JAKARTA—Perkembangan teknologi informasi dan persaingan global menyebabkan tumpukan ijazah dari ratusan ribu pencari kerja dalam bursa kerja.
Penyebabnya semakin banyak manusia tergantikan oleh mesin dengan kemampuan artificial intelegent, tidak ketemunnya kebutuhan dunia kerja dengan kualifikasi calon pekerja.
Melihat fenomena tesebut, Dompet Dhuafa Pendidikan sebagai lembaga yang berfokus pada dunia pendidikan menyelenggarakan Education Outlook 2018 bertempat di Meeting Room IBIS Budget Menteng.
Tema yang diangkat ialah“ Meneropong Daya Saing SDM Lulusan Perguruan Tinggi Indonesia”, Education Outlook selain itu, hal yang ditekankan mengenai kualitas perguruan tinggi, yang faktor penting perlu diperhatikan dalam aspek input SDM dan proses pendidikan.
“Kualitas input dan kualitas perguruan tinggi menjadi akar permasalahan. Apabila menginginkan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, maka perlu dipilih input harus berkualitas dan proses pendidikannya juga berkualitas pula,” kata Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, Muhammad Syafiie el Bantanie kepada Islampos.com di Hotel Ibis Menteng Jakarta Pusat Rabu (20/12).
Syafie menilai selama ini pemerintah masih mengakomodasi secara kuantitas, belum pada tataran kualitas khususnya soft skill dan kepemimpinan sehingga daya saing SDM Indonesia rendah.
“Dompet Dhuafa Pendidikan melihat celah yang belum digarap secara optimal oleh pemerintah. Selain itu, Dompet Dhuafa Pendidikan mengambil peran meningkatkan kualitas SDM level perguruan tinggi, ” pungkasnya.
Penulis lebih dari 40 buku bertema remaja ini pun menjelaskan, bahwa input-input yang telah baik ini harapannya mendapatkan proses pendidikan yang baik sehingga kualitasnya akan semakin meningkat dan menjadi generasi-generasi berkualitas yang akan menjadi agen perubahan bagi Indonesia menjadi lebih baik. []
Reporter: Rhio