• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

4 Penghalang Masuk Surga

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Abu Umar/Islampos

Foto: Abu Umar/Islampos

0
BAGIKAN

SETIAP muslim pasti ingin memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, kebahagiaan di akhirat berarti seseorang dimasukkan ke dalam surga oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Namun, keinginan untuk masuk surga bukan hal yang mudah untuk diwujudkan. Selain harus memenuhi persyaratan, juga harus mampu menghindari berbagai penghalang.

Berikut ini berbagai penghalang masuk surga yang harus disingkirkan, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an dan Al Hadits.

1. Musyrik kepada Allah subhanahu wa ta’ala

Musyrik kepada Allah adalah menganggap atau menjadikan selain Allah subhanahu wa ta’ala adalah tuhan. Ini merupakan dosa besar sehingga pelakunya bisa dinyatakan kafir, keluar dari islam [murtad] dan seandainya sebelum itu melakukan amal yang shaleh, maka terhapuslah nilai amalan itu. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Sesungguhnya telah kafir orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putera Maryam’, padahal Al Masih sendiri berkata: ‘Hai Bani Israel, sembahlah Allah tuhanku dan tuhanmu. Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah’, maka Allah mengharamkan surga kepadanya, dan tempatnya adalah neraka tidaklah ada bagi orang-orang yang zalim itu seorang penolong pun,” (Qur’an surah ke 5:72).

ArtikelTerkait

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

10 Muwashofat (Karakteristik) Seorang Muslim

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

2. Sombong

Kesombongan merupakan sifat yang sangat buruk. Hal ini karena manusia dengan segala kelemahan dan kekurangannya tidak pantas berlaku sombong. Hanya Allah subhanahu wa ta’ala yang maha segala-galanya pantas untuk bersombong, meskipun dia tidak menyombongkan diri di depan semua ciptaannya secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Karena itu, Allah menutup pintu surga bagi orang-orang yang sombong. Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri kepadanya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk ke dalam surga hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikian kami memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan,” (Qur’an surah ke 7:40).

Rasulullah bersabda “tidak masuk surga orang yang didalam hatinya ada kesombongan meskipun hanya sebiji sawi,” (Riwayat Muslim).

3. Memutuskan tali persaudaraan

Allah melaknat mereka yang memutuskan tali persaudaraan, terutama dengan seorang muslim atau muslimah. Pintu surga tertutup bagi mereka. Allah berfirman, “Orang-orang yang merusak janji Allah setelah di ikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan [silahturahim] dan mengadakan kerusakan di muka bumi, orang-orang itu mendapatkan kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (neraka),” (Qur’an surah ke 13:25).

Rasulullah bersabda “tidak masuk surga orang yang memutuskan tali silahturahim,” (Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi).

4. Pemberi riba, pemakan riba, pembayar riba, saksi, dan penulisnya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam qur’an surah al baqarah:275-276, “Orang-orang yang makan [mengambil] riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran [tekanan] penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata [berpendapat] sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah meng halalkan jual beli dan meng haramkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari rabbnya lalu terus berhenti [dari mengambil riba] maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu [sebelum datang larangan] dan urusannya [terserah] kepada Allah. Orang yang kembali [mengambil riba], maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. Allah memusnakan riba dan menyuburkan orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa,” (Qur’an surah Al Baqarah:275-276).

Dari Abu Hurairah radhiyAllahu anhu berkata, Rasulullah shallAllahu alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah tujuh perkara mubiqat [yang mendatangkan kebinasaan].” Para sahabat lalu bertanya, “Apakah tujuh perkara itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah shallAllahu alaihi wa sallam lalu menjawab, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan dibenarkan syariat, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari medan petempuran, melontarkan tuduhan zina terhadap wanita baik-baik yang lengah lagi beriman,” (Riwayat Bukhari & Muslim).

Dari Samurah bin Jundab radhiyAllahu anhu berkata, Rasulullah shallAllahu alaihi wa sallam pernah bersabda, “Pada suatu malam aku melihat dua orang laki-laki membawaku keluar sampai ke tanah suci. Kami berjalan bersama hingga kami sampai di sebuah sungai darah. Di sungai itu berdiri seorang laki-laki dan di tengah sungai ada seorang laki-laki. Di depannya terdapat batu-batu. Lalu laki-laki yang berada di sungai tadi berusaha keluar. Setiap kali ia hendak keluar dari sungai, maka laki-laki itu melemparkan baut ke dalam mulutnya sehingga ia kembali ke tempatnya semula. Setiap kali ia hendak keluar, laki-laki itu melemparkan batu ke dalam mulutnya sehingga ia kembali ke tempat semula. Aku bertanya, ‘Apa ini?’ Mereka berkata, ‘Laki-laki yang engkau lihat di sungai tadi wahai Rasulullah adalah pemakan riba’,” (riwayat Bukhari).

Dari Jabir bin Abdilla radhiyAllahu anhu berkata, “Rasulullah shallAllahu alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, yang memberi riba, penulisnya, dan dua saksinya. Rasulullah shallAllahu alaihi wa sallam lalu berkata mereka seluruhnya sama,” (Riwayat Muslim nomor 1598). []

ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Perlu Diingat, Ini Waktu Terbaik untuk Berdoa

Next Post

Uniknya Mainan Anak-anak Palestina saat Idul Fitri

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Waktu Terbaik Shalat Tahajjud, Qadha Shalat, amal penghapus dosa, Keistimewaan Shalat Tahajud, Shalat Sunah Rawatib, Witir, Waktu Shalat Sunnah Shubuh, Tahajjud

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

12 Mei 2025
Ciri Suami Red Flag, Lelaki

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

12 Mei 2025
Shalat Khusyu, Shalat Tarawih, Muwashofat

10 Muwashofat (Karakteristik) Seorang Muslim

12 Mei 2025
Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

11 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ï·º, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ï·º dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.