• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 20 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Terkait Hukum Pawang Hujan, Ini Fatwa dan 3 Pernyataan Dai Kondang Indonesia

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
hukum pawang hujan, hujan

Ilustrasi. Foto: We Heart It

0
BAGIKAN

PERHELATAN Moto GP yang digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, baru-baru ini menyita perhatian. Sorotan juga terarah pada sebuah kejadian yang viral di media sosial. Hal itu terkait dengan hadirnya seorang pawang hujan di tengah guyuran hujan deras yang membasahi arena sirkuit. Pertanyaan pun muncul, bagaimana hukum pawang hujan ini? Apakah dibolehkan dalam Islam?

Sebagian masyarakat percaya bahwa pawang hujan mampu ‘menggeser’ atau ‘menahan’ hujan. Sehingga jasa pawang hujan tersebut sering dipakai saat ada hajatan atau suatu perhelatan.

Pawang hujan ini sudah ada sejak dahulu dan keberadaan serta sepak terjangnya masih diperdebatkan di tengah masyarakat. Pawang hujan ini sudah ada sejak dahulu dan keberadaan serta sepak terjangnya masih diperdebatkan di tengah masyarakat. Dahulu, orang Arab Jahiliyah percaya kepada sesuatu yang dinamakan “Nau” yang dapat menurunkan hujan bukan Tuhan.

Nau adalah bentuk ramalan benda-benda langit yang diyakini dapat menurunkan hujan. Sementara itu, dalam islam, meyakini sesuatu selain Allah dapat menurunkan hujan adalah perbuatan syirik. Begitu pula dengan Nau ataupun keyakinan terhadap jasa pawang hujan.

ArtikelTerkait

Berapa Gaji Rata-rata di Malaysia?

8 Cara Muslimah Menjaga Keperawanan: Fitnah Akhir Zaman

Berapa Banyak Jumlah Pasukan yang Dibawa oleh Muhammad Al-Fatih ketika Menaklukan Konstantinopel?

Apa Itu Haji Furoda?

“Tidak ada Adwa, Thiarah, Hamma, Safar, Nau, dan Gul dalam Islam.” (HR.Bukhari-Muslim)

Dalam Islam, pandangan terhadap pawang hujan tentu dikembalikan kepada ketetapan syariat. Terutama terkait dengan ritual sang Pawang yang dianggap tidak sesuai dengan akidah Islam.

BACA JUGA: Artis hingga Pejabat jadi Kliennya, Pawang Hujan Ini Ngaku Tak bisa Tolak Hujan

Berikut beberapa pendapat terkait pawang hujan dari beberapa tokoh muslim yang juga penceramah terkemuka di Indonesia:

1 Hukum pawang hujan menurut Buya Yahya

Dalam salah satu video yang diunggah di akun Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjawab pertanyaan tentang pawang hujan. Menurutnya, berusaha menahan hujan dengan bantuan pawang merupakan perbuatan haram.

“Haram. Tidak boleh. Pawang itu dukun kan, pakai komat kamit usir mendung. Tidak dibenarkan. Kalau urusan dukun, Nabi (Muhammad) tidak akan ridha,” jelas Buya Yahya dalam video tersebut.

Cara yang dilakukan pawang hujan tersebut melanggar syariat. Sebab, dalam Islam tidak diperbolehkan melakukan ritual penyembahan kepada selain Allah SWT. Apalagi, jika dalam praktiknya sang Pawang meminta bantuan makhluk semacam jin.

Buya Yahya menegaskan, sebetulnya, menahan hujan dapat diupayakan tanpa perlu melanggar syariat.

Advertisements

“Kalau minta ulama agar didoakan tidak hujan, oke. Kalau ada orang shaleh yang memang doanya dikabul oleh Allah. Kita datang pada orang shaleh, dan orang shaleh biasanya minta misalnya kau sedekahlah di masjid dan fakir miskin, insya Allah tidak ada hujan,” tutur Buya Yahya.

2 Hukum pawang hujan menurut Ustaz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad dalam salah satu video yang di unggah di akun Youtube Tafaqquh Video juga menjawab bahwa perilaku pawang hujan tidak dibenarkan dalam Islam. Pasalnya si pawang hujan biasanya akan meminta bantuan jin untuk “menggeser” atau “menahan” hujan hingga acara usai.

“Dia (pawang hujan) minta kepada jin. Minta kepada jin, setan ini hukumnya haram,” kata UAS.

BACA JUGA: Ketahuilah 7 Makna Hujan Menurut Islam

3 Hukum pawang hujan menurut Ustaz Khalid Basalamah

Dalam ceramahnya, Ustaz Khalid Basalamah memberikan jawaban atas pertanyaan bagaimana menyikapi pawang hujan. Dengan tegas dia menyebut bahwa seorang pawang hujan merupakan dukun, penyihir. Sebab, seorang pawang hujan pasti menggunakan beberapa alat atau perantara seperti telur, keris, batuan kerikil atau yang lainnya.

“Jangan dipanggil, pawang hujan ini dukun, nggak boleh sama sekali, haram dalam Islam,” tegas Ustaz Khalid dalam potongan ceramahnya.

