• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 21 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Siap Nikah

8 Karakter yang Harus Anda Miliki Saat Memutuskan Menikah (1)

Oleh Laras Setiani
6 tahun lalu
in Siap Nikah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Pexels

Foto: Pexels

0
BAGIKAN

NIKAH atau belum nikah atau tidak nikah, Anda harus tetap menjadi orang baik. Harus tetap memiliki karakter yang positif, konstruktif dan kontributif.

Hal penting dan fundamental dalam menapaki kehidupan di muka bumi ini adalah pembentukan karakter. Menjadi apapun diri Anda kelak, bekal yang sangat fundamental adalah karakter. Baik buruknya karakter Anda, akan mempengaruhi kondisi karier, keluarga, persahabatan, dan kehidupan sosial Anda di masa yang akan datang. Maka persiapkan diri dengan pembentukan karakter pribadi yang baik.

BACA JUGA: Wali Nikah

Karakter pribadi seperti apakah yang harus dibentuk sejak dini pada diri Anda? Tentu berbagai karakter positif, konstruktif dan kontributif. Di antaranya adalah delapan karakter berikut.

ArtikelTerkait

10 Ciri Dia Itu Jodohmu!

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

1. Pribadi Salih dan Salihah

Sangat penting bagi Anda untuk membangun kesalihan pribadi. Orang salih atau salihah adalah orang baik. Salih (baik) dalam segala aspeknya. Salih dalam segala cakupan maknanya. Pondasi untuk membentuk pribadi salih/salihah adalah rasa takut kepada Allah SWT, karena meyakini Allah SWT selalu mengawasi semua tindakannya.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan  oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16).

Orang-orang yang takut kepada Allah SWT akan menjaga diri dari kecenderungan hawa nafsu yang menyimpang. Mereka inilah pemilik pribadi salih.

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Nazi’at: 40-41)

Pribadi salih / salihah adalah mereka yang bertaqwa kepada Allah. Suatu ketika ada seorang laki-laki menghadap Hasan bin Ali, sembari bertanya, “Ya Hasan, puteriku akan dipinang, kepada siapakah aku harus menikahkannya?” Hasan bin Ali menjawab, “Nikahkan puterimu dengan orang yang bertakwa. Sebab bia ia mencintainya pasti akan menghormati dan memuliakannya, dan bila ia tidak mencintainya pasti tidak akan menzhalimi puterimu.”

Itulah karakter salih. Suami salih akan selalu menjaga, melindungi, menyayangi, dan mengasihi istri. Tak akan menyia-nyiakan atau mentelantarkan istri. Tak akan menyakiti dan melukai istri. Demikian pula istri salihah akan selalu menghormati suami, mentaati suami dalam hal yang tidak maksiat, selalu mengasihi, mnyayangi dan melayani suami sepenuh hati. Pun orangtua yang salih, akan selalu mendidik, mengarahkan, menyayangi dan mencintai anak sepenuh jiwa.

2. Pribadi Dewasa

Menikah dan hidup berumah tangga memerlukan kedewasaan dan kematangan kepribadian. Bukan hanya berumah tangga, bahkan dalam bekerja, berkarier, berorganisasi, maupun bermasyarakat, juga memerlukan karakter pribadi yang dewasa. Tahukah Anda, seperti apa pribadi dewasa itu? Menurut perspektif psikologi, seseorang yang memiliki pribadi dewasa, dalam dirinya terdapat ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki “sense of self” atau konsep diri yang kuat, seperti bisa mengambil keputusan untuk dirinya tanpa mengandalkan orang lain.
  • Dapat menjalin hubungan sosial dengan orang lain secara sehat, dalam jangka waktu panjang.
  • Memiliki kematangan emosional, mampu mengelola dan mengontrol emosi, sehingga kondisi mood-nya tidak bergantung kepada aksi atau reaksi orang lain.
  • Bisa menerima dirinya secara seimbang, misalnya mengetahui dan menerima kelebihan dan kekurangan diri, sehingga bisa bertindak dengan tepat.
  • Bisa menyusun argumen, pendapat, pandangan, dan persepsi yang logis dan masuk akal.
  • Bisa berpikir jangka panjang dan membuat perencanaan kehidupan.
  • Bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
  • Mampu mengelola konflik atau perbedaan dengan bijak.

Dari berbagai ciri-ciri dewasa menurut psikologi tersebut, apakah Anda sudah memiliki pribadi dewasa? Menjadi tugas Anda untuk mendewasakan pribadi. Sangat berbahaya, jika orang belum dewasa sudah menikah. Laki-laki dan perempuan yang tidak dewasa, jika mereka hidup berumah tangga, tidak akan bias bertahan lama. Mereka tidak bias mengendalikan emosi, tidak bias menyelesaikan masalah secara dewasa, tidak mampu menghadapi badai persoalan dalam kehidupan. Itulah sebabnya, menikah hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa.

