• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 15 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

6 Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua ketika Memondokkan Anak

Oleh Adam
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Mengambil Upah dari Mengajar Agama, Pesan Al-Quran untuk Para pendidik, Jasa Guru Ngaji

Foto: Fadh Ahmad Arifan

1
BAGIKAN

Ole : Fadh Ahmad Arifan
fadh_sotoy@yahoo.com

BERTEPATAN dengan musim penerimaan peserta didik baru (PPDB), para orang tua berjibaku dalam mencarikan lembaga pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Para orang tua terbagi dalam tiga tipologi. Pertama, ingin mengirim anak ke sekolah formal. Kedua, ingin anak menempuh pendidikan alternatif (Home schooling) dan yang terakhir ingin anaknya mondok.

Ada tiga alasan mengapa orang tua yang ingin anaknya mondok ke pesantren: Pertama, ingin membentengi anak dari pengaruh negatif pergaulan bebas. Kedua, berharap sang anak menjadi ustadz (ahli agama) dan Ketiga, terkendala biaya.

Harus saya akui, biaya menuntut ilmu di pesantren adalah paling murah dibanding lembaga pendidikan apapun.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Di Indonesia terdapat beragam pesantren. Mulai dari milik pribadi, berbasis wakaf hingga yang dibawah naungan ormas Keagamaan. Secara garis besar, pesantren terbanyak di miliki warga Nahliyin. Kemudian ormas Hidayatullah dan Persyarikatan Muhammadiyah. Khusus Muhammadiyah, organisasi ini cukup berpengalaman mengembangkan lembaga pendidikan formal, akan tetapi belum teruji ketika mengembangkan pesantren.

Dari segi fokus dan misi utama, ada pesantren yang berfokus penguasaan bahasa arab, ushul fikih, ilmu tasawuf, hafalan Quran hingga yang memiliki misi menyembuhkan pecandu narkotika dan mendampingi kaum lanjut usia. Orang tua perlu memperhatikan enam hal berikut ketika akan memondokkan anak :

1) Kemauan anak

Zaman sekarang ada baiknya orang tua mengajak dialog perihal memondokkan anak. Jangan bersikap otoriter! apalagi tidak memberi hak mengutarakan pendapat. Biarlah keinginan mondok itu berasal dari inisiatifnya sendiri. la memaksa anak untuk mondok ke sebuah pesantren, bisa dipastikan anak tidak betah. Ia tidak bergairah belajar dan membuat pelanggaran berat supaya dikeluarkan dari pesantren. Orang tua akan direpotkan kembali dengan mencari lembaga pendidikan yang diakibatkan ulah sang anak.

2) Bukan Pesantren Menyesatkan

Tidak menutup kemungkinan di Indonesia terdapat pesantren yang menyesatkan santrinya. Mengajarkan ilmu kekebalan tubuh dan doktrin menyimpang, contohnya : membolehkan tidak sholat jumat, membolehkan nikah beda agama, mengkultuskan Ali bin abi thalib, sholat fardhu dengan dua bahasa, menganggap najis orang di luar pesantrennya hingga mengajarkan santri dan alumninya supaya memilih pemimpin kafir dalam pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden.

3) Ada Kyainya

Mencari ustadz (guru) dan santri itu mudah. Yang susah pada zaman sekarang adalah mencari kyai yang militan mengembangkan pesantren. Tidak bisa disebut pesantren jika tidak ada kyainya. Pada zaman sekarang, kyai yang dibutuhkan adalah kyai yang mampu memberi makan umat dan punya leadership yang bagus. Kita tidak butuh “kyai proposal” apalagi “Kyai Amplop” yang masih memusingkan urusan finansial. Kyai seperti ini tidak punya marwah dan tidak bisa fokus 24 jam mendampingi santri-santrinya.

4) Fasilitas layak

Sahabat saya, Gus Helmi Mawali, M. Ag berkata, “Mondok itu melatih olah rasa, olah jiwa dan pola hidup sederhana”. Harus menerima apapun kondisi fasilitas pesantrennya. Namun, untuk anak zaman sekarang terutama dari perkotaan, yang dilihat kelayakan fasilitas. Kebersihan kamar mandi, kamar yang layak huni, fasilitas kerajinan tangan (kaligrafi, menenun, menjahit dan sebagainya), dan fasilitas Multimedia dalam menyokong proses pembelajaran.

Maka dari itu, berkaca dari pengalaman Dr. Muhammad Ali Anwar (Dosen IAI Pangeran Diponegoro, Nganjuk), “Pesantren perlu membuat fasilitas didalamnya lebih baik dari fasilitas yang sebelumnya dirasakan santri di rumahnya”. Tujuannya adalah supaya santri merasa nyaman di dalam lingkungan pesantren dan tidak gampang mengajukan izin pulang ke rumah.

5) Kajian Kitab Turats

Selain pentingnya keberadaan kyai, ada satu lagi yang perlu dimiliki pesantren, yakni kajian kitab turats. Tanpa adanya aktivitas tersebut, santri-santri tidak akan merasakan nuansa atau atmosfer pesantren. Santri bakal banyak menganggur dan tidak mendapat ilmu agama dari sumber yang terpercaya. Tidak mungkin santri hanya disuruh membaca buku terjemahan ulama apalagi buku-buku karangan Orientalis. Bagaimana jadinya bila nanti ia mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat bila tidak pernah mengkaji kitab Turats?

6) Punya Ciri khas

Ciri khas yang dimiliki sebuah pesantren akan membuatnya mudah dikenal masyatakat dan punya daya jual. Misalnya Pesantren sidogiri Pasuruan dikenal dengan kekuatan finansialnya melalui BMT sidogiri. Pesantren modern Gontor melalui penguasaan percakapan bahasa asing. Saat ini Pondok pesantren tak hanya mengajarkan agama, tapi juga ilmu bisnis. Sebagian lagi menjadi pelopor pemberdayaan bagi masyarakat sekitarnya. Bisa dikatakan Pesantren sudah mulai menjalankan fikih sosial di tengah masyarakat.

Ada kecenderungan di lapangan menunjukkan tren pergeseran dari yang salaf ke khalaf. Sebagian besar pesantren di berbagai daerah telah mengembangkan kelembagaannya dengan membuka sistem madrasah, sekolah umum, Universitas dan di antaranya ada yang membuka semacam lembaga pendidikan kejuruan, seperti bidang pertanian, peternakan, teknik, dan sebagainya (Lihat Majalah TEMPO, “Seribu Wajah Pesantren” Edisi 21-27 September 2010).

Demikian enam hal yang perlu diperhatikan para orangtua sebelum mengirim anak-anaknya ke pesantren. Sekali lagi, jangan bersikap otoriter dan asal-asalan memilih pesantren. Wallahu’allam. []

Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.

Tags: AnakPesantren
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Takjil dengan Kue Delapan Jam Khas Palembang

Next Post

Tangis Imam Malik ketika Buka Puasa

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Pesantren, anak,

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

Zarnab bin Bar’ala, Murid dan Sahabat yang Dipercaya Nabi Isa Temui 2 Sahabat Nabi

Oleh Dini Koswarini
27 September 2020
0
Nabi Isa AS, Bayi yang Bisa Berbicara, Nabi Sulaiman, Nabi Sulaiman, Nabi Daud, Kisah Nabi Sulaiman, Nabi Musa,, Nabi Ishaq, Mukjizat Nabi Isa, Fakta Nabi Adam

Selesai adzan mereka sempat dicekam ketakutan oleh suara tersebut, walau perkataan ghaib itu membenarkan keislaman dan apa yang sedang mereka...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.