• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 6 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Ekonomi

3 Pilar Ekonomi Islam Menurut Ibnu Khaldun

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Ekonomi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Pasar Peunayong, Banda Aceh. Foto: Trip Advisor

Pasar Peunayong, Banda Aceh. Foto: Trip Advisor

778
BAGIKAN

Oleh: Henri Tanjung Ph.D

IBNU Khaldun dalam bukunya Muqaddimah berargumen bahwa Negara yang kaya bukanlah Negara yang memiliki uang berlimpah, tetapi Negara kaya adalah Negara yang memiliki produksi domestik melimpah. Artinya, jika produksi domestik berlimpah, sehingga melebihi demand masyarakatnya sendiri, maka produksi tersebut akan menjadi komoditi ekspor.

Inilah pilar pertama dari ekonomi Islam, yaitu sektor Riil. Sektor yang memberikan pekerjaan kepada masyarakat. Sektor yang ada jika diusahakan. Sektor yang tidak mungkin terjadi dengan berpangkutangan. Sektor yang diupayakan dari kegiatan produksi, baik produksi alam seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan, maupun produksi tangan/mesin seperti barang-barang kerajinan atau buatan pabrik. Al-Qur’an menandai sektor riel ini dengan kata kata “Dan Allah halalkan jual beli” (Qs Al Baqarah ayat 275).

BACA JUGA: Manajemen Wakaf di Era Ottoman

ArtikelTerkait

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

Pilar kedua adalah lembaga keuangan syariah (LKS) yang bebas riba. Berapa banyak Negara yang menjadi bangkrut karena makan riba.

Dalam bukunya berjudul “The Shock Doctrine, the rise of disaster capitalism”, Naomi Klein mengatakan bahwa Negara seperti Argentina dan Chile, mengalami kebangkrutan karena riba. Modusnya adalah memberikan pinjaman utang sampai di luar kemampuan negara-negara tersebut membayarnya. Al-Qur’an menandai keuangan yang bebas riba ini dengan kata kata “Dan Allah haramkan Riba” (QS Al Baqarah ayat 275).

Pilar ketiga adalah zakat, infaq, sedekah dan wakaf (ZISWAF). Ini terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 276-277. Zakat adalah sedekah wajib yang diberikan sebesar 2,5% dari penghasilan kotor. Infaq adalah sedekah berupa materi kepada kaum kerabat dan mereka yang membutuhkan seperti fakir dan miskin.

Sedekah, lebih luas dari infaq, dapat berbentuk materi dan juga immateri. Senyum kepada saudara adalah sedekah. Membuang duri di jalan adalah sedekah. Sedangkan wakaf adalah memberikan hak milik pribadi kepada Allah melalui lembaga berbadan hukum (nazir) untuk dikelola dan hasilnya dimanfaatkan oleh umat.

Ketika seseorang memberikan wakafnya berupa tanah, maka hak miliknya terhadap tanah itu berhenti, dan berganti dengan hak milik Allah yang dikelola oleh nazir. Jika dana Zakat, infaq dan sedekah harus habis, maka dana wakaf tidak boleh habis. Pokoknya harus tetap (abadi). Yang diambil dan dihabiskan adalah hasilnya, atau keuntungan dari benda/properti yang diwakafkan tersebut.

Sehingga jika ZIS digunakan untk crash program, penanganan fakir dan miskin, maka WAF digunakan untuk pembangunan berkelanjutan jangka panjang. Oleh karena itu, pahala wakaf mengalir terus abadi, sampai hari kiamat.

BACA JUGA: Berwakaf di Waktu Sulit

Melihat pada tiga pilar ekonomi Islam tersebut, di mana fokus utama adalah sektor riil, maka untuk menggerakkan ekspor minyak sawit, contohnya, yang perlu dilakukan adalah pengelolaan sawit rakyat hingga mencapai skala ekonomi melalui pembentukan koperasi.

Advertisements

Untuk mendukungnya, diperlukan lembaga keuangan bebas riba. Prinsip pengelolaan koperasi tidak boleh riba. Segala bentuk riba harus dihapuskan, dan diganti dengan bagi hasil. Disinilah urgensi Koperasi Syariah. Diantara ciri koperasi syariah itu adalah, dalam transaksinya tidak terdapat unsur-unsur: riba, gharar, maysir, haram dan batil.

Terakhir, diperlukan ziswaf untuk mendorong ekonomi umat. Khususnya menangani fakir miskin untuk berproduksi. ZISWAF ini dapat digunakan untuk memberi modal usaha kepada fakir miskin, agar mereka keluar dari kefakiran dan kemiskinannya. []

SUMBER: BWI

Tags: infakpilar ekonomi islamwakafzakat
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Cara Rasulullah SAW Mengobati Demam

Next Post

Inilah Tanda-tanda Rumah yang Sering Didatangi Malaikat Rahmat

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

gaji, menganggur

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Januari 2025
riba, gaji, uang

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

3 Januari 2025
Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

5 Desember 2024
Bisnis

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

7 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Rumah yang Selalu Didatangi Malaikat, Adab Masuk Rumah, Sisi Romantis Rasulullah, Cara Bertamu dalam Islam, Kewajiban Suami terhadap Istri, Tempat Duduk Penghuni Surga, surga

Mau Masuk Surga Tapi Males Ibadah, Emang Surga Bisa Lewat Jalur Orang Dalam?

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0

Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga

Kenapa Jadi Tetangga Suka Panasan?

Oleh Dini Koswarini
5 Juni 2025
0

Ghibah

Akibat Tidak Ghibah: Cerita Seru Anti Gosip!

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0

Hal yang Harus Dihindari Orang Berpuasa, Tanda Riya, Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu, syarat maksiat, Bahaya Hasad, Bahaya Menghujat, Bahaya Ujub, Bau Mulu

Bau Mulut, Apa Penyebabnya?

Oleh Dini Koswarini
5 Juni 2025
0

hari arafah

7 Dahsyatnya Keistimewaan Hari Arafah: Hari Agung Penuh Ampunan

Oleh Yudi
5 Juni 2025
0

Terpopuler

Keutamaan dan Amalan di Hari Arafah

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0
REPORTER: RHIO ATMA P. | ISLAMPOS, Haji, Golongan Umat Islam yang Akan Masuk Surga, Larangan di Bulan Dzulhijjah, Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari ke-9 dalam bulan Zulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah, dan merupakan salah satu hari paling mulia...

Lihat LebihDetails

Bau Mulut, Apa Penyebabnya?

Oleh Dini Koswarini
5 Juni 2025
0
Hal yang Harus Dihindari Orang Berpuasa, Tanda Riya, Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu, syarat maksiat, Bahaya Hasad, Bahaya Menghujat, Bahaya Ujub, Bau Mulu

Bau mulut, atau halitosis, bisa membuat kita tidak percaya diri saat berbicara. Tapi apa sebenarnya penyebabnya?

Lihat LebihDetails

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0
daun kelor

Kandungan nutrisi ini menjadikan daun kelor sebagai sumber gizi yang luar biasa, terutama bagi anak-anak dan ibu menyusui.

Lihat LebihDetails

7 Hal yang Terjadi Jika Masyarakat Indonesia Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Setiap Hari

Oleh Yudi
4 Juni 2025
0
jalan kaki

BAYANGKAN sebuah Indonesia di mana setiap orang, dari Sabang sampai Merauke, membiasakan diri berjalan kaki 10.000 langkah setiap hari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.