• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Menelisik Kembali Sejarah Islam dan Budaya Lokal di Tanah Ngapak

Oleh Adam
7 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: BanyumasNews.com

Foto: BanyumasNews.com

1
BAGIKAN

Oleh: Aqiel Sifa’ Abdallah Putra 
siyfaputra@gmail.com

BERBICARA tentang selayang pandang di sini dengan maksud, untuk mengetahui latar belakang atau keadaan suatu tempat atau wilayah, baik dari segi demografi. Banyumas merupakan sebuah kabupaten yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, dan Gunung Slamet di sebelah utara. Di sebelah barat berbatas dengan Kabupaten Cilacap, sebelah timur berbatasan juga dengan Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Brebes. Terakhir di sebelah selatan beratasan langsung dengan Kabupaten Purbalingga, Kebumen, dan Banjarnegara.

Kabupaten yang beribukota Purwokerto ini memiliki keunikan tersendiri dari segi tatanan ruang publiknya seperti penempatan sistem macapat, sehingga menambah keindahan dan keasrian di dalamnya. Banyumas sendiri juga memliki adat, bahasa, budaya, kuliner, dan tempat wisata yang khas yang dapat membuktikan bahwa kabupaten ini memang sudah kuno dengan kata lain sudah berdiri sejak lama, ketika zaman nenek moyang.

Banyumas ini sangat kental dengan bahasa lucunya yakni ngapak, yang kemudian diikuti oleh kabupaten tetangga yakni, Purbalingga, Brebes, Kebumen, Tegal, Banjarnegara, dan sebagian Wonosobo. Sedangkan sistem administrasi sendiri sangat teratur dengan adanya 27 kecamatan, 301 desa, dan 30 kelurahan dan terdapat masing-masing pemimpin di dalamnya untuk menyukseskan Banyumas sebagai kota administratif nantinya. Begitupun dengan selayang pandang mengenai adat, budaya, dan lain-lain yang harus harus dikatahui oleh diri kita masing-masing guna menambah wawasan pengetahuan.

ArtikelTerkait

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Menelisik Kembali Sejarah Islam dan Budaya Lokal di Tanah Ngapak 1
Syekh Abdul Malik bin Muhammad Ilyas, sang penyebar Islam generasi setelahnya. Foto: Kumpulan Biografi Ulama

Selain di Arab agama Islam sangat berkembang dan sukses di dalamnya, ini disebabkan karena pembawaannya tidak berbenturan dengan kondisi struktual masyarakatnya. Begitu juga islam masuk ke Pulau Jawa tepatnya di Banyumas, mempunyai jalan atau sejarah tersendiri. Islam masuk ke Banyumas dibawa oleh Syekh Ma’dum Wali dari Demak dan sengaja untuk datang kesana pada abad ke-15. Beliau diutus oleh Raden Patah untuk menyebarkan islam di sana dengan syarat tidak dengan kekerasan, tetapi menggunakan jalan damai dalam lingkup ini berarti dakwah.

Di masa itu Kadipaten Pasir Luhur dipimpin oleh Bupati Raden Banyak Blanak dengan patihnya bernama Wirakecana alias Raden Banyak Glek. Merekea adalah kakak adik dan kagetnya mereka berdua menyambut kedatangan Syekh Ma’dum Wali dengan baik dan setuju ingin membantu menyebar dakwah keislamannya.

Atas kebaikannya dalam membantu dakwah beliau secara bergantian mereka dipanggil oleh Raden Patah untuk menghandiri acara Pisowanan, baik itu Raden Banyak Blanak dan Raden Banyak Glek mendapat gelar Mangkubumi I dan Mangkubumi II.

Muncullah persoalan yang lebih panas yakni Raden Banyak Tole putra dari Raden Banyak Blanak, yang bersama prajuritnya ingin mengusir Syekh Ma’dum Wali dengan kata lain tidak senang dengan kehadiran beliau. Hal itu dilakukan dengan menyerang Kerajaan Demak sekaligus, walaupun sebenarnya Raden Toleh mempunyai kesaktian yang lebih tetapi, hal itu tidak sepadan dengan Kerajaan Demak yang mempunyai kekuatan yang lebih jauh. Akhirnya dengan berbagai usaha semua itu bisa ditumpas oleh Kerajaan Demak dan Raden Toleh tersebut terbunuh.

Setelah peperangan tersebut terjadi, Raden Banyak Blanak merasa sakit batin dan stress karena memikirkan anaknya yang keras kepala. Setelah itu menderita sakit dan akhirnya meninggal, lalu dimakamkan di pesarean sebelah utara. Sementara itu Islam terus didakwahkan di Kadipaten Pasir Luhur tepatnya di Banyumas dibantu Oleh Raden Mangkubumi I dan II yang mana nanti selanjutnya islam di sebarkan oleh Syekh Abdul Malik bin Muhammad Ilyas hingga saat ini. Sebagai bukti agama islam di Banyumas tetap berkembang walaupun sudah berbeda zaman dan generasi yang berbeda.[]

Tags: BanyumasIslamsejarah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Twitter Blokir Akun Anggota Parlemen Jerman Penghina Islam

Next Post

Di Balik Keistimewaan Air Zamzam

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

kereta bintaro, kereta

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

31 Mei 2025
Konstantinopel, Khaibar

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
andalusia

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

10 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Fii Amaanillah, Awet Muda

3 Cara Terus Awet Muda, InsyaAllah!

Oleh Haura Nurbani
14 Juni 2025
0

sleep paralysis, jima, suami, istri

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails

Harus Tahu, Makna Nikah Menurut 4 Mazhab

Oleh Eneng Susanti
17 Mei 2021
0
nikah

apa sih makna nikah dalam pandangan Islam

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.