PALESTINA—Bukan rahasia lagi jika Idul Fitri menjadi hari anak-anak bergembira ria karena banyak menerima pemberian uang dari keluarga maupun tetangga. Kesempatan ini tentu tak akan disia-siakan oleh para pedagang, terutama pedagang mainan.
Mengutip laporan PIC pada Kamis (29/6/2017), di jalan-jalan utama di kota-kota Palestina sejak akhir Ramadhan dan di sepanjang hari-hari raya Idul Fitri para pedagang mainan berjajar memenuhi lapak mereka dengan berbagai model mainan. Yang tidak biasa, sebagian besar mainan didominasi karakter bersenjata, terutama senjata laras panjang dan tank-tank.
Di tengah kota Nablus ada lebih dari 20 lapak yang mengelilingi lapangan Syuhada yang didominasi oleh berbagai macam jenis mainan senjata laras panjang dan pistol plastik. Selain model kendaraan tank dan lapis baja yang menarik anak-anak ketika berjalan-jalan bersama keluarga mereka.
Meski pihak-pihak berwenang memburu para pedagang yang mengimpor senjata mainan berpeluru plastik ini, karena dianggap membahayakan anak-anak, namun model mainan tersebut tersedian di lapak-lapak baik secara terang-terangan maupun tersembunyi.
“Mayoritas anak-anak paling suka membeli pistol mainan dan petasan dan tidak bisa digantikan dengan mainan lainnya,” ungkap Saad Khalili, seorang pemilik lapak di tengah kota Nablus.
Dia menegaskan bahwa mayoritas anak-anak yang membeli dari toko dan kios atau lapak memilih pistol, senjata laras panjang dan model mobil militer dan tank. Mainan model ini menjadi favorit anak-anak, tak terkecuali anak-anak perempuan. Bahkan anak-anak perempuan menolak jika ibu mereka membelikan mainan seperti boneka.
Anak-anak memberi peluru plastik dari pasar-pasar yang tersedia dengan jumlah besar pada hari raya tanpa pengawsan. Meskipun pihak pemerintah mengatakan bahwa mainan tersebut dilarang dan keberadaannya di toko juga dilarang. []