• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 30 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Zainab, Nabi dan Abul ‘Ash (2-Habis)

Oleh Mila
7 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Pinterest

Foto: Pinterest

1
BAGIKAN

SEBELUMNYA BAGIAN 01

SETELAH enam tahun, Abul ‘Ash melakukan perjalanan dengan kafilah dari Makkah ke Suriah. Selama perjalanan, dia dicegat oleh beberapa sahabat Nabi. Dia melarikan diri dan menuju rumah Zainab. Dia mengetuk pintunya beberapa saat sebelum shalat shubuh. Zainah membuka pintu dan bertanya, “Apakah kau sudah menjadi seorang Muslim?”

Abul ‘Ash berbisik, “Tidak, aku datang sebagai buronan.”

Zainab memintanya sekali lagi, “Maukah kamu menjadi seorang Muslim?”

ArtikelTerkait

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

Sekali lagi jawabannya adalah negatif.

“Jangan khawatir,” Zainab berkata, “Selamat datang sepupu, selamat datang, ayah Ali dan Umamah.”

Setelah sholat shubuh berjamaah, Nabi SAW dan para sahabat mendengar suara dari belakang masjid, “Aku telah membebaskan Abul Ash.” Zainab telah memberi jaminan kepada Abul ‘Ash.

Nabi SAW bertanya pada para sahabat, “Apakah kalian mendengar apa yang aku dengar?”

Mereka semua berkata, “Ya, Rasulullah.”

Zainab berkata, “Dia adalah sepupuku dan ayah dari anak-anakku dan aku telah membebaskannya.”

Nabi SAW berdiri dan berkata, “Hai manusia, aku menyatakan bahwa orang ini adalah seorang menantu yang sangat baik, dia tidak pernah melanggar janjinya, dan dia juga tidak berbohong, jadi jika kau menerimanya, aku akan kembalikan tebusannya kembali dan membiarkan dia pergi. Jika engkau semua menolaknya, maka itu keputusanmu semua dan aku tidak akan menyalahkanmu karena itu.”

Para sahabat setuju, “Kami akan mengembalikan tebusannya.”

Advertisements

Kemudian Nabi (SAW) berkata kepada Zainab, “Kami telah membebaskan yang telah kamu bebaskan, wahai Zainab. Bermurah hati kepadanya, dia adalah sepupu dan ayah anak-anakmu, tapi jangan biarkan dia mendekatimu, dia dilarang untukmu.”

Zainab menjawab, “Tentu, ayah, aku akan melakukan apa yang kaukatakan.”

Zainab masuk dan memberi tahu suaminya, “O Abul ‘Ash, apa kau sama sekali tidak merindukan kami? Tidakkah kamu ingin menjadi menjadi seorang Muslim dan tinggal bersama kami?”

Tapi Abul Ash tetap menolak. Abul Ash kemudian mengambil uang itu dan kembali ke Makkah. Begitu dia kembali, dia berdiri dan mengumumkan pada orang-orang, “Wahai, orang-orang, ini adalah uang kalian, apa ada yang kurang?”

Mereka menjawab, “Tidak, Abul Ash, tidak ada yang kurang, terima kasih banyak.”

Abul ‘Ash berkata, “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Rasul-Nya.”

Kemudian dia kembali ke Madinah dan berlari menemui Nabi SAW saat dia berkata, “Nabi yang terkasih, engkau membebaskanku kemarin, dan hari ini aku mengatakan bahwa aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan-Nya.”

Abul ‘Ash bertanya kepada Nabi, “Maukah engkau memberi aku izin untuk kembali ke Zainab?”

Nabi SAW tersenyum dan berkata, “Ikutlah denganku.”

Dia membawa Abul ‘Ash ke rumah Zainab dan mengetuk pintunya. Nabi (SAW) berkata, “Wahai Zainab, sepupumu mendatangiku dan bertanya apakah dia bisa kembali kepadamu?”

