bulan, wajib bagi suami menceraikan istrinya kalau dia tidak mau rujuk kembali. Daripada memberhalakan emosi yang menyebabkan konfrontasi, lebih baik tenangkan diri.

Jika belum menemu mufakat, tak ada salahnya istrihatlah sejenak dan lakukan shalat dua rakaat. Insya Allah, akan membawa kedamaikan. Sesungguhnya “Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” [5]

Barangkali salah satu dari kebaikan yang didapat dari amalan shalat itu ialah kejernihan pikiran. Hingga sampailah pada kelapangan hati untuk saling menatap jauh ke depan, bahwa pernikahan ialah cara terhebat yang diberikan Allah untuk menyempurnakan kehidupan.

Loading...

Semoga kita dapat menjadikan rumah tangga sebagai ibadah yang paling melembutkan hati. Bersyukurlah bahwa Allah telah menjawab doa-doa kita untuk menemukan jodoh terbaik yang bisa diajak berjalan beriringan; menyusur bahagia dunia-akhirat dengan pernikahan yang penuh syafaat. Aamiin. []

[1] Qur’an Surah At Thaahaa: 39.
[2] HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625
[3] Qur’an Surah Al Anfal: 46
[4 HR. Abu Dawud: 2226, Darimi: 2270, Ibnu Majah 2055, Amad: 5/283, dengan sanad hasan
[5] HR. Ibnu Adydalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah

***
Arief Siddiq Razaan, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Bergiat di Komunitas Penulis Anak Kampus [KOMPAK] dan Komunitas Bisa Menulis [KBM].

Tags: perasaanpernikahanSederhana
Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Related Posts

Bolehkah Berdoa dengan Redaksi Hadits Dha’if atau Palsu?

11 Waktu Mustajab untuk Berdoa

13 Januari 2021
Suami Tidak Mau Menggauli Istri, Bagaimana Hukumnya?

Suami Tidak Shalat, Istri Jadi Enggan Diajak Berhubungan, Apa Hukumnya?

26 Desember 2020
Suami Teringat Cinta Pertama, Bagaimana?

Kenali 4 Tanda Riya Agar Terhindar Darinya

25 Desember 2020
Kaummu telah berbuat adil terhadapmu dan berupaya untuk membebaskanmu dari hal yang tidak engkau sukai.

Inilah Anggota Keluarga Imran, Keluarga Ibu Nabi Isa

20 Desember 2020
Buka Lagi
Selanjutnya
Hingga Kini, Turki Bagikan 25 Ribu Makanan Setiap Hari untuk Pengungsi Rohingya

Hingga Kini, Turki Bagikan 25 Ribu Makanan Setiap Hari untuk Pengungsi Rohingya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Menyerupai Pesawat Luar Angkasa, Masjid Starlit Curi Perhatian di Qatar
Muslimtrip

Menyerupai Pesawat Luar Angkasa, Masjid Starlit Curi Perhatian di Qatar

Redaktur Eneng Susanti
29 menit ago
Berbahagialah Orang yang Berniat Melunasi Utangnya
Syi'ar

Bolehkah Uang Pajak Dibayar dari Zakat?

Redaktur Yudi
58 menit ago
Antara Witirnya Umar dan Abu Bakar
Islam 4 Beginner

Antara Witirnya Umar dan Abu Bakar

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago
Capres AS Joe Biden Ucapkan Selamat Idul Adha bagi Umat Muslim
Palestina

Hamas Minta Joe Biden Koreksi Kebijakan AS yang Zalim ke Palestina

Redaktur Sodikin
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add