• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 15 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

No Flexing, Ini 5 Adab Muslim terhadap Kepemilikan Harta

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
flexing, fitnah yang disebutkan dalam QS Al Kahfi, orang kaya harta uang

Ilustrasi. Foto: Newsgrub

0
BAGIKAN

SAHABAT mulia Islampos, belakangan ini kasus flexing marak terjadi. Pelakunya bahkan ke tingkat keluarga pejabat pemerintahan. Flexing itu mempertontonkan kekayaan atau kesuksesan yang dimiliki sehingga mengesankan sesuatu bagi orang yang melihatnya. Nah, bagaimana pandangan Islam terkait flexing? Dan, bagaimana seharusnya muslim memperlakukan harta miliknya?

Flexing adalah kegiatan seseorang yang pamer tentang harta, pencapaian, dan berbagai hal lainnya kepada orang lain. Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Ustadz Oni Sahroni menjelaskan dalam bahasa Inggris, flexing berarti ‘pamer’. Perilaku flexing dipahami sebagai sikap konsumtif yang mencolok, menghabiskan uang untuk membeli barang-barang mewah dan layanan premium demi menunjukkan status atau kemampuan finansial. Misalnya, membeli kendaraan mewah dan mengunggahnya di akun-akun media sosialnya.

BACA JUGA: Jangan Pamer Susahmu

Hal itu bertentangan dengan adab dalam Islam yang mengajarkan sikap rendah hati atau tawadhu. Adab-adab yang seharusnya dapat diterapkan oleh setiap muslim terkait kepemilikan kekayaan, antara lain:

Menjadikan harta sebagai sarana ibadah

Saat bekerja dan mengelola aset hendaknya dapat menempatkan harta sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah SWT dengan optimal dan memaksimalkan kontribusi sosialnya untuk khalayak. Harta adalah karunia Allah SWT. Manusia dengan segala kemampuan dan totalitasnya hanya berikhtiar untuk menemukan rezeki yang sudah disediakan Allah untuknya hingga ia bersyukur.

ArtikelTerkait

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

Harta adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di depan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam surat Al Kahfi ayat 46 disebutkan:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, sedangkan amal kebajikan yang abadi (pahalanya) adalah lebih baik balasannya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

Merasa Cukup

Totalitas agar berkecukupan itu menjadi keniscayaan dan tuntutan syariat Islam ini. Sebagaimana hadits Rasulullah ﷺ: “… yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya sendiri (HR Bukhari).

Memenuhi Kebutuhan Dasar

Memenuhi kebutuhan dasarnya sesuai dengan standar (kebutuhan primer dan sekunder).  Sebagaimana firman Allah SWT surat Al an’am ayat 141:

وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۚ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ ۖ وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Dialah yang menumbuhkan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, serta zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya. Akan tetapi, janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Hidup Sederhana

Sederhana dan tidak berlebih-lebihan ini bagian dari adab seorang Muslim dan Muslimah. Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ:

“Sesungguhnya kesederhanaan sebagian dari iman.” (HR Abu Dawud)

Berpikir Ulang Jika Hendak Pamer

Saat ingin mengunggah kekayaannya di ruang publik seperti akun media sosial, masing-masing bertanya, apakah ada kebutuhan ataukah sekadar pamer, tentu yang paling mengetahui motifnya adalah diri sendiri. Seseorang ingin menjual rumahnya dan diunggah di media supaya pasar tahu dan rumahnya terjual itu menjadi sesuatu yang lumrah karena ada kebutuhan pemasaran.

Namun, jika tidak ada kebutuhan atau hanya sekadar pamer semata, itu bukan bagian dari adab-adab Islami. Baik adab mengelola aset maupun adab bermedia sosial.

“Jika tidak ada kebutuhan atau hanya sekadar pamer semata, itu bukan bagian dari adab-adab Islami, baik adab mengelola aset maupun adab bermedia sosial,”ujar Ustadz Oni.

Sebagaimana hadits Rasulullah ﷺ:

“Barang siapa yang pamer kepada orang lain dengan perbuatannya, Allah akan memamerkannya di hadapan makhluk-Nya dan menjadikannya terhina dan direndahkan” (HR. Ahmad).

BACA JUGA: Pamer Foto Mesra di Medsos, Insecure?

Oleh karena flexing yang dilakukan di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang menurun dan jumlah angka dhuafa yang tinggi akan melukai perasaan mereka serta membuka pintu hasad (dengki) masyarakat.

Sesungguhnya memiliki banyak aset dan kekayaan itu bagian dari tuntunan syariah, tetapi tidak untuk ditampilkan atau menjadi penampilan dan gaya yang glamor. Sejatinya kekayaan tersebut dimiliki agar seluruh kebutuhan keuangannya dapat terpenuhi, bisa berbagi kepada orang lain.

Sejatinya dengan harta berlimpah dan aset berkecukupan, sedekah, dan kontribusi sosialnya pun banyak dan terlihat nyata serta penampilan yang sederhana (tidak berlebihan).

Adapun yang harus ditunaikan adalah berzakat dan kontribusi sosial. Semakin meningkat kemampuan finansialnya dan kekayaanya, semakin besar zakat dan kontribusi sosialnya.

Sebagaimana yang dicontohkan oleh banyak para sahabat hartawan, seperti Utsman bin Affan yang bagi sebagian para sahabatnya tidak diketahui sebagai seorang hartawan karena penampilan dan gayanya yang sedehana. Namun, kemudian ia diketahui sebagai hartawan beraset berlimpah karena infaknya yang banyak dan donasinya yang besar. []

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: flexingPamer
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Teknologi Elit Paham Agama Sulit

Next Post

Jika Kiamat Telah Dekat, Kenapa Hingga Saat Ini Belum Terjadi?

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Rahmat Allah, Kebaikan, Prinsip

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

7 Juli 2025
Tajwid, Surat Al-Baqarah, Amalan

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

6 Juli 2025
Pembatal Shalat

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

3 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 flexing

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.