4 Hukum pawang hujan menurut Majmu Fatawa

Dalam Majmu Fatawa dijelaskan bahwa manusia yang memerintahkan jin untuk melakukan sesuatu yang dilarang Allah dan Rasul-Nya, berarti ia telah meminta bantuan jin untuk melakukan perbuatan dosa dan melampaui batas.

Namun beda halnya bila seseorang berdoa kepada Allah agar diberikan kelancaran pada acaranya nanti. Pilihan lainnya adalah meminta didoakan oleh orang alim atau shaleh agar tidak hujan.

Kesimpulannya, hukum menggunakan jasa pawang hujan adalah haram dan tidak diperbolehkan dalam Islam. Ini berbeda halnya dengan meminta doa kepada orang alim atau shaleh agar hujan tidak turun.

BACA JUGA: Berguru pada Hujan

Berdoa meminta hujan atau meminta tidak turun hujan, itu diperbolehkan. Namun, melakukan ritual yang melanggar syariat seperti yang dilakukan pawang hujan, itu diharamkan.

Sesungguhnya, hujan sebagaimana takdir, sudah ditentukan turunnya. Dan, hanya Allah yang mengetahui tentang hal itu.

Allah SWT berfirman:

“Kunci ilmu ghaib ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Ta’ala. [1] Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang terjadi keesokan harinya. [2] Tidak ada seorangpun mengetahui apa yang terjadi dalam rahim. [3] Tidak ada satu jiwapun yang mengetahui apa yang ia lakukan besok. [4] Tidak ada satu jiwapun yang mengetahui dimanakah ia akan mati. [5] Tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan.” (HR. Bukhari).

Sementara dalil lain menyebutkan bahwa hujan adalah rahmat yang Allah turunkan bagi seluruh makhluk yang ada di bumi.

Allah berfirman:

“Dan Dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS Asy-Syuura: 28)

Oleh sebab itu, hendaklah kita dapat memandang hujan sebagai rahmat Allah dan bukanlah sebagai ancaman atau bencana. []

SUMBER: FIQH ISLAM | MALANG TIMES | MUSLIMAH.OR.ID

Tags: hukum pawang hujanHukum terkait pawang hujanpawang hujan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apakah Mazi Membatalkan Wudhu?

Next Post

Imam Ahmad dan Istighfar Seorang Tukang Roti

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Malaysia

Berapa Gaji Rata-rata di Malaysia?

19 Mei 2025
Surat An Nisa, aurat berat, wanita, neraka, keperawanan

8 Cara Muslimah Menjaga Keperawanan: Fitnah Akhir Zaman

19 Mei 2025
Konstantinopel

Berapa Banyak Jumlah Pasukan yang Dibawa oleh Muhammad Al-Fatih ketika Menaklukan Konstantinopel?

18 Mei 2025
Hukum Bersedekah Biaya Umrah atas Nama Orang yang Sudah Meninggal, Haji Furoda

Apa Itu Haji Furoda?

17 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun

Yang Harus Diperhatikan oleh Orang yang Sudah Berusia 30 Tahun Lebih Agar Sehat Mental

Oleh Saad Saefullah
19 Mei 2025
0

Diabetes pada Anak

Daftar Makanan Tinggi Gula yang Sering Dikonsumsi Anak-anak, Apa Saja?

Oleh Haura Nurbani
19 Mei 2025
0

Rezeki, Sunnah, Pintu Surga, malaikat, Muslim yang Bersyukur, Miskin, Rezeki

Manfaat Mencari Rezeki dan Memberi Nafkah

Oleh Dini Koswarini
19 Mei 2025
0

Malaysia

Berapa Gaji Rata-rata di Malaysia?

Oleh Yudi
19 Mei 2025
0

Surat An Nisa, aurat berat, wanita, neraka, keperawanan

8 Cara Muslimah Menjaga Keperawanan: Fitnah Akhir Zaman

Oleh Yudi
19 Mei 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Berapa Lama Idealnya Memanaskan Motor di Pagi Hari?

Oleh Dini Koswarini
19 Mei 2025
0
Anak Gadis, Cara Hadirkan Berkah saat Naik Kendaraan, Hukum Meminjam, Motor

Ada beberapa akibat yang bisa terjadi jika motor tidak dipanaskan terlebih dahulu.

Lihat LebihDetails

7 Jenis Pakaian yang Tak Boleh Dipakai saat Shalat: Panduan dari Syariat Islam

Oleh Yudi
19 Mei 2025
0
wanita, shalat, pakaian

Pakaian yang tipis hingga memperlihatkan warna kulit atau bentuk tubuh secara jelas tidak memenuhi syarat menutup aurat.

Lihat LebihDetails

4 Raja Dunia yang Pernah Berkuasa

Oleh Yudi
20 Juni 2021
0
Foto: Unsplash

Raja dunia keempat ini bernama Bukhtanshar, raja kafir yang menjajah Bani Israil dan membunuh banyak kaum muslimin di kalangan bani...

Lihat LebihDetails

Berapa Banyak Jumlah Pasukan yang Dibawa oleh Muhammad Al-Fatih ketika Menaklukan Konstantinopel?

Oleh Haura Nurbani
18 Mei 2025
0
Konstantinopel

Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.