BELANDA—Mohamad Al Jounde, 16, dilaporkan telah dianugerahi Penghargaan Perdamaian Anak Internasional tahun 2017 di Den Haag, Belanda pada 4 Desember 2017 lalu. Penghargaan diserahkan oleh Malala Yousafzai, penerima Nobel Perdamaian termuda.
Remaja pengungsi Suriah itu mendapat penghargaan setelah ia membangun sebuah sekolah dan memberikan pendidikan kepada ratusan anak-anak yang melarikan diri ke Lebanon untuk menghindari konflik Suriah yang pecah sejak 2011 lalu, Aboutislam melaporkan pada Selasa (12/12/2017).
Mohamad Al Jounde baru berusia 12 tahun saat dia memutuskan untuk mendirikan sebuah sekolah di kamp pengungsi Lembah Bekaa. Setelah itu Al Jounde mengajak kerabat dan relawan untuk membantu membangun gedung tersebut dan mengajarkan berbagai pelajaran seperti bahasa Inggris dan matematika untuk fotografi.
Tiga tahun kemudian, sekolah tersebut menerima lebih dari 200 siswa, beberapa di antaranya berusia lima tahun, beberapa guru profesional dan menawarkan kelas bagi buta huruf untuk para pengungsi dewasa.
“Saya merasa bahagia bukan hanya sebagai seorang guru, tapi juga sebagai seorang teman, dan kini kami menjadi keluarga. Dengan bersama-sama kami menjadi lebih kuat,” kata Jounde, pemenang ‘2017 International Children’s Peace Prize.’
“Seperti yang diketahui Mohamad, masa depan Suriah tergantung pada anak-anaknya dan masa depan mereka bergantung pada pendidikan,” ungkap Malala Yousafzai pada upacara pemberian penghargaan kepada Jounde di Den Haag.
Perang sipil Suriah, yang kini menginjak tahun ketujuh, telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat 11 juta orang terpaksa mengungsi.
“Lebih dari 2,5 juta anak-anak Suriah adalah pengungsi, sekitar 500 ribu di antaranya tinggal di Lebanon,” kata pejabat KidsRights. Mayoritas dari mereka berjuang hanya untuk mendapatkan cukup makanan bergizi atau mengakses layanan kesehatan, dan hampir setengah dari mereka yang berusia antara enam dan 14 tahun tidak sekolah.
“Sangat penting untuk memberi pendidikan kepada anak-anak ini, jika tidak mereka bisa menjadi generasi yang hilang,” kata Jounde. []