• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 27 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Kisah Nabi

Taubat Nabi Adam

Oleh Dini Koswarini
9 bulan lalu
in Kisah Nabi
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Nabi Adam

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

KISAH pertobatan Nabi Adam ini disinggung dalam salah satu hadits Nabi riwayat At-Tirmidzi. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنْ كُنْتَ صَـائِمًا شَهْرًا بَعْدَ رَمَضَانَ فَصُمْ الْمُحَرَّمَ، فَإنَّ فِيْهِ يَوْمًا تَابَ اللهُ فِيْهِ عَلَى قَوْمٍ، وَيَتُوْبُ فِيْهِ عَلَى آخَرِيْن

Artinya, “Bila seseorang puasa sebulan setelah bulan Ramadhan, maka puasalah di bulan Muharram. Karena di bulan itu, hari-hari ketika Allah Swt menerima tobat suatu kaum, dan menerima tobat kaum-kaum yang lain.” (HR At-Tirmidzi)

Berkaitan dengan hadits di atas, Ibnu Rajab al-Hambali dalam Lathaiful Ma’arif menyampaikan:

ArtikelTerkait

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

Kesabaran Nabi Ayyub

Kisah Qabil dan Habil

Kisah Mimpi Nabi Yusuf

صحَّ مِنْ حَدِيث أبي إسحاق عن الأسْوَد بن يَزيد أَنَّهُ قال: “سَألْتُ عُبَيد بن عُمَير عَنْ صِيَام يَوْمَ عَاشُورَاء؟ فقال: الْمُحَرَّم شَهْرُ الله الْأصَمّ فِيْهِ تيب عَلَى آدم عليه السلام فَإنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ لَا يَمُرَّ بِك إلّا صُمْته فَافْعَلْ

Artinya, “Ibnu Rajab telah mensahihkan sebuah hadis dari Abu Ishaq dari al-Aswad bin Yazid bahwasanya ia berkata: Aku bertanya kepada Ubaid bin Umair perihal puasa di hari ‘Asyura, ia menjawab: Muharram adalah bulan Allah yang penting (al-ashamm). Di dalamnya Nabi Adam diterima tobatnya. Bila kamu mampu untuk tidak melewatinya tanpa puasa, maka puasalah.” (Ibnu Rajab al-Hambali, Lathaiful Ma’arif, tanpa tahun: 54)

BACA JUGA:  Pesan Allah sebelum Nabi Adam ke Bumi

Dosa Nabi Adam

Semua bermula ketika Allah swt murka kepada Iblis karena ia tidak mau bersujud kepada Adam sebagai bentuk hormat, padahal itu adalah perintah Allah. Akibat keangkuhannya inilah Allah mengusir Iblis dari surga.

Rupanya Iblis tidak tinggal diam. Dia menaruh dendam kepada Adam yang menurutnya telah membawa sial. Iblis segera merencanakan jebakan untuk Adam dan Hawa agar keduanya melanggar aturan Allah dengan memakan buah Khuldi. Dengan begitu keduanya akan diusir dari surga.

Tipu daya yang dilancarkan Iblis adalah dengan menjanjikan kenaikan pangkat kepada Adam dan Hawa jika memakan buah Khuldi. Kata Iblis, siapa yang memakan buah tersebut akan naik level menjadi sosok malaikat atau menjadi kekal berada di surga.

Yang tidak kalah cerdas, Iblis membujuk Adam dengan bersumpah atas nama Allah. Dalam hemat Adam, orang yang bersumpah atas nama Allah pasti tidak berbohong. Akhirnya, Adam dan Hawa pun berhasil dikelabuhi oleh kelicikan Iblis dan tanpa ragu memakan buah Khuldi.

