• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 14 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Saat Zainab binti Muhammad Bersatu Kembali dengan Suaminya

Oleh Dini Koswarini
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Just Fun Facts

Foto: Just Fun Facts

0
BAGIKAN

SAAT itu Rasulullah tertunduk, beliau terpaku memandangi sebuah kalung yang sangat akrab dengan ingatannya. Ternyata beliau teringat pada pemilik kalung tersebut. Khadijah R.A adalah pemiliknya. Istri yang begitu besar pengorbanannya kepada Rasulullah.

Kalung itu kemudian dihadiahkan kepada putri sulung mereka Zaenab binti Muhammad saat menikah beberapa tahun silam. Dan kisah sampainya kalung itu pada genggamannya sangat mengharukan hati Rasulullah SAW.

Zainab, putri kesayangannya, menjadikan kalung itu sebagai tebusan bagi suaminya yang menjadi tawanan usai perang Badar.

BACA JUGA: Kisah Rasulullah Ringankan Shalat untuk Umatnya, Bolak-balik Menghadap Allah (2-Habis)

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Suami Zainab, Abul ‘Ash, memang berada dalam barisan kaum musyrikin saat perang terjadi. Dan saat itu ia berada dalam tawanan kaum muslimin. Menantu Rasulullah itu menolak masuk Islam saat diajak istrinya pada awal kenabian.

Namun Abul ‘Ash tidak pernah melarang ke-Islaman Zainab, ia membiarkannya mengikuti agama ayahnya.

Saat mengetahui bahwa suaminya berada dalam tawanan kaum muslimin, Zainab mendatangi ayahnya dan memberikan kalung hadiah ibunya itu sebagai tebusan. Karena hanya kalung itulah harta yang Zainab miliki.

Meski permohonan itu datang dari putinya, Rasulullah tidak dapat memutuskan sendiri. Beliau mendiskusikan dengan para sahabat. Semua sahabat yang mengetahui sejarah kalung tersebut ikut terharu.

Lalu Rasulullah berkata kepada para sahabat, “Jika kalian setuju melepaskan Abul ‘Ash dan mengembalikan tebusan ini kepadanya, maka lakukanlah.”

Mendengar itu, semua serentak menyetujui permohonan orang dicintainya itu.

Setelah bebas, Rasulullah meminta Abul ‘Ash agar tidak bersama dengan Zainab lagi. Karena Islam telah memisahkan mereka. Perbedaan keyakinan mereka telah melarang mereka untuk hidup sebagai sepasang suami istri.

Rasulullah pun meminta agar ia mengizinkan Zainab hijrah ke Madinah. Mendengar itu, Abul ‘Ash berjanji memenuhi permintaan Rasulullah.

Setelah Abul ‘Ash tiba di mekkah, Zainab menyambutnya dengan rasa bahagia. Namun ia melihat wajah suaminya itu muram. Zainab heran, apalagi saat suaminya berkata, “aku datang untuk menyampaikan salam perpisahan padamu.”

Zainab bertambah bingung mendengar perkataan suaminya itu. “Engkau hendak pergi kemana?” tanyanya.

BACA JUGA: Zainab Binti Hudair, Istri yang Shalihah

“Bukan aku yang hendak pergi, tetapi engkau. Ayahmu meminta agar aku melepaskan mu karena Islam telah memisahkan kita. Aku telah berjanji kepadanya untuk membiarkanmu pergi, dan aku bukanlah orang yang suka membatalkan perjanjian.”

Perasaan Zainab campur aduk antara gembira dan sedih. Gembira karena akan bertemu saudaranya di Madinah, namun sedih karena harus meninggalkan suami yang ia cintai, yang sudah hidup bersamanya selama belasan tahun.

Bagi Zainab, suaminya adalah pria yang baik. Ia prihatin karena suaminya tidak mau menerima Islam sebagai agamanya. Kini mereka harus berpisah karena perbedaan akidah, namun Zainab tetap berdoa agar Allah melapangkan hati Abul ‘Ash agar menerima Islam sebagai agamanya.

Doa dan harpan Zainab 6 tahun kemudian terkabul. Setelah mengalami lika-liku kehidupan, Abul ‘Ash akhirnya menemui Rasulullah di Madinah dan menyatakan keislamannya. Akhirnya, setelah Abul ‘Ash resmi menjadi seorang muslim, Rasulullah kembali menyatukan mereka dalam bahtera rumah tangga yang berlandaskan akidah yang sama. []

Sumber: Jalan Sirah

Tags: Abul ‘Ashkisah cinta zainabzainab binti muhammad
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Niat Bantu UMKM, Warga Bandung Ciptakan Kompor Biomass Berbahan Baku Limbah Kayu

Next Post

Membentuk Kemandirian Anak, Bisa dengan 2 Cara Ini

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

Ini 8 Ayat Al-Quran tentang Perintah Bekerja Keras

Oleh Sufyan Jawas
26 Oktober 2021
0
hadist-hadist tentang kesombongan

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.