• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

No Flexing, Ini 5 Adab Muslim terhadap Kepemilikan Harta

Oleh Eneng Susanti
2 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
flexing, fitnah yang disebutkan dalam QS Al Kahfi, orang kaya harta uang

Ilustrasi. Foto: Newsgrub

0
BAGIKAN

SAHABAT mulia Islampos, belakangan ini kasus flexing marak terjadi. Pelakunya bahkan ke tingkat keluarga pejabat pemerintahan. Flexing itu mempertontonkan kekayaan atau kesuksesan yang dimiliki sehingga mengesankan sesuatu bagi orang yang melihatnya. Nah, bagaimana pandangan Islam terkait flexing? Dan, bagaimana seharusnya muslim memperlakukan harta miliknya?

Flexing adalah kegiatan seseorang yang pamer tentang harta, pencapaian, dan berbagai hal lainnya kepada orang lain. Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Ustadz Oni Sahroni menjelaskan dalam bahasa Inggris, flexing berarti ‘pamer’. Perilaku flexing dipahami sebagai sikap konsumtif yang mencolok, menghabiskan uang untuk membeli barang-barang mewah dan layanan premium demi menunjukkan status atau kemampuan finansial. Misalnya, membeli kendaraan mewah dan mengunggahnya di akun-akun media sosialnya.

BACA JUGA: Jangan Pamer Susahmu

Hal itu bertentangan dengan adab dalam Islam yang mengajarkan sikap rendah hati atau tawadhu. Adab-adab yang seharusnya dapat diterapkan oleh setiap muslim terkait kepemilikan kekayaan, antara lain:

Menjadikan harta sebagai sarana ibadah

Saat bekerja dan mengelola aset hendaknya dapat menempatkan harta sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah SWT dengan optimal dan memaksimalkan kontribusi sosialnya untuk khalayak. Harta adalah karunia Allah SWT. Manusia dengan segala kemampuan dan totalitasnya hanya berikhtiar untuk menemukan rezeki yang sudah disediakan Allah untuknya hingga ia bersyukur.

ArtikelTerkait

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

Harta adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di depan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam surat Al Kahfi ayat 46 disebutkan:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, sedangkan amal kebajikan yang abadi (pahalanya) adalah lebih baik balasannya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

Merasa Cukup

Totalitas agar berkecukupan itu menjadi keniscayaan dan tuntutan syariat Islam ini. Sebagaimana hadits Rasulullah ﷺ: “… yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya sendiri (HR Bukhari).

Memenuhi Kebutuhan Dasar

Memenuhi kebutuhan dasarnya sesuai dengan standar (kebutuhan primer dan sekunder).  Sebagaimana firman Allah SWT surat Al an’am ayat 141:

وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۚ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ ۖ وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Dialah yang menumbuhkan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, serta zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya. Akan tetapi, janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Hidup Sederhana

Sederhana dan tidak berlebih-lebihan ini bagian dari adab seorang Muslim dan Muslimah. Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ:

Advertisements

“Sesungguhnya kesederhanaan sebagian dari iman.” (HR Abu Dawud)

Berpikir Ulang Jika Hendak Pamer

Saat ingin mengunggah kekayaannya di ruang publik seperti akun media sosial, masing-masing bertanya, apakah ada kebutuhan ataukah sekadar pamer, tentu yang paling mengetahui motifnya adalah diri sendiri. Seseorang ingin menjual rumahnya dan diunggah di media supaya pasar tahu dan rumahnya terjual itu menjadi sesuatu yang lumrah karena ada kebutuhan pemasaran.

Namun, jika tidak ada kebutuhan atau hanya sekadar pamer semata, itu bukan bagian dari adab-adab Islami. Baik adab mengelola aset maupun adab bermedia sosial.

“Jika tidak ada kebutuhan atau hanya sekadar pamer semata, itu bukan bagian dari adab-adab Islami, baik adab mengelola aset maupun adab bermedia sosial,”ujar Ustadz Oni.

Sebagaimana hadits Rasulullah ﷺ:

“Barang siapa yang pamer kepada orang lain dengan perbuatannya, Allah akan memamerkannya di hadapan makhluk-Nya dan menjadikannya terhina dan direndahkan” (HR. Ahmad).

BACA JUGA: Pamer Foto Mesra di Medsos, Insecure?

Oleh karena flexing yang dilakukan di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang menurun dan jumlah angka dhuafa yang tinggi akan melukai perasaan mereka serta membuka pintu hasad (dengki) masyarakat.

Sesungguhnya memiliki banyak aset dan kekayaan itu bagian dari tuntunan syariah, tetapi tidak untuk ditampilkan atau menjadi penampilan dan gaya yang glamor. Sejatinya kekayaan tersebut dimiliki agar seluruh kebutuhan keuangannya dapat terpenuhi, bisa berbagi kepada orang lain.

Sejatinya dengan harta berlimpah dan aset berkecukupan, sedekah, dan kontribusi sosialnya pun banyak dan terlihat nyata serta penampilan yang sederhana (tidak berlebihan).

Adapun yang harus ditunaikan adalah berzakat dan kontribusi sosial. Semakin meningkat kemampuan finansialnya dan kekayaanya, semakin besar zakat dan kontribusi sosialnya.

Sebagaimana yang dicontohkan oleh banyak para sahabat hartawan, seperti Utsman bin Affan yang bagi sebagian para sahabatnya tidak diketahui sebagai seorang hartawan karena penampilan dan gayanya yang sedehana. Namun, kemudian ia diketahui sebagai hartawan beraset berlimpah karena infaknya yang banyak dan donasinya yang besar. []

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: flexingPamer
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Teknologi Elit Paham Agama Sulit

Next Post

Jika Kiamat Telah Dekat, Kenapa Hingga Saat Ini Belum Terjadi?

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

14 Juni 2025
Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

13 Juni 2025
Makmum, Shalat,

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

11 Juni 2025
Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

8 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah! 1 flexing

Laporan Donasi Islampos: Terima Kasih Telah Menjadi Bagian dari Perjuangan Dakwah!

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Kenapa Orang-orang Eropa pada Membela Palestina?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

buka puasa, qadha, lapar, puasa

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.