3. Pribadi Pembelajar

Sangat penting bagi Anda untuk memiliki jiwa pembelajar, yang terus menerus giat menambah ilmu pengetahuan, wawasan, namun juga ketrampilan. Kehidupan pernikahan adalah kondisi yang sangat dinamis, penuh dengan aneka warna keadaan. Kadang melewati suasana penuh keceriaan dan kebahagiaan, kadang harus melewati kesusahan dan kedukaan. Kita harus siap untuk terus belajar menghadapi semua kondisi kehidupan yang aneka rasa tersebut.

Sebanyak apapun Anda belajar dan mempersiapkan diri untuk membentuk rumah tangga, tetap saja ada bagian yang belum sempat Anda pelajari, saking banyaknya ilmu yang dibutuhkan. Karena kehidupan keluarga itu tidak flat, terus berubah dan berkembang dari waktu ke waktu.

4. Pribadi Mandiri

BACA JUGA: Ditinggal Istrinya, Pria Mudah Nikah Lagi?

Karakter yang juga sangat penting untuk Anda bentuk dalam diri adalah pribadi yang mandiri. Sebelum menikah, anak akan hidup dan bertanggung jawab kepada kedua orangtuanya. Namun setelah menikah, mereka lepas dari orangtua dan bertanggung jawab atas kehidupan keluarga yang dibangunnya bersama pasangan. Inilah maksud kemandirian, bahwa Anda sudah lepas dari orangtua. Anda kelak harus eksis sebagai sebuah keluarga setelah menikah, dan lepas dari ketergantungan terhadap orangtua. Tentu Anda tetap wajib berbakti kepada kedua orangtua juga mertua, namun Anda sudah hidup sebagai keluarga mandiri.

Pribadi yang tergantung kepada orangtua, pada dasarnya akan menjadi kendala dalam membangun kebahagiaan sebuah keluarga. Setiap ada masalah, selalu curhat ke orangtua. Setiap ada konflik dengan pasangan, selalu mengeluh ke orangtua. Seperti ini adalah contoh pribadi yang tidak mandiri, karena secara mental masih bergantung kepada orangtua. Pada sisi lain, orangua harus memberikan kemandirian kepada anak yang sudah menikah untuk hidup sebagai sebuah keluarga baru, yang trerpisah dari orangtua. Orangtua jangan melakukan intervensi yang menghilangkan kemandirian anak. []

SUMBER: PAKCAH

Tags: karaktermemutuskan menikah
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Penasihat Trump: Palestina Tak akan Diakui sebagai Negara Jika Rencana Perdamaian Tak Tercapai

Next Post

8 Karakter yang Harus Anda Miliki Saat Memutuskan Menikah (2-habis)

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Ipar Adalah Maut, Suami Nikah Lagi, Hukum Wanita Melamar Pria, Istri, Nikah, Rujuk, Jodoh

10 Ciri Dia Itu Jodohmu!

3 Juli 2025
janda

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

27 April 2025
Nikah di Bulan Syawal, Pengantin

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

5 April 2025
Nikah, Kebahagiaan dalam Menikah, Biaya Nikah Paling Murah

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

11 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 nikah

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Oleh Dini Koswarini
23 Mei 2025
0
Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Apa yang difirmankan oleh Allah SWT dalam surat Al-Kahfi?

Lihat LebihDetails

Ini 8 Ayat Al-Quran tentang Perintah Bekerja Keras

Oleh Sufyan Jawas
26 Oktober 2021
0
hadist-hadist tentang kesombongan

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang

Lihat LebihDetails

Biografi Penulis Tafsir Al-Kabir, Imam Fakhruddin ar-Razi

Oleh Saad Saefullah
3 November 2023
0
Sejarah Penulisan Hadis, Imam Ahmad, Fiqh, Keutamaan Menghafal Hadits Nabi, Pahala dari Membaca Hadits Nabi, Hadits, Nabi Khaidir, Hadits Palsu, Hadits Palsu, Hadits tentang Keutamaan Shalawat kepada Nabi, Hadits Qothiyyatus Tsubut, Maqashid Syariah, Fathul Majid, Qaul Jadid, Hadits Qudsi

Imam Fakhruddin ar-Razi adalah sosok ulama yang ahli dalam bidang ilmu fiqh, sastra, mantik (logika), dan ilmu mazhab-mazhab kalam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.