Selesai memakan buah larangan itu, pakaian Nabi Adam dan Hawa yang selama ini menutup tubuhnya mendadak hilang. Keduanya sangat panik dan malu sehingga berusaha menutupinya dengan daun pohon yang ada di surga. Tipu daya Iblis pun berhasil. Kisah ini didokumentasikan dalam firman Allah berikut:

فَدَلَّىٰهُمَا بِغُرُورٖۚ فَلَمَّا ذَاقَا ٱلشَّجَرَةَ بَدَتۡ لَهُمَا سَوۡءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخۡصِفَانِ عَلَيۡهِمَا مِن وَرَقِ ٱلۡجَنَّةِۖ وَنَادَىٰهُمَا رَبُّهُمَآ أَلَمۡ أَنۡهَكُمَا عَن تِلۡكُمَا ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ لَكُمَا عَدُوّٞ مُّبِينٞ

Artinya, “Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga.

Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka, ‘Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: ‘Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?’” (QS. Al-A’raf [7]: 22)

Adam dan Hawa sangat menyesali kecerobohan mereka dan segara bertobat kepada Allah swt. Kendati tobat keduanya diterima, Allah tetap memberi “hukuman” kepada mereka dengan menurukannya dari syurga sebagai konsekuensi logis atas dosa. (Abdul Karim Zaidan, al-Mustafâd min Qasâshil Qur’ânî: 1998, juz I, h. 24).

Dikisahkan, saat Adam dan Hawa diturunkan ke bumi, keduanya sangat bersedih. Dalam satu riwayat dikatakan keduanya menangis sejadi-jadinya. Andaikan tangisan seluruh manusia dan Nabi Daud dibandingkan dengan tangisan Adam dan Hawa saat itu, maka belum ada apa-apanya. Saking begitu merasa berdosa, keduanya tidak berani memandang ke arah atas selama 40 tahun.

Dalam satu riwayat, Imam Jalaluddin as-Suyuthi menyampaikan saat Adam dan Hawa diturunkan di bumi, keduanya berthawaf mengelilingi Ka’bah selama tujuh hari dan melaksanakan shalat dua rakaat. Kemudian membaca doa tobat berikut:

اللّهُمّ إِنّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلَانِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤَلِيْ وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذَنْبِيْ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيْبُنِيْ إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَأَرْضِنِيْ بِمَا قَسَّمْتَ لِي

“Ya Allah, sungguh Engkau tahu apa yang tersembunyi dan tampak dariku, karena itu terimalah penyesalanku. Engkau tahu kebutuhanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau tahu apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosaku.

BACA JUGA: Nabi Adam Belajar Nama Benda, Bagaimana Implementasinya di Era Nabi Ibrahim?

Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu iman yang menyentuh kalbuku dan keyakinan yang benar sehingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku kecuali telah Engkau tetapkan atasku. Ya Allah berikanlah rasa rela terhadap apa yang Engkau bagi untuk diriku.” (As-Suyuthi, Addurrul Mantsur, tanpa tahun: juz 1, h. 59)

Salah satu pesan moral penting dari kisah di atas adalah setiap manusia memiliki potensi untuk berbuat dosa. Jangankan kita orang biasa yang hidup di muka bumi, sekelas Adam yang Nabi dan hidup di syurga saja masih bisa terjerumus dalam kesalahan yang membuatnya harus menanggung hukuman begitu berat. []

SUMBER: UNISSULA

Tags: Hawanabi adamTaubat Nabi Adam
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

6 Larangan Rasulullah dalam Berdagang

Next Post

Muktamar VII KBPII, Jusuf Kalla: Jangan Hanya Jadi Politisi

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Nabi Musa, Umar bin Khattab, Ujian, Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim, Fakta Nabi Isa, Nabi, Nabi Adam

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

16 Mei 2025
Nabi Ayyub

Kesabaran Nabi Ayyub

16 Mei 2025
qabil dan habil

Kisah Qabil dan Habil

20 Februari 2025
Surat Al-Kafirun, Malam Lailatul Qadar, Nabi Ibrahim, Raja Namrud, Mimpi Nabi Yusuf

Kisah Mimpi Nabi Yusuf

19 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Prediksi Kiamat, Tiupan Sangkakala, Maksud Hari Sabtu Penuh Tipu Daya, Maksud Hari Sabtu Penuh Tipu Daya,Hari Kiamat

10 Kengerian Hari Kