• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 26 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Inspirasi

Kisah Kiai Subhan; Berkali-kali Diundang Tanpa Diberi ‘Amplop’

Oleh Sodikin
7 tahun lalu
in Inspirasi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
KH Subhan Makmun (tengah) bersama Habib Luthfi (kanan). Foto: nu.or.id

KH Subhan Makmun (tengah) bersama Habib Luthfi (kanan). Foto: nu.or.id

1
BAGIKAN

KIAI Subhan Makmun, pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Brebes yang juga salah satu Rais Syuriyah PBNU mengisahkan pengalaman menariknya saat berdakwah.

Pada 1994 Kiai Subhan pernah diundang untuk mengisi sebuah acara khataman kitab Ihya ‘Ulumidin di sebuah pesantren di Kabupaten Tegal. Saat itu beliau masih harus diantar jemput oleh panitia.

Hari yang ditetapkan pun tiba. Panitia telah datang dan menunggu sang kiai untuk bersama menuju ke pesantren tempat acara diselenggarakan. Apa yang semestinya dilakukan oleh seorang pembicara dalam sebuah acara pengajian pun dilakukan oleh Kiai Subhan. Beliau sampaikan mau’idhah kepada para hadirin. Dan usai acara panitia kembali mengantar beliau pulang ke rumah.

Namun Kiai Subhan meminta untuk diantar ke rumah mertua yang letaknya tak jauh dari tempat pengajian. Maka panitia penuhi permintaan itu. Tiba di rumah mertua kiai, panitia langsung undur diri dengan satu catatan; tanpa memberi ‘amplop’ sebagaimana layaknya mubaligh diberi bisyarah. Kiai Subhan hanya diam.

ArtikelTerkait

7 Peran Keluarga dalam Menentukan Kesuksesan Anak di Masa Depan

Bahaya Terlalu Lama Main Media Sosial Setiap Hari, Berapa Waktu Ideal?

8 Tips agar Daging Kurban Tidak Cepat Busuk

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

Ketika hendak pulang ke pesantrennya sendiri di Brebes kepada sang mertua beliau meminta sedikit uang untuk ongkos pulang. Mendengar permintaannya ini sang mertua tertawa kecil seraya berkata, “Lha apa tadi tidak dikasih amplop? Kok mau pulang saja minta sama mertua.”

Kiai Subhan menjawab singkat, “Tidak.”

Pada kesempatan yang lain pada tahun 1995 pesantren yang sama kembali mengundang beliau untuk mengisi satu acara peringatan haul pendiri pesantren. Kali ini sang kiai tak lagi diantar jemput panitia karena telah memiliki mobil sendiri. Maka pada hari yang telah dijadwalkan beliau berangkat sendiri ke tempat acara dengan membawa uang saku secukupnya.

Apa yang terjadi pada tahun lalu kembali terulang. Ketika Kiai Subhan pamit pulang, lagi-lagi tuan rumah tak memberi ‘amplop’ atau apa pun kepadanya. Entah mengapa.

Untuk yang ketiga kalinya Kiai Subhan kembali diundang dalam acara khataman kitab Fathul Mu’in. Pun saat selesai acara beliau kembali tak diberi amplop oleh tuan rumah.

Namun beberapa kali berikutnya sang pengasuh pesantren yang mengundangnya hadir ke rumah Kiai Subhan. Kepada Kiai Subhan sang tamu mengatakan “Mohon maaf kiai, tiga kali saya mengundang Pak Kiai untuk mengisi acara di pesantren saya namun tidak pernah saya beri amplop. Itu bukan karena saya lupa. Itu memang saya sengaja untuk menguji apakah Pak Kiai benar-benar ikhlas atau tidak.”

Sampai di sini Kiai Subhan sempat terkejut seraya tersenyum kecil. Dan belum juga beliau berkomentar sang tamu kembali meneruskan bicaranya.

“Sekarang, setelah saya tahu betul keikhlasan Pak Kiai mulai saat ini anak-anak saya akan saya pondokkan di pesantren asuhan Pak Kiai ini,” ungkap sang tamu.