Sama seperti 20 tahun sebelumnya, wajah Zainab menjadi merah karena malu-malu dan dia tersenyum.

Yang menyedihkan adalah, setahun setelah kejadian ini, Zainab meninggal. Abul ‘Ash meneteskan air mata karena kematiannya dan membuat mereka yang berada di sekitarnya menangis. Rasulullah SAW datang dengan mata penuh air mata dan hati yang penuh duka cita. Kematian Zainab mengingatkannya akan kematian istrinya, Khadijah. Dia mengatakan kepada para wanita, yang mengurus mayat Zainab, “Mandikan dia tiga kali dan gunakan kapur barus di pemandian yang ketiga.”

Nabi melakukan shalat jenazah dan mengikuti tempat peristirahatan terakhir Zainab. Abul ‘Ash kembali kepada anak-anaknya, Ali dan Umamah. Mencium mereka dan membasahinya dengan air matanya, dia teringat wajah kekasihnya yang telah meninggal.

Semoga Allah berkenan dengan Zainab, anak perempuan Nabi! Semoga Dia membalasnya dengan surga karena kesabaran, daya tahan dan perjuangannya!

Abul ‘Ash akan menangis begitu deras sehingga orang-orang melihat Nabi sendiri menangis dan menenangkannya. Abul ‘Ash berkata, “Demi Allah, aku tidak tahan lagi hidup tanpa Zainab.”

Abul ‘Ash meninggal satu tahun setelah Zainab meninggal. []

HABIS

Sumber: jalansirah.com

Tags: Abul ‘Ashzainab
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Zainab, Nabi dan Abul ‘Ash (1)

Next Post

Utang Negara Membengkak, Ini Tanggapan Ketua DPR

Mila

Mila

Terkait Posts

Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Musailamah Al-Kadzdzab

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

16 April 2025
Damaskus

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

3 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Malam Nisfu Sya'ban, Dzulhijjah

Sejarah Bulan Dzulhijjah

Oleh Dini Koswarini
30 Mei 2025
0

bunga, menopause, berhubungan intim, hormon, perempuan

Perubahan Hormon Perempuan di Usia 40 Tahun: Apa yang Terjadi di Tubuh?

Oleh Yudi
30 Mei 2025
0

pengentalan darah, pembuluh darah, muntah darah, darah

7 Penyakit Penyebab Muntah Darah: Waspadai Gejala Serius Ini

Oleh Yudi
30 Mei 2025
0

Doa Ketika Berusia 40 Tahun, Akibat Tidak Pernah Jalan Kaki

Akibat Tidak Pernah Jalan Kaki

Oleh Haura Nurbani
30 Mei 2025
0

Umur, Tips Bugar, Kanker Prostat

5 Kebiasaan yang Memicu Kanker Prostat bagi Laki-laki

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0

Terpopuler

Cara Mendeteksi Tubuh Penuh Gula

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0
Ciri Diabetes, Tubuh Penuh Gula

Tubuh penuh gula mengacu pada kondisi ketika kadar gula dalam darah tinggi secara terus-menerus.

Lihat LebihDetails

7 Dampak Medis dan Psikologis Jika Suami Istri Lama Tidak Berjima’

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0
suami istri bosan berhubungan intim, jima'

Jika jima’ ditinggalkan terlalu lama, kadar hormon ini bisa menurun, dan berpotensi meningkatkan kecemasan, rasa tertekan, hingga depresi ringan.

Lihat LebihDetails

5 Kebiasaan yang Memicu Kanker Prostat bagi Laki-laki

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0
Umur, Tips Bugar, Kanker Prostat

Kanker prostat umumnya tumbuh secara perlahan dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Hukuman bagi Pelaku Zina Muhson dan Ghoiru Muhson

Oleh Yudi
30 Maret 2019
0
Hukuman bagi Pelaku Zina Muhson

Pelaksanaan hukum seperti ini hanya dilakukan oleh negara atau pihak yang telah ditunjuk olehnya dan tidak boleh bagi setiap orang...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.