• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 5 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Dunia

Atlet Berhijab Pertama Amerika Tulis Surat Terbuka untuk Trump

Oleh Riza Fauzi Saputra
8 tahun lalu
in Dunia
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Muslims Matters

Foto: Muslims Matters

79.9k
BAGIKAN

AMERIKA–IBTIHAJ Muhammad (31), seorang atlet Anggar perempuan Amerika yang berlaga dalam Olimpiade 2016 dan meraih medali perunggu.

Ibtihaj dikenal karena dia merupakan perempuan Muslim Amerika pertama yang mengenakan hijab saat berlaga di Olimpiade.

Meski ikut mengharumkan nama Amerika Serikat di kancah internasional, Ibtihaj nampaknya khawatir dengan pemerintahan Donald Trump saat ini.

Dia khawatir berbagai kebijakan Donald Trump justru bertentangan dengan idealisme yang dibangun Amerika Serikat.

ArtikelTerkait

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

Hasil Survei: Mayoritas Generasi Muda Jerman Anggap Hukum Islam Lebih Baik

Kemudian ia menumpahkan kekhawatirannya itu melalui surat terbuka yang dimuat TIME, Senin (20/3/2017). Berikut isi surat terbuka Ibtihaj Muhammad:

“Yang terhormat Presiden Trump,

Mewakili Amerika Serikat dalam Olimpiade merupakan kehormatan terbesar sepanjang hdup saya. Saya tak akan pernah melupakan berjalan di belakang bendera Amerika saat upacara pembukaan dikelilingi teman satu tim saya.

Mereka semua berasal dari cabang olahraga yang berbeda, memiliki kepercayaan yang berbeda, dan etnis yang beragam. Meski demikian, perbedaan itu justru menggambarkan Amerika itu sendiri: dipersatukan oleh cinta kepada negara kita.

Kisah saya adalah sebuah kisah klasik sebuah kota kecil di Amerika. Di kampung halaman saya, Maplewood, New Jersey, pertanyaan yang muncul adalah olahraga apa yang akan saya geluti, bukan saya akan menggeluti sebuah olahraga.

Inti kisah saya bukanlah soal olahraga, ini adalah soal kesempatan, kesempatan untuk memperjuangkan sesuatu dan memercayai takdir diri sendiri. Inilah yang membuat kisah tentang Amerika begitu unik dari semua kisah sebelumnya, juga tentang kisah saya dan kisah-kisah orang Amerika lainnya.

Saya mencintai Amerika karena ide berkelanjutan bahwa kami, sebagai individual dan bangsa, sangat luar biasa dan sempurna. Sehingga merupakan sebuah kewajiban kolektif bagi semua orang untuk menghormati potensi setiap orang.

Inilah sebabnya saya menulis surat untuk Anda. Saya adalah gambaran mimpi Amerika, murid sekolah negeri, dengan orang tua yang sangat mencintai yang mengajarkan bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, saya bisa menjadi apapun yang saya mau.

Advertisements

Dengan memercayai kemampuan diri sendiri dan menolak untuk menyerah, saya berhasil menanggulangi banyak kendala dan stereotipe yang mengganggu. Saya adalah perempuan Muslim pertama dan mengenakan hijab pertama yang mewakili Amerika Serikat dalam Olimpiade.

Saya begitu diberkati karena bisa meraih satu medali dalam Olimpiade Rio bersama rekan-rekan satu tim saya. Saya ada perempuan Muslim berkulit hitam yang menggeluti olahraga yang tidak populer.

Dan di panggung terbesar dunia, saya menyingkirkan semua label yang melekat dan menunjukkan kepada dunia bahwa saya bisa menjadi Muslim sekaligus menjadi bangsa Amerika. Ketika saya mendengarkan Anda, saya merasa kisah yang Anda sampaikan menciptakan gambaran yang sungguh berbeda.

Anda menganggap para pengungsi yang melarikan diri dari teror adalah akar terorisme ketimbang korban dari terorisme. Anda melihat kontribusi negara ini untuk menampung pengungsi sebagai sebuah “kesepakatan buruk”, ketimbang sebuah contoh tentang bagaimana Amerika memperjuangkan sesuatu.

Anda melihat hijab yang saya kenakan sebagai tanda ancaman dan penebar ketakutan.
Anda mengatakan,”Saya pikir Islam membenci kita”. Hal itu bukan hanya salah tetapi memprovokasi ketakutan dan kebencian.

Pernyataan Anda juga mendorong kekerasan terhadap Muslim dan tempat ibadah kami.
Saya yakin itu bukan niat Anda, saya tak ingin memercayai hal tersebut.

Namun, saya pikir Anda dan pemerintahan yang Anda pimpun melihat saya dan orang-orang seperti saya bukanlah bangsa Amerika tetapi sebagai “orang lain”.

BACA JUGA:
AS Larang Penumpang Pesawat dari Timur Tengah dan Afrika Utara Bawa Alat Elektronik ke Amerika
Dituduh Serang Masjid, Amerika Berdalih Targetkan Al-Qaeda
Hamze, Muslimah Pertama di Akademi Militer Amerika Serikat

Larangan bagi pelancong dari negara berpenduduk Muslim dan pengungsi Suriah masuk ke Amerika menciptakan implikasi ke negara-negara lain yang tidak masuk ke dalam daftar larangan.

Implikasinya bukan hanya sekadar ada di ruang-ruang pengadilan, tetapi juga saat dalam antrean Starbucks.

Tak hanya dalam berita-berita di malam hari tetapi hal ini menjadi teror bagi anak-anak yang mempertanyakan keselamatan orangtua dan tempat tinggalnya.

Inikah yang Anda inginkan saat Anda membacakan sumpah untuk menegakkan konstitusi Amerika Serikat?
Iklim ketakutan dan kebencian yang dibakar oleh kampanye-kampanye Anda mendapatkan momentum lewat kebijakan Anda.

Sejak Anda terpilih, saya berulang kali diperiksa di bandara, wajah saya dianggap mencurigakan dan, di jalanan New York, saya diminta pulang ke negara asal saya.

Ini bukan Amerika yang saya kenal dan ini bukan Amerika yang menjadi contoh bagi dunia dalam hal inspirasi dan kepemimpian.

Ada 3 juta Muslim di Amerika. Mereka mengajar anak-anak kita, merawat kerabat kita yang sakit, ikut terlibat dalam perang, dan meski kerap Anda serang, mereka tetap bangga menjalankan tugas di garis depan untuk menjaga keselamatan bangsa Amerika.

Iman saya memerintahkan saya agar menolong mereka yang kurang beruntung dan berbicara menentang ketidakadilan.

Presiden Trump, lihatlah kenyataan ini: kita tak memiliki masalah pengungsi. Masalah itu sama sekali tidak ada.

Namun, saya khawatir sebuah kampanye teror sedang dikobarkan terhadap idealisme bangsa Amerika dalam hal keadilan dan kesetaraan.

Gerakan Olimpiade memilih lambang cincin beraneka warna yang saling mengikat untuk menggambarkan
persatuan umat manusia.

Olahraga selalu menjadi penyeimbang dan simbol perdamaian, bahkan di zaman dahulu, olahraga bisa menghentikan peperangan.

Selain menjadi Muslim perempuan pertama yang mewakili Amerika, hal yang paling saya cintai dari Olimpiade adalah pengalaman bahwa kesuksesan saya merupakan hasil dari kesempatan, kebebasan, dan kemerdekaan diri saya sebagai bangsa Amerika.

Mengatasi kendala adalah tantangan saya sebagai seorang atlet. Kini, saya menghadapi tantangan sebagai warga negara.

Saya pernah mewakili Anda. Kini Anda mewakili saya. Saya mendesak agar melakukannya dengan kerendahan hati, penuh perhatian, dan murah hati untuk menjalankan janji suci Anda.

Sebagai seorang warga Muslim Afrika-Amerika yang mencintai negaranya, agama saya menganjurkan agar saya tetap penuh harapan, yakin dengan kemampuan melawan kefanatikan dengan cinta, dan menjadikan perbedaan sebuah kekuatan. Inilah yang membuat Amerika menjadi hebat.

Hormat saya,
Ibtihaj Muhammad.” []

Tags: Ibtihaj MuhammadislamophobiaMuslims AmericaTravel Ban Donald Trump
Share2478SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

PBB: Kawal Terus Pelanggaran HAM Israel di Palestina

Next Post

Miliki Pencahayaan Unik, Masjid Arcapita Raih Penghargaan

Riza Fauzi Saputra

Riza Fauzi Saputra

“Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan,” (Bediuzzaman Said Nur).

Terkait Posts

Los Angeles

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

10 Januari 2025
jepang

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

16 Desember 2024
DAUD KIM

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

14 Mei 2024
jerman, islam

Hasil Survei: Mayoritas Generasi Muda Jerman Anggap Hukum Islam Lebih Baik

14 Mei 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

REPORTER: RHIO ATMA P. | ISLAMPOS, Haji, Golongan Umat Islam yang Akan Masuk Surga, Larangan di Bulan Dzulhijjah, Hari Arafah

Keutamaan dan Amalan di Hari Arafah

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0

Cristiano Ronaldo

Apa yang Terjadi Jika Cristiano Ronaldo Menjadi Muslim?

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0

ChatGPT

Apa yang Terjadi Jika ChatGPT Menjadi Medsos? Apa yang Akan Dilakukannya?

Oleh Haura Nurbani
4 Juni 2025
0

Ustadz Gadungan

Ciri-ciri Ustadz Gadungan

Oleh Dini Koswarini
4 Juni 2025
0

Manajemen Risiko Bisnis, usaha rumahan, Pekerjaan

Pekerjaan-pekerjaan yang Tidak Akan Bisa Digantikan oleh AI, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
4 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0
daun kelor

Kandungan nutrisi ini menjadikan daun kelor sebagai sumber gizi yang luar biasa, terutama bagi anak-anak dan ibu menyusui.

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Seorang Muslim di Waktu Shubuh

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Azab bagi Orang yang Dengki, Perbuatan Buruk, Keutamaan Dzikir Al-Matsurat, Al-Matsurat, Shubuh

Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang Muslim di waktu Shubuh,

Lihat LebihDetails

Pekerjaan-pekerjaan yang Tidak Akan Bisa Digantikan oleh AI, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
4 Juni 2025
0
Manajemen Risiko Bisnis, usaha rumahan, Pekerjaan

AI tidak memiliki empati sejati. Maka pekerjaan yang menuntut hubungan emosional mendalam akan sulit tergantikan.

Lihat LebihDetails

InsyaAllah Kamis 5 Juni 2025, Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Oleh Haura Nurbani
4 Juni 2025
0
Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam, terutama bagi umat Muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.