• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Kisah Ulama yang 30 Tahun Beristighfar karena Satu Ucapan Hamdallah

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
hijrah, Hikmah dalam Kisah Nabi Hud, wasiat nabi Adam, jumlah sahabat nabi, hijrah nabi, gurun, Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad

Ilustrasi: Coina Photo

0
BAGIKAN

SEORANG ulama tak hanya memiliki kepahaman yang dalam soal agama, sosoknya juga menjadi teladan. Ini meliputi keshalehannya dalam ibadah, akhlak dan adabnya kepada sesama manusia.

Kisah hidup para ulama juga kerap menjadi hikmah dan pelajaran berharga bagi pengikut dan muslim pada umumnya. Salah satu kisah tersebut dapat ditemukan dalam kisah hidup Imam Sari as-Saqathi (wafat 253 H/867 M dalam usia 98 tahun).

Imam Sari as-Saqathi adalah ulama sufi terkemuka di Baghdad. Beliau adalah guru sekaligus paman Imam Junaid Al-Baghdadi, ulama sufi masyhur dalam kajian tasawuf.

Nama lengkap beliau adalah Abul-Hasan Sarri ibn al-Mughilis as-Saqathi. Beliau adalah murid Imam Ma’ruf Al-Karkhy. Beliau dikenal sebagai ulama besar dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang belum ditemukan bandingannya.

ArtikelTerkait

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

Sungai di Zaman Nabi Daud

BACA JUGA: Kisah Taubat Wanita Cantik Penggoda Ulama

Beliau menguasai ilmu hadits, fikih, ilmu sejarah, tasawuf, ilmu kalam dan filsafat. Beliau ahli ilmu yang juga ahli amal serta gemar menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah Ta’ala.

Dalam “Warisan Para Aulia” Fariduddin Al-Attar, Imam Junaid Al-Baghdadi pernah berkata, “Aku tidak melihat seorang yang lebih hebat ibadahnya daripada Syeikh Sari as-Saqathi.”

Selama 98 tahun Imam Sari tidak pernah berbaring kecuali pada saat sakit jelang wafatnya. Artinya, Imam Sari as-Saqathi senantiasa beribadah kepada Allah baik siang atau malam hari.

Beliau tidur dalam keadaan duduk, sehingga wudhunya tidak batal. Beliau mendapat julukan dari masyarakat dan muridnya, Al-Mughilis karena beliau tidak pernah keluar rumah kecuali hanya untuk beribadah.

Imam Sari al-Saqathi pernah berkata, “Sudah 30 tahun aku beristighfar kepada Allah hanya karena ucapan Alhamdulillah yang pernah kuucapkan dahulu.”

Tentu hal ini membuat banyak orang bingung sehingga bertanya kepadanya, “Bagaimana itu bisa terjadi?”

Imam Sari berkata, “Saat itu aku memiliki toko di Baghdad. Lalu suatu hari aku mendengar berita bahwa pasar Baghdad hangus terbakar dan tokoku berada di pasar tersebut. Aku bergegas ke sana untuk memastikan apakah tokoku terbakar atau tidak. Seseorang lalu memberitahuku, Api tidak membakar tokomu.’

Advertisements

Aku pun berseru, ‘Alhamdulillah!’ Namun tak lama kemudian aku pun berpikir, ‘Apakah hanya engkau saja yang berada di dunia ini? Walaupun tokomu tidak terbakar, bukankah toko-toko orang lain banyak yang terbakar. Ucapan Alhamdulilah menunjukkan bahwa engkau bersyukur bahwa api tidak membakar tokomu. Namun lantas engkau telah rela toko-toko orang lain terbakar, asalkan tokomu tidak terbakar! Lalu aku pun terus berkata kepada diriku sendiri.'”

BACA JUGA: Kisah Taubatnya Al-Fudhail bin Iyadh, Mantan Rampok yang Jadi Cendikiawan Muslim

“Tidak adakah sedikitpun perasaan sedih di hatimu atas musibah yang menimpa banyak orang, wahai Sari?”

Saai itulah beliau teringat hadis Nabi, “Barang siapa melewatkan waktu paginya tanpa memerhatikan urusan kaum muslimin, niscaya bukanlah ia termasuk dari kaum muslimin”.

“Sudah 30 tahun aku beristighfar atas ucapan Alhamdulillah itu,” kata Imam Sari.

Akhirnya harta bendanya yang tersisa dikeluarkan dan dibagikan kepada masyarakat yang terkena musibah, terutama untuk anak yatim dan fakir miskin.

Renungan Imam Sari al-Saqathi 30 tahun lalu merupakan satu contoh sifat mementingkan diri sendiri. Cinta kepada diri sendiri meniadakan segala bentuk perhatian pada orang lain. Dunia hanya dipandang dari apa yang dia peroleh. Demikian lah kepedulian yang ditunjukkan Imam Sari As-Saqathi kaum muslimin. []

Referensi: Warisan Para Aulia/Karya: Fariduddin Al-Attar/Penerbit: Bandung Pustaka/Tahun: 1983

Tags: Imam Sari as-SaqathiKisahUlama
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Orang Ini Adu Gulat dengan Nabi Muhammad

Next Post

Muhammad, Dia Rasul Allah dan Penutup Nabi-nabi

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

16 Juni 2025
Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga, kejelekan

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

15 Juni 2025
Wudhu Dulu Sebelum Mandi Junub, nasihat ibnul qayyim, Macam Cemburu, Cara Membersihkan Najis, Dosa

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

10 Juni 2025
Nabi Musa, Nabi Daud

Sungai di Zaman Nabi Daud

27 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Hukum Merokok dalam Islam, Bahaya Rokok bagi Kesehatan, Jin

Apakah Jin Termasuk Jenis Malaikat?

Oleh Andre S
18 Juni 2025
0

Foto: Freepik

Iran di Udara, Pejuang Palestina di Darat

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2025
0

Perut Buncit

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Nasi Padang

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.