• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 22 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Pendapat Salah Satu Ulama Bukan Standar Kebenaran

Oleh Yudi
3 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
pesan umar, ulama

Ilustrasi: Unsplash

2
BAGIKAN

IMAM Malik bin Anas, sebagaimana direkam oleh As-Sakhawi (Al-Maqashid Al-Hasanah, Hlm. 513, Dar Al-Kitab Al-‘Arabi, Libanon) menyatakan:

كُلُّ أَحَدٍ يُؤْخَذُ مِنْ قَوْلِهِ وَيُرَدُّ إِلا صَاحِبَ هَذَا الْقَبْرِ

Artinya: “Setiap orang bisa diambil perkataannya, bisa juga ditolak, kecuali penghuni kubur ini (yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam).”

ulama

ArtikelTerkait

Kala Bani Israil Mendominasi Pemberitaan

Sikap terhadap Bani Israil, dari Era Nabi Ya‘qub hingga Rasulullah ﷺ

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Iran di Udara, Pejuang Palestina di Darat

Di kesempatan lain, sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim (I’lam Al-Muwaqqi’in, Juz 2, Hlm. 143, Dar Ibn Al-Jauzi, Saudi Arabia), Imam Malik juga menyatakan:

إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُخْطِئُ وَأُصِيبُ، فَانْظُرُوا فِي قَوْلِي، فَكُلُّ مَا وَافَقَ الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ فَخُذُوا بِهِ، وَمَا لَمْ يُوَافِقْ الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ فَاتْرُكُوه

“Sesungguhnya aku hanyalah manusia yang bisa keliru dan benar. Lihatlah setiap perkataanku, semua yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka ambillah. Sedangkan jika itu tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka tinggalkanlah.”

BACA JUGA: Manusia Jika Tanpa Ulama

Pelajaran:

1. Perkataan ulama bukan dalil, bahkan benar salahnya tergantung kesesuaiannya dengan dalil, sebagaimana disebutkan secara terang benderang oleh Imam Malik di atas.

2. Dalil tidak terbatas pada nash sharih dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, tapi juga berupa mafhum yang dikandung oleh keduanya, ijma’, qiyas, istihsan, dan lain-lain, sebagaimana dibahas oleh para ulama di kitab-kitab ushul fiqih.

3. Ucapan Imam Malik di atas, demikian juga ucapan semisal dari Imam Abu Hanifah, Imam Asy-Syafi’i, Imam Ahmad, dan lainnya, tidak menunjukkan lemahnya penguasaan mereka terhadap dalil.

Advertisements

Mereka adalah sedikit dari raksasa ilmu yang pernah dimiliki oleh umat Islam, dan kesaksian atas hal ini diberikan oleh para ulama dari zaman ke zaman.

Pernyataan mereka ini paling tidak menunjukkan dua hal: (a) Sikap tawadhu’ mereka, bahwa sebagai manusia biasa yang tidak ma’shum, mereka mungkin salah dalam menyampaikan pendapat, dan (b) Komitmen mereka terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan keyakinan mereka bahwa tidak boleh ada seorang pun yang secara sengaja menyelisihi dua sumber utama ajaran Islam tersebut.

pendidikan islam, ulama
Foto ilustrasi: Twitter/@DrYAJT

4. Jika para imam madzhab saja mungkin salah, maka guru-guru anda dan masyayikh kontemporer yang anda kagumi, lebih mungkin untuk salah. Karena itu, sikap sebagian orang, yang menjadikan pendapat syaikh tertentu, sebagai landasan kebenaran, dan menjadikannya timbangan atas pendapat pihak lain, adalah sikap ghuluw dan sangat merusak.

Maksud ‘timbangan’ di sini adalah, menjadikan penilaian seorang syaikh sebagai standar lurus dan menyimpangnya orang lain. Jika pendapat seseorang menyelisihi pendapat syaikh yang dikaguminya, dia menganggap pendapat itu sebagai syubhat dan harus dijauhi, serta orang yang berpendapat demikian dianggap sebagai ahli bid’ah. Ini adalah kerusakan.

BACA JUGA: Jika Ulama Kontemporer Menyelisihi Fatwa Jumhur Ulama

5. Timbangan yang benar adalah kesesuaian pendapat tersebut dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta ijma’ ulama, baik salaf maupun khalaf. Dan ilmu untuk mengetahui hal ini, salah satu dan yang paling utama, adalah ushul fiqih. Karena itu, orang yang tidak menguasai ilmu ini dengan baik, sebaiknya tidak masuk ranah penilaian pendapat ulama.

Cukup bagi anda, mengamalkan pendapat yang difatwakan ulama yang anda percaya, dan tidak ikut dalam perdebatan, serta menahan lisan dan tulisan anda dari mencela atau mengecam pendapat yang berbeda dengan yang anda ikuti.

Wallahu a’lam. []

Oleh: Muhammad Abduh Negara

Tags: pendapat ulamaUlama
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Google Classroom, Media Pembelajaran PAI yang Efektif di SDN 1 Nagrikidul Purwakarta

Next Post

Ini 5 Nasihat Ustadz Salim A Fillah yang Menyentuh Hati

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Antisemit, Yahudi, Israel, Israel, Bani Israil

Kala Bani Israil Mendominasi Pemberitaan

22 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil

Sikap terhadap Bani Israil, dari Era Nabi Ya‘qub hingga Rasulullah ﷺ

21 Juni 2025
Shalahuddin Al-Ayyubi,

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

19 Juni 2025
Foto: Freepik

Iran di Udara, Pejuang Palestina di Darat

18 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

shalat, shalat hajat

Mengapa Kita Harus Shalat Hajat Minimal Sekali Seumur Hidup?

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Mencari Nafkah, bekerja dalam islam, pekerjaan terbaik, nafkah, KERJA, pegawai, karyawan, rajin

Hukum Pengusaha yang Gemar Tunda Gaji Karyawan

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

istri, suami, muslimah, aurat

Mengapa Banyak Muslimah di Indonesia Tak Malu Lagi Membuka Aurat?

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

israel, palestina, zionis

Sejarah Jahatnya Kelompok Zionis, Asal Mula Gerakan Nasionalis Yahudi

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Al-Kabair (Dosa Besar): Meninggalkan Shalat, Dihukumi Kafir dan Merupakan Pintu Kekufuran

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Terpopuler

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

7 Kebiasaan yang Menyebabkan Seorang Pria Bisa Mandul

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
impotensi, usia 40 tahun, 40 tahun, shalat, mandul, pria

Kandungan nikotin, tar, dan zat kimia lain dalam rokok dapat merusak DNA sperma pada pria dan merusak sel telur serta...

Lihat LebihDetails

Menikah dengan ‘Mantan Pezina’, Bagaimana?

Oleh Mila
18 Mei 2024
0
Jomblo, Pernikahan Terlarang dalam Islam, Syarat Cerai, Talak, Hukuman bagi Pelaku Zina

Ketika itu, ‘Anaq mengajaknya tidur bersama di rumahnya. Namun, Martsad menjelaskan kepadanya bahwa ajaran Islam mengharamkan segala macam perzinaan

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Usia Berapa Anak Jangan Minum Air Teh dan Kopi? Ini Penjelasan Medisnya

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0
kopi, teh

Baik teh maupun kopi sama-sama mengandung kafein, sebuah zat stimulan yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 120Share on WhatsApp
  • 39Share on Facebook
  • 22Share on Telegram
  • 612Share on Twitter
  • 96Share on Pinterest
  • 42Share on LinkedIn
  • 54Share on Email