• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 14 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Hasan Al Basri dan Seorang Lelaki yang Selalu Berdiam Diri di Masjid

Oleh Haura Nurbani
2 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Imam Ahmad, Hasan Al Basri, Mansyur bin Dzadzan

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

INI adalah kisah Hasan Al Basri dengan seorang lelaki yang selalu berdiam di masjid.

Dusun yang tidak terlalu besar itu selalu menyimpan berita yang cepat menyebar. Hal kecil apapun tidak sulit untuk diketahui oleh setiap orang. Maklum, selain luasnya yang tidak seberapa, penghuninya sangat suka berkumpul.

Mereka membicarakan apa saja sekiranya menarik. Mungkin itu rencana-rencana untuk memperbaiki desa mereka. Atau sekadar obrolan ringan saja.

Maka, ketika seorang laki-laki hanya berkutat di dalam masjid saja dan tidak bergaul dengan masyarakat, semua orang menjadi tahu.

ArtikelTerkait

Sapu Cinta dari Sultan Abdul Hamid II

Istighfar dan Para Ulama Salaf

Kunci Menjadi Kaya: Sedekah dan Keberkahan harta

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

Tapi, semua orang juga menjadi bertanya-tanya; Apa gerangan sebabnya?

BACA JUGA:  4 Pangkal Segala Keburukan Menurut Hasan Al Bashri

Untuk mendekati orang itu dan menanyakannya, orang-orang merasa tidak enak. Segan soalnya orang itu tampak alim. Tapi tetap saja, caranya untuk tidak bergaul dengan penduduk sekitar membuat orang-orang keheranan.

Imam Ghazali, abu hanifah, Imam Ahmad, Abu Zayd Hunayn, Ibnu Athaillah, Keistimewaan Ibnu Taimiyah, Hasan Al Basri
Foto: Smithsonian Magazine

Akhirnya untuk memecahkan persoalan itu, salah seorang dari mereka menghadap Hasan Al Basri. Hasan Al Basri adalah orang yang juga terkenal sangat alim dan dekat dengan Allah swt. Hasan Al Basri juga terkenal akan penguasaan tasawufnya.

Pendapatnya didengarkan dan dituruti oleh orang-orang.

“Wahai Abu Said,” utusan itu berkata. “Di sini ada seorang lelaki yang tidak mau berkumpul dengan orang-orang ramai. Dia senantiasa duduk sendirian saja. Kami tidak tahu kenapa dia bersikap seperti itu.”

Hasan Al Basri mendengarkan, “Terus apa yang memberatkan kalian?”

Orang itu tercekat, “Kami takut tidak membuatnya nyaman. Sesungguhnya kami juga tidak merasa nyaman atas sikap dia.”

Hasan Al Basri mengangguk-ngangguk kepalanya. Ia paham duduk persoalannya. Tapi ia juga tidak mengetahui siapa gerangan lelaki tersebut. “Apakah kalian mengenal dia?”

“Ya, ia merupakan penduduk desa kami.”

Hasan Al Basri menarik nafas sejenak. Kemudian ia berkata perlahan, “Baiklah aku akan coba menemui orang yang kalian maksud. Untuk sementara waktu, kaukembalilah kepada kaummu dan katakan untuk menunggu.”

Orang itu pun kembali. Ia merasa sedikit lega karena Hasan Al Basri akan mencari tahu tentang perihal ini. Akhirnya, pada suatu hari yang cerah Hasan Al Basri pun bergegas menemui orang yang dimaksud oleh penduduk desa. Hasan Al Basri datang dngan hati yang tulus. Ingin mengetahui apa gerangan sebabnya yang membuat orang tersebut berlaku demikian.

BACA JUGA: Hasan al-Bashri dan Akibat Shalawat pada Nabi

Ketika sampai ke tujuan, Hasan Al Basri segera menemui orang tersebut,. Ia menemukan orang itu memang tengah duduk sendirian saja. Tetapi ternyata ia tidak diam. Keningnya tampak berkerut dan mulutnya tak henti menggumamkan sesuatu. Tampaknya ia tengah sibuk akan suatu hal.

Hasan Al Basri duduk di hadapan orang itu. Ia menyalaminya. Orang itu hanya tersenyum kepada ulama besar asal Basra itu.

