• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 13 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Khutbah

Khutbah Jumat: Keutamaan Pedagang yang Jujur

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Khutbah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Kios pedagang ayam di Pasar Atas, Cimahi, Foto: Saifal/Islampos

Kios pedagang ayam di Pasar Atas, Cimahi, Foto: Saifal/Islampos

265
BAGIKAN

Oleh: Ust. M.A. Sholihun

 

اَلْحَمْدُ للهِ الْعَزِيْزِ اْلغَفَّار، خَلَقَ اْلِإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّار، وَخَلَقَ الْجَآنَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَار، أَرْسَى الْجِبَالَ وَأَجْرَى اْلأَنْهَار، وَأَنْزَلَ الْغَيْثَ وَأَنْبَتَ اْلأَشْجَار، وَيَتُوْبُ عَلَى عَبْدِهِ كُلَّ لَيْلٍ وَنَهَار.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلَّا اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّار، اَلْعَظَمَةُ رِدَاءُهُ وَاْلكِبْرِيَاءُ لَهُ إِزَار ، اَللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ فَلاَ تُدْرِكُهُ اْلأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ اْلأَبْصَار.

ArtikelTerkait

Khutbah Jumat – Persiapan Menghadapi Kematian

Khutbah Jumat – Semua Tidak akan Luput dari Catatan Allah

Khutbah Jumat – Beriman kepada Takdir Allah

Khutbah Jumat – Kenapa Allah Memilihkan Islam sebagai Agama Kita?

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْـمُخْتَار، إِمَامُ الْـمُتَّقِيْنَ وَقَائِدُ اْلأَبْرَار، اَلْـمَنْصُوْرُ بِالرُّعْبِ عَلَى مَسِيْرَةِ شَهْرٍ فِـي كُلِّ اْلاَمْصَار.

اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِ الْبَشَر، اِبْنِ عَبْدِ اللهِ مُحَمَّدٍ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْـمُخْتَارُ مِنْ بَيْنِ اْلأَخْيَار، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ اْلأَطْهَار، مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَار:

أمّا بَعْدُ،فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْم، اَلْقَائِلِ فيِ كِتَابِهِ الْكَرِيْم:

﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ  !يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ﴾

Hadirin rahimakumullah …

SALAH satu cara untuk mendapatkan bekal hidup duniawi adalah dengan berdagang. Dalam hal ini, Al Qur’an dan hadits Nabi telah menjelaskan hukum dan tata cara berdagang yang benar secara detail. Karena Islam adalah agama yang syamil dan mutakamil, maka segala hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia diatur tata cara dan hukumnya oleh Islam.

Dalam pandangan Islam, halalnya harta adalah hisab, sedangkan haramnya adalah adzab. Sebab, setiap manusia akan ditanya, darimana ia mendapatkannya, dan kemana ia membelanjakannya. Jika ia mendapatkannya dengan cara halal, maka ia akan selamat dari adzab Allah subhanahu wataala. Dan sebaliknya, sekiranya ia mendapatkannya dengan cara yang haram, maka ia akan mendapatkan siksa dari Allah, sekalipun ia gunakan untuk kebaikan.

Oleh karena itu, seorang mukmin yang selamat adalah: dia yang bertakwa kepada Allah subhanahu wataala dan mengumpulkan hartanya dengan cara yang halal dan juga membelanjakannya kepada yang halal. Maka, dalam konteks orang yang mencari rezeki dengan cara berdagang, ia harus menjadi seorang pedagang yang jujur.

Advertisements

Rasulullah shallallahu alahi wasallam bersabda:

التَّاجِرُ الصَّدُوْقُ الْأَمِيْنُ مَعَ النَّبِيّينَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ

“Seorang pedagang yang jujur, (kelak di hari kiamat akan dikumpulkan oleh Allah) bersama para nabi, shiddiqin, dan para syuhada’.” (Hadis Hasan Riwayat at-Tirmidzi)

Hadis tersebut menunjukkan besarnya keutamaan seorang pedagang yang memiliki sifat jujur, karena dia akan dimuliakan dengan keutamaan besar dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah subhanahu wataala, dengan dikumpulkan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat.

Imam Ath-Thiibi mengomentari hadis ini dengan mengatakan:

“Barang siapa yang selalu mengutamakan sifat jujur dan amanah, maka dia termasuk golongan orang-orang yang taat kepada Allah subhanahu wataala; termasuk kalangan orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid.  Tetapi barang siapa yang selalu memilih sifat dusta dan khianat, maka dia termasuk golongan orang-orang yang durhaka; dari kalangan orang-orang yang fasiq  atau pelaku maksiat.”

