• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 11 Agustus 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Penjual Kerupuk

Oleh Rifki M Firdaus
7 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto hanya ilustrasi. Sumber: Google

Foto hanya ilustrasi. Sumber: Google

1
BAGIKAN

Oleh: Mawar Dani

Beberapa menit lalu, aku membaca sebuah tulisan sederhana seorang penulis ternama berjudul ‘Hargai Mereka’. Maksud dari tulisan tersebut bukan hal baru buatku. Seruan mengenai bagaimana harusnya kita bisa menghargai orang-orang dengan usaha mereka yang menurut kita ‘biasa’ saja.

Mengajak kita untuk bisa membuka hati, bahwa pekerjaan yang mereka lakoni bukan untuk disepelekan. Tukang ojek misal, barangkali pernah di antara kita merasa seperti majikan nyuruh angkatin barang bawaan (kadang tanpa kata ‘tolong’) hanya karena merasa kita sudah membayar jasanya.

BACA JUGA: Kisah Bung Hatta yang Tak Mampu Beli Sepatu Impiannya

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Contoh lain yang paling sering kita jumpai, ini juga sebagai pengingat bagi penulis, saat berbelanja di pasar. Ketika asyik memilah milih sayuran terkadang kita juga sering menawar terlalu jauh. Sayuran itu dijual dengan untung yang tipis, belum lagi bila mulai layu, maka dengan berat hati si penjual merelakan dagangannya dengan harga modal asal sayuran tetap dibeli juga mengurangi tumpukan dagangannya.

Tulisan si penulis ternama tadi juga mengingatkan pada kejadian tadi siang. Saat di tempat kerja, sepi job dan udara cukup panas. Aku sendiri tergoda untuk cabut pulang karena terserang rasa bosan diikuti kantuk. Datanglah seorang lelaki menjajakan kerupuk kemasan. Orang ini sudah sering lewat dan menawarkan dagangannya. Jujur, setiap kali beliau menawarkan kami (aku dan rekan kerja) sering menolak. Alasannya sederhana, karena kerupuk mudah didapat apalagi di warung jadi rasanya tidak begitu menyulitkan bila ingin membeli.

“Bu, beli kerupuknya ya?” tawarnya dari depan pintu.
Kantukku sedikit lenyap saat beliau memberanikan diri masuk kantor.

“Berapa sebungkusnya, Bang?”
“Lima ribu aja, Bu. Ini asli dari Palembang, beda dengan kerupuk ikan di sini.”
“Gak bisa sepuluh ribu dapat tiga bungkus?”
Kucoba menawar barangkali dikabulkan.

“Kalau segitu gak bisa, Bu. Tapi bila beli lima bungkus boleh deh dua puluh ribu.”

Aku ingat, uang dalam tas tinggal sepuluh ribu. Rasanya berat juga membeli kerupuk itu karena uang tersebut tinggal satu-satunya.

“Boleh gak nih?”
Niatnya bila gak dikasi mau ditolak aja, gak jadi beli.

“Janganlah, Bu. Saya belum buka dasar. Dari pagi saya udah keliling, belum ada yang beli. Belilah, Bu, barang sebungkus juga gak apa-apa,” pintanya dengan wajah memelas.

Rasanya kasihan juga melihat beliau. Sejak pagi belum ada yang laku. Cuaca yang cukup panas, jarang sekali orang mau makan kerupuk.

“Ya sudah, aku beli dua bungkus.”
“Alhamdulillah. Makasih ya, Bu, semoga jadi pembuka rezeki dagangan saya.”
“Abang asli orang sini?” tanyaku basa basi.
“Gak, Bu. Saya merantau.”
“Merantau hanya jualan kerupuk ini?!” tanyaku setengah kurang yakin.
“Iya, Bu. Mau gimana lagi, dari pada saya ngemis.”

Ah, kalimatnya sungguh menyadarkan. Pertama, aku diajak untuk mensyukuri nikmat pekerjaan yang Allah amanahkan saat ini. Kedua, kalimat terakhirnya menampar supaya menjadi orang yang punya harga diri. Dengan melakukan usaha, setidaknya di mata masyarakat dirinya bisa dihargai karena mau menggunakan tenaga dalam mencari nafkah.

BACA JUGA: Logika Jual Beli Imam Abu Hanifah vs Kita

Setelah mengucapkan terima kasih, beliau pamit melanjutkan ikhtiarnya. Sekelebat, aku melihat binar bahagia di wajahnya. Aku semakin yakin, hanya kebahagiaan yang bila dibagi jumlahnya bertambah. Beliau bahagia, aku turut bahagia karena sudah membuatnya merasa lega. Riya? Bukan. Semoga tujuan tulisan ini sampai, niatnya untuk mengajak. Betapa mudahnya mencari bahagia. Di antaranya ada di sekitar kita. Misal orang kecil dengan usaha sederhananya. Kita bisa menghargai usaha tersebut. Cukup membuat mereka merasa dihormati dan menimbulkan kebahagiaan bersama.

Selain itu, Allah berjanji akan melepaskan kesulitan kita bila menolong orang lain. Selepas kepergian tukang kerupuk itu, job pun datang untukku, rezeki berlipat langsung Allah bayar tunai. Lantas, masih sungkan dalam syukur nikmat? #TanyaHati []

Asahan, 06-09-2016

Tags: Pedagangpenjualtukang kerupuk
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Chicken Katsu, Daging Ayam Selimut Terigu, Mau?

Next Post

Benarkah Gelar Haji Warisan Belanda?

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
10 Oktober 2024
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat LebihDetails

6 Hadist Nabi tentang Akhlak Mulia

Oleh Dini Koswarini
10 Agustus 2021
0
Keturunan Syarif dan Syarifah Akhlak Mulia Menasihati Diri Sendiri, Meraih Kasih Ilahi dengan Saling Mengasihi, Cara Dakwah Mujadalah Billati Hiya Ahsan, Perlakuan Istimewa Malaikat pada Orang Beriman, Keimanan, Hak dan Kewajiban Seorang Muslim, Tawadhu, Waktu Mengucapkan Subhanallah, Apa Kabar?, Arti Ana Uhibuka Fillah, adab penting dalam Islam, Cara Obati Hati yang Sakit, Ikhlas, Adab Berbicara dalam Islam, Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, Rezeki yang Sering Dilupakan Manusia, Kecerdasan Orang Bertakwa, Amalan Ringan Berpahala Besar, Amalan Ringan Berpahala Besar, Muslim Terbaik, Orang yang Dicintai oleh Allah, Syafaat Nabi, Majelis Ilmu, Perkara Iman, Jenis Orang Muslim di Bulan Ramadhan, Nikmat, Akibat Berbuat Benar, Ibadah

Akhlak mulia yang melekat pada seseorang menjadikan ia menjalankan segala kegiatan dengan sempurna. Pada akhirnya, ia akan meraih kehidupan yang...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.