“Ya saudaraku, aku ini menemuimu karena suatu urusan,” Hasan Al Basri memulai percakapan.

“Ada apakah kiranya?”

Hasan Al Basri menarik nafas sejenak. Ia tampak berhati-hati. Ia tidak ingin membuat orang yang di temuinya merasa tidak nyaman.

“Begini, aku diutus oleh orang-orang untuk menanyakan sesuatu perihal kepadamu.”

“Perihal apakah itu? Maukah kau cepat mengatakannya padaku?”

“Wahai hamba Allah,” ujar Hasan Al Basri, “Engkau terlihat suka duduk menyendiri saja. Mengapa engkau tidak suka bergaul dengan orang ramai?”

Orang itu terdiam sejenak. Ia memandangi Hasan Al Basri. Sejenak kemudian, ia berkata,” Ada suatu perkara yang telah menyibukan aku dari berkumpul dengan manusia.”

Kali ini ganti Hasan Al Basri yang mengangkat keningnya keheranan. “Ya saudaraku, sekurangnya engkau pergi kepada lelaki yang di panggil sebagai Hasan Al Basri dan duduk di majlis ilmunya,” kata Hasan lagi.

Imam Bukhari Imam Syafi' Nikmatnya Hidup Sederhana, Imam Muslim, Saya Tidak Tahu, Imam Ibnu Rajab, Hasan Al-Bashri, Syekh, Thufeil Bin Amr Ad-Dausi, Fatwa Harian Modern, Sejarah Penulisan Hadis, Imam Ahmad, Imam asy-Syafi'i, Nasihat Imam Al-Ghazali, Imam Ahmad, Imam Ahmad, Imam Syafi'i, Abu Zayd Hunayn, Ibnu Athaillah, Ibnu Khaldun, Perbedaan Habib dan Syekh, Hasan Al Basri
Foto: Pinterest

“Ada satu perkara yang mencegah aku dari berkumpul dengan manusia termasuk Hasan Al Basri,” kata lelaki itu. Ia menarik nafas panjang.

BACA JUGA: Waktu Menurut Hasan Al Bana dan Ibnul Jauzi

“Semoga Allah merahmatimu. Apakah gerangan yang senantiasa manyibukan engkau?”

Orang itu tidak langsung menjawab. Ia tertunduk. Tapi tak urung ia kemudian berkata juga, ”Aku setiap hari terjepit diantara nikmat dan dosa. Maka setiap hari diriku sibuk mensyukuri nikmat-nikmat Allah dan sibuk bertaubat atas dosa-dosa tersebut.”

Mendengar jawaban itu, Hasan Al Basri terhenyak. Laki-laki dihadapannya tampaknya memahami arti sebuah perenungan. Arti mendekatkan diri kepada Allah di waktu-waktu tertentu. Akhirnya Hasan Al Basri berkata, “Wahai hamba Allah! Kalau begitu engkau lebih alim daripada Hasan Al Basri. Maka kekalkanlah amalan yang telah engkau lakukan.”

Setelah itu Hasan Al Basri pun minta diri. Pamit. Ia meninggalkan laki-laki itu. Dan, kembali kepada kaumnya. Hendak diberitahukannya orang-orang, bahwa laki-laki yang dimaksud dan telah ditemuinya adalah seorang hamba yang mengenal Tuhannya dengan perenungan dan pendekatan yang sangat dalam. []

Tags: Hasan Al Basri
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hati-hati, Ini 2 Macam Talak

Next Post

Prabowo: Kita Tidak Mau Jadi Bangsa Kacung, Kita keturunan Majapahit

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

Sultan Abdul Hamid II

Sapu Cinta dari Sultan Abdul Hamid II

7 Juli 2025
Imam Syafi'i, Ulama, Madzhab, Istighfar

Istighfar dan Para Ulama Salaf

5 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Kunci Menjadi Kaya: Sedekah dan Keberkahan harta

4 Juli 2025
Pahala, Sunnah Keluar Rumah

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

21 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Hasan Al Basri

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

Ini 8 Ayat Al-Quran tentang Perintah Bekerja Keras

Oleh Sufyan Jawas
26 Oktober 2021
0
hadist-hadist tentang kesombongan

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.