Allah subhanahu wataala berfirman:

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا!   ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا

“Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan (dikumpulkan) bersama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.” (Q.S. An-Nisaa’: 69-70)

Hadirin rahimakumullah …

Ketika seorang muslim mencari rezeki dengan cara berdagang, maka pastilah ia menginginkan keuntungan yang didapatkannya menjadi harta yang berkah. Yaitu harta yang kemanfaatannya selalu bertambah, dan membawa kebaikan dan kebahagiaan kepada pemiliknya. Apalagi jika ia mempunyai istri dan anak-anak yang harus dinafkahi. Tentu ia tidak ingin menyediakan makanan dan kebutuhan hidup untuk keluarganya dari harta yang haram yang dibenci oleh Allah subhanahu wataala.

Untuk bisa memperoleh harta yang berkah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan petunjuk dalam sabdanya:

اَلْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا، بُوْرِكَ لَهُمَا فِيْ بَيْعِهِمَا، وَإنْ كَتَمَا وَكَذَبَا، مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا(مُتَّفَقٌ عَلَيه)

Artinya:“Penjual dan pembeli, mempunyai hak untuk meneruskan atau membatalkan akad mereka selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan (kelebihan dan kekurangan barang yang dijual) maka keduanya diberkahi dalam jual belinya. Namun sekiranya keduanya menyembunyikan (kecacatan barang yang dijual) serta berdusta, maka keberkahan jual belinya dihapus (oleh Allah subhanahau wataala).” (Muttafaq’ alaih).

Dari hadits tersebut, dapat dipetik beberapa pelajaran:

Yang pertama; maksud sifat jujur dan amanah dalam berdagang adalah dalam menyampaikan informasi yang berhubungan dengan akad tersebut dan penjelasan tentang cacat atau kekurangan pada barang dagangan yang dijual jika memang ada cacatnya. Maka hendaklah penjual dan pembeli selalu berkata benar dan tidak menyembunyikan sesuatu dalam rangka mengambil keuntungan secara tidak halal dari akad tersebut.

Yang kedua; kejujuran dalam berjual beli inilah yang menjadi sebab keberkahan dan kebaikan dalam perdagangan dan jual beli. Allah akan membersamai mereka dengan mencurahkan ridha-Nya karena melaksanakan perintah Rasul dalam berdagang.

Yang ketiga; keberkahan dalam jual beli akan membawa kepada keberkahan harta yang dihasilkannya, sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang berlipat dari semua sisi; berupa pahala dari Allah, kebahagiaan keluarga yang memakan harta tersebut dan kepercayaan dari konsumen dan relasi.

Dan yang keempat; hilangnya keberkahan akan membawa seseorang terjatuh ke dalam dosa dan kemaksiatan dalam membelanjakan harta tersebut. Karena semua daging yang tumbuh dari harta yang haram akan menjadi kayu bakar api neraka, sebagaimana dalam sabda Nabi: “Semua daging yang tumbuh dari harta yang haram, maka api neraka lebih berhak untuk membakarnya.” (H.R ath-Thabrani dan dishahihkan oleh Syekh al-Albani).

Hadirin rahimakumullah ….

Selain mempunyai sifat jujur, seorang pedagang juga harus mempunyai ilmu mengenai akad atau transaksi yang halal dan yang haram. Karena ketidaktahuan akan hal itu, memudahkan seseorang terjerumus pada pelanggaran syar’i dengan melakukan transaksi yang dilarang oleh Islam. Oleh karena itu, menjadi kewajiban setiap pedagang muslim untuk mempelajari tata cara berdagang yang benar dan diridhai Allah subhanahu wataala.

Diriwayatkan bahwa Khalifah Umar bin al-Khaththab pernah berkata:

لاَيَبِعْفِيْسُوْقِنَاإِلاَّمَنْقَدْتَفَقَّهَفِيالدِّيْن

“Janganlah berdagang di pasar kami kecuali orang yang sudah mengerti dalam agama (yaitu mengenai akad yang halal dan yang haram).” (H.R. at-Tirmidzi dan dihasankan oleh Syekh al-Albani)

Larangan Umar bin al-Khaththab tersebut, adalah sebuah ketegasan seorang pemimpin dalam menjaga rakyat dan umatnya dari mudharatyang mungkin terjadi karena transaksi yang melanggar syariat. Dan seharusnya begitulah seorang pemimpin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia harus selalu memberikan bimbingan yang dapat menghantarkan kepada surga, dan tidak membiarkan rakyatnya berada dalam keburukan.

Hadirin rahimakumullah …

Demikianlah pembahasan singkat mengenai urgensi jujur dalam berdagang dan kemuliaan yang didapatkan oleh pedagang yang jujur dan mengetahui hukum Islam dalam masalah jual beli. Maka, bagi para pedagang dan pengusaha muslim, hendaklah mereka menjadikan ayat-ayat serta hadits-hadits yang telah disampaikan sebagai panduan dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. Semoga Allah subhanahu wataala selalu membimbing kita semua untuk selalu taat kepada hukum Allah dalam setiap aktifitas kita, Amin ya rabbal alamin.

اَللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِك، وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِك، وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ،وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْه، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

 

Khutbah Kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْه، وَنَشْكُرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَه، وَمَنْ يُضلِلْ فَلَا هَادِيَ لَه.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى خَيْرِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْـمُرْسَلِيْن، مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَىآلِهِوَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْن.

أَمَّا بَعْدُ،فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُم وَنَفْسِيْ بِتَقْوى اللهِ الْعَلِيّ الْعَظِيْم، اَلْقَائِل ﴿وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلاَ يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ ﴾

 

Hadirinrahimakumullah …

Pada khutbah kedua ini, sekali lagi kami mengingatkan untuk tetap menjaga ketaqwaan kepada Allah subhanahu wataala. Dan kepada para pedagang, hendaklah mereka tetap menjaga kejujurannya. Semoga dengan ketaqwaan dan kejujuran tersebut, Allah subhanahu wataala melimpahkan keberkahan yang berlipat ganda, Amin.

Mari kita berdoa kepada Allah subhanahu wataala disaat yang penuh berkah ini,  semoga Allah mengabulkan doa kita:

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَـمِيْن، اللّهُمَّ صَلّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحًمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْم، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد.

اللّهُمَّ اغْفِر لَنَا ذُنُوْبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْـمُؤْمِنَات، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَات.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

اللّهُمَّ اجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْن، غَيْرَ ضَالِّينَ وَلَا مُضِلِّيْن

اللّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا، وَآمِنْ رَوْعَاتِنَا، وَاكْفِنَا مَا أَهَمَّنَا وَقِنَا شَرَّ مَا نَتَخَوَّفُ.

عبادَ الله، إِنَّاللَّهَيَأْمُرُبِالْعَدْلِوَالْإِحْسَان،وَإِيتَاءِذِيالْقُرْبَى،وَيَنْهَىعَنِالْفَحْشَاءِوَالْمُنْكَرِوَالْبَغْي،يَعِظُكُمْلَعَلَّكُمْتَذَكَّرُونَ.

فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ يَزِدْكُمْ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ، وَاتّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مَخْرَجًا

 وَأَقِيمِوا الصَّلاةَ.

[]

 

SUMBER: IKADI.OR.ID

Tags: jujurkhotbah jumatPedagang
Share265SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tiga Ciri Dakwah Rasulullah

Next Post

Begini Mengerikannya Siksa Kubur

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

khutbah jumat, kematian

Khutbah Jumat – Persiapan Menghadapi Kematian

25 Juni 2021
khutbah jumat, zalim

Khutbah Jumat – Semua Tidak akan Luput dari Catatan Allah

19 Juni 2021
khutbah takdir

Khutbah Jumat – Beriman kepada Takdir Allah

11 Juni 2021
khutbah jumat, islam

Khutbah Jumat – Kenapa Allah Memilihkan Islam sebagai Agama Kita?

4 Juni 2021
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0

Keutamaan Menikah, Hukum Mengumumkan Pernikahan, Resepsi Pernikahan yang Islami,, Nikah

Nikah di KUA, Asyik Juga!

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

diabetes

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Rasulullah ﷺ menyebut bahwa shalat Shubuh dan Isya adalah shalat yang paling berat bagi orang munafik.

Lihat LebihDetails

Penyebab Asam Urat, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
12 Juni 2025
0
Gejala Diabetes, Durasi Tidur, Akibat Menahan BAB, Penyebab Asam Urat

Penyakit asam urat (gout) disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang menimbulkan nyeri, bengkak, dan peradangan.

Lihat LebihDetails

Hilangnya Keberkahan Waktu

Oleh Ari Cahya Pujianto
30 Mei 2019
0
Foto: Aldi/Islampos

Oleh: Taufik Aulia Saat dulu masih kecil dan belum punya gadget, jeda waktu dari maghrib sampai isya terasa sangat cukup...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.