• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 5 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

4 Negara Hadapi Ancaman Kelaparan, PBB: Tindakan Diperlukan Sekarang

Redaktur Eneng Susanti
6 bulan ago
in Dunia
Reading Time: 2min read
0
Ada Apa dengan Tahun Baru Hijriyah?

Ilustrasi. Foto: Everything Mom

AMERIKA SERIKAT–Ada 4 negara terdampak konflik yang kini menghadapi resiko kelaparan dan kerawanan pangan. Disebutkan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, keempat negara tersebut adalah Kongo, Yaman, Nigeria, dan Sudan Selatan.

Dalam catatan untuk anggota Dewan Keamanan sesuai Laporan Global tentang Krisis Pangan 2020, serta analisis ketahanan pangan baru, ketua PBB mengatakan bahwa keempat negara itu berada di peringkat diantara krisis pangan terbesar di dunia. Sayangnya, dana yang dialokasikan untuk membantu mereka sangat rendah.

“Tindakan diperlukan sekarang,” kata Guterres, seperti dilansir di Daily Sabah, Sabtu (5/9/2020).

Setelah bertahun-tahun mengalami konflik bersenjata dan kekerasan, rakyat Republik Demokratik Kongo, Yaman, timur laut Nigeria, dan Sudan Selatan kembali menghadapi resiko kerawanan pangan yang meningkat, dan berpotensi kelaparan. Kondisi sama-sama memburuk di sejumlah negara yang dilanda konflik, termasuk Somalia, Burkina Faso, dan Afghanistan.

Meski situasinya berbeda dari satu negara ke negara lain, tetapi warga sipil terbunuh, terluka, terlantar, mata pencaharian hancur, dan ketersediaan dan akses ke pangan terganggu. Guterres juga mengatakan, di saat yang sama, operasi kemanusiaan malah diserang, ditunda, atau dihalangi. Kerawanan pangan di negara-negara yang terpengaruh konflik, kini diperburuk dengan bencana alam, guncangan ekonomi, dan krisis kesehatan masyarakat, semuanya diperparah menyebarnya pandemi Covid-19.

BACA JUGA: PBB: Lebih dari 113 Juta Orang di Dunia Menderita Kelaparan Akut

Kepala kemanusiaan PBB Mark Lowcock mengatakan, dampak ekonomi dari pandemi, termasuk penguncian, penutupan perbatasan, dan pembatasan pergerakan memiliki efek besar pada keamanan pangan dan produktivitas pertanian. Apalagi, para ekstremis mengambil kesempatan untuk menghilangkan semua itu.

“Bukan virus yang menyebabkan sebagian besar pembantaian. Kita perlu fokus pada hal yang benar-benar menyebabkan hilangnya nyawa terbesar,” ujar Lowcock.

Banyak upaya dilakukan, seperti menyediakan alat pelindung diri, kampanye informasi publik tentang virus, kampanye air dan sanitasi. Namun, jika melakukannya dengan mengorbankan kebutuhan kemanusiaan dasar di tempat-tempat yang terkena dampak buruk, bukan pengurangan korban jiwa yang didapat, tapi peningkatan hilangnya nyawa.

Empat negara memenuhi persyaratan resolusi Dewan Keamanan 2018, ketika risiko kelaparan akibat konflik dan kerawanan pangan terjadi sangat signifikan. Menurut catatan sekretaris jenderal, meningkatnya kekerasan di Kongo timur yang bergejolak, mendorong tingkat bencana kerawanan pangan dan kelaparan. Analisis terbaru menunjukkan lebih dari 21 juta orang berada dalam krisis atau tingkat kerawanan pangan akut.

BACA JUGA: PBB: Krisis Kelaparan di Suriah Memburuk, Wabah Covid-19 bisa Meningkat

Di Yaman, di mana komunitas internasional memobilisasi mencegah kelaparan dua tahun lalu, risikonya perlahan kembali. Meningkatnya konflik dan kemerosotan ekonomi membuat negara termiskin di dunia Arab itu ke ambang kelaparan dua tahun lalu. Kondisi serupa, serta memburuknya indikator utama muncul hari ini.

Sebuah survei baru-baru menunjukkan 3,2 juta orang di daerah yang dikuasai pemerintah, kini sangat rawan pangan. Pun harga pangan 140 persen lebih tinggi daripada rata-rata sebelum konflik dimulai pada 2015. Namun, Guterres mengatakan hanya 24 persen dari kebutuhan kemanusiaan yang didanai pada 2020.

Di negara bagian Borno, Adamawa dan Yobe di timur laut Nigeria, tingkat kerawanan pangan dan kelaparan yang mengkhawatirkan muncul akibat dari tindakan ekstremis yang berafiliasi dengan kelompok bersenjata. Guterres memperkirakan lebih dari 10 juta orang di tiga negara bagian membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan. Namun, seruan PBB hanya didanai 33 persen.

Loading...

Di wilayah administratif Jonglei dan Greater Pibor Sudan Selatan, Guterres mengatakan situasi memburuk dengan cepat pada paruh pertama 2020. Hal itu dipicu meningkatnya kekerasan dan ketidakamanan.

Pertempuran disertai dengan serangan yang meluas di lahan pertanian dan penggembalaan, serta penjarahan ternak dan makanan. Hal itu menyebabkan lebih dari 1,4 juta orang menghadapi krisis atau tingkat kerawanan pangan akut lebih buruk. Setidaknya, 350 ribu anak menderita malnutrisi akut yang parah atau sedang. []

SUMBER: DAILY SABAH

Tags: kelaparanNegarapbb
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Adan Rencana Referendum tentang Cadar di Swiss, Ini Reaksi Muslim

Adan Rencana Referendum tentang Cadar di Swiss, Ini Reaksi Muslim

4 Maret 2021
Inilah Situs-Situs yang Pernah Berdiri di Bukit Suci Yerusalem

Persatuan Cendikiawan Muslim Kampanyekan Peringatan Pekan Internasional Yerusalem

4 Maret 2021
Kepolisian Inggris Perkenalkan Model Hijab untuk Polwan

Kepolisian Inggris Perkenalkan Model Hijab untuk Polwan

4 Maret 2021
Laporan Otoritas HAM: 6500 Migran Tewas Selama Bekerja untuk Persiapan Piala Dunia di Qatar

Laporan Otoritas HAM: 6500 Migran Tewas Selama Bekerja untuk Persiapan Piala Dunia di Qatar

4 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Peneliti Ungkap Lokasi Penyimpanan Tabut Perjanjian Peninggalan Nabi Musa

Sumber Hukum Islam yang Mukhtalaf, Apa saja?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Mom from Home, Pandemi Mengembalikan Ibu ke Rumah
Parenting

Usia berapa anak laki-laki dikhitan

Redaktur Ari Cahya Pujianto
3 jam ago
Banyak Main Medsos Bisa Bikin Depresi?
Uncategorized

Terlalu Lama Main Sosmed bisa Bikin Stress

Redaktur Laras Setiani
4 jam ago
Mengapa Hubungan Suami Istri Mendatangkan Pahala?
Tirai Kamar

Mengapa Hubungan Suami Istri Mendatangkan Pahala?

Redaktur Yudi
4 jam ago
Pengaruh Kebaikan dan Keburukan
Tsaqofah

Manusia yang Mendustakan Rezeki

Redaktur Yudi
5 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add