Maka mulai saat itu beberapa anak kiai pesantren itu dipondokkan di pesantren asuhan Kiai Subhan Makmun.

Kisah ini diceritakan KH Subhan Makmun pada kajian kitab Tafsir Al-Munir di Islamic Center Brebes. Dalam kajian rutin yang sebagian besar jamaahnya para kiai dan ustadz itu Kiai Subhan mengajarkan, “Kalau ingin ilmu yang diajarkan benar-benar meresap ke hati para santri, maka ustadz harus benar-benar ikhlas mengajar ngaji. Jangan pernah berharap balasan. Berpeganglah pada satu ayat in ajriya illâ ‘alallâh. Upah dakwahku aku serahkan kepada Allah. Allah pasti memberi jalan yang lain untuk kehidupan kita.” []

SUMBER: http://www.nu.or.id/post/read/87726/ketika-sang-kiai-diundang-berkali-kali-dan-tak-diberi-amplop

Tags: AmplopKiai
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini 3 Masjid di Inggris yang Dulunya adalah Gereja

Next Post

Apa Nama Permainan Ini Di Daerahm?

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

orang tua, gen z, anak, sukses

7 Peran Keluarga dalam Menentukan Kesuksesan Anak di Masa Depan

19 Juni 2025
jariyah, media sosial, ghibah

Bahaya Terlalu Lama Main Media Sosial Setiap Hari, Berapa Waktu Ideal?

16 Juni 2025
daging merah, daging kurban, kurban

8 Tips agar Daging Kurban Tidak Cepat Busuk

26 Mei 2025
uban, usia 40

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

22 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

sifat, manusia, neraka, kesalahan, meludah, kufur, shalat tahajud, putus asa, futur, iman, berdusta, hawa nafsu, stres, amalan, rambut, amalan, berputus asa, bermaksiat, nafsu, hawa nafsu

8 Cara Kendalikan Hawa Nafsu bagi Pria yang Belum Sanggup Menikah

Oleh Yudi
26 Juni 2025
0

umat, islam, muharram, hijriyah

Kenapa Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram Cenderung Sepi?

Oleh Yudi
26 Juni 2025
0

Rezeki, Sunnah, Pintu Surga, malaikat, Muslim yang Bersyukur, Miskin, Rezeki, Nafkah

15 Hal tentang Lelaki yang Mencari Nafkah

Oleh Saad Saefullah
26 Juni 2025
0

Amerika

Kepahaman Nabi Ya‘qub atas Kedok-Kedok Amerika

Oleh Saad Saefullah
26 Juni 2025
0

Bantu Islampos Terus Berdakwah: Ulurkan Donasi Anda Hari Ini! 1 amplop

Bantu Islampos Terus Berdakwah: Ulurkan Donasi Anda Hari Ini!

Oleh Saad Saefullah
26 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

Di Balik Pembunuhan Raja Faisal Saudi: Tragedi yang Menggemparkan Dunia Islam

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0
Raja Faisal

Di dunia internasional, Raja Faisal terkenal karena sikapnya yang vokal membela Palestina dan perlawanan terhadap Zionisme.

Lihat LebihDetails

10 Perilaku Aneh di Akhir Zaman yang Sudah Disebutkan Nabi Muhammad

Oleh Dini Koswarini
25 Juni 2025
0
Durasi Jalan Kaki, Pergaulan Bebas, Akhir Zaman

Di antara tanda-tanda akhir zaman yang disampaikan Rasulullah ﷺ adalah munculnya berbagai perilaku aneh dan menyimpang dari fitrah manusia.

Lihat LebihDetails

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0
Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Hal ini menimbulkan pertanyaan: apa rahasia di balik kemudahan rezeki yang mereka alami.

Lihat LebihDetails

7 Nasihat untuk Suami yang Ingin Poligami Tapi Tak Mampu Secara Finansial

Oleh Yudi
25 Juni 2025
0
poligami

Jika dijalani dengan niat yang benar, cara yang benar, dan kesiapan total, maka poligami bisa menjadi sumber pahala.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.