• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 26 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Masuk Islamnya Dzu al-Bajadain

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
sahabat kulit hitam

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

SEORANG anak yang tumbuh tanpa sang ayah, pastilah ia iri melihat anak-anak seusianya yang masih memiliki ayah dan ibu. Pastilah ia ingin tahu rasanya digendong ayah seperti anak-anak lain. Barangkali seperti itulah yang terjadi dengan salah seorang sahabat Rasulullah bernama Dzu al-Bajadain. Ayahnya telah meninggal saat ia masih dalam kandungan. Al-Bajadain tumbuh sebagai yatim yang tak mewarisi apa pun dari ayahnya yang miskin. Ibunya pun miskin. Al-Bajadain kemudian dirawat oleh sang paman.

Tempaan hidup itu menjadikan al-Bajadain pemuda yang mandiri, tangguh, dan berpendirian teguh.

Ketika mendengar ajaran Rasulullah, al-Bajadain berniat memeluk Islam. Namun, ia urung karena mempertimbangkan perasaan sang paman, orang yang berjasa membesarkannya. Ia akan memeluk Islam jika sang paman lebih dulu memeluknya.

BACA JUGA: Inilah Keunggulan Para Sahabat Nabi

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Al-Bajadain menanti-nanti pamannya memeluk Islam. Namun, hari demi hari al-Bajadain tak melihat tanda-tanda pamannya akan memeluk Islam. Ia pun memberanikan diri menghadapnya.

“Pamanku,” kata al-Bajadain, “sebenarnya selama ini aku menanti paman memeluk Islam. Tapi, sepertinya paman tidak akan melakukannya. Pamanku, aku sangat ingin memeluk Islam. Aku harap paman mengizinkanku.”

Sang paman tidak bisa menerima pilihan al-Bajadain. Ia marah. “Jika kau mengikuti agama Muhammad, aku tidak akan menyisakan apa pun untukmu. Dan kau harus mengembalikan semua yang telah kuberi, termasuk pakaian yang kaukenakan itu.”

“Kalau paman berkehendak demikian, silakan ambil semua yang paman inginkan.Aku tetap dengan pilihanku. Aku akan memeluk agama Muhammad. Dan meninggalkan berhala.”

Sang paman benar-benar melaksanakan ucapannya. Ia mengambil semua yang dimiliki al-Bajadain termasuk pakaiannya. Al-Bajadain menangis, bukan karena semua yang dimilikinya diminta kembali oleh sang paman, melainkan sedih karena paman yang ia cintai tak memeluk Islam.

Al-Bajadain kemudian menemui ibunya. Sang ibu lalu memberikan kain yang telah dipotong menjadi dua. Satunya untuk dijadikan baju, satunya lagi untuk sarung.

Al-Bajadain kemudian pergi ke Madinah. Sampai di Madinah, ia langsung menuju Masjid Nabawi untuk bermalam di sana. Seusai pelaksanaan shalat subuh, Rasulullah melihat ada pemuda asing. “Kau siapa, Anak Muda?” tanya Rasulullah.

“Namaku Abdul Uzza,” jawabnya.

Abdul Uzza yang berarti hamba berhala. Nama itu tidak mungkin digunakan terus-menerus setelah masuk Islam. Sehingga Rasulullah Saw. mengganti nama itu, “Mulai saat ini namamu kuubah menjadi ‘Dzu al-Bajadain’.”

Dzu al-Bajadain pun memeluk Islam. Ia kemudian menjadi sahabat yang paling banyak membaca Al-Quran.

BACA JUGA: Ini 12 Ciri Sahabat Sejati Menurut Imam Ghazali

Al-Bajadain ikut serta dalam Perang Tabuk. Ia meminta Rasulullah mendoakannya agar menjadi syahid dalam perang itu. Rasulullah pun memegang tangan al-Bajadain, dan berdoa “Ya Allah! Aku mengharamkan darah al-Bajadain dari orang-orang kafir.”

“Bukan itu yang kuminta, wahai Rasulullah.”

Rasulullah kemudian berkata, “jika kau terkena panah dan kau meninggal dunia, atau musuh memenggal lehermu, kau akan mendapatkan kesyahidan.”

Perang Tabuk pecah. Al-Bajadain mendapatkan apa yang ia inginkan. Ia terbunuh sebagai syahid dalam perang itu. Ia terbunuh sebagai syahid dalam perang itu. Rasulullah hadir dalam pemakaman al-Bajadain, dan berdoa, “Ya Allah! Aku telah meridai al-Bajadain. Maka, ridailah ia” []

Sumber: Ketika Rasul Bangun Kesiangan/ Penulis: Muslich Taman/ Penerbit Zaman/ 2010

Tags: Dzu al-Bajadainsahabat
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

‘Haji’ Jangan Cuma Sekadar Gelar

Next Post

Kalimat yang Dibaca Hudair akan Jadi Cahaya yang Membentang antara Langit dan Bumi

Yudi

Yudi

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Dzu al-Bajadain

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Diberi Ucapan Selamat oleh NonMuslim, Bagaimana Membalasnya?

Oleh Eneng Susanti
17 Juni 2020
0
hukum mengucapkan selamat natal, taqabbalallahu minna wa minkum, keutamaan silaturahmi, ucapan selamat hari raya idul fitri

Bagaimana cara membalas orang-orang nasrani atau non muslim secara umum jika mereka memberikan ucapan selamat pada hari raya kita atau...

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – Angan-angan Orang yang sudah atau akan Meninggal Dunia

Oleh Sodikin
14 Juni 2019
0
akhir hidup uqbah bin abu muith

Inilah sebagian dari angan-angan orang yang telah melihat kemuliaannya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala meski ingin kembali ke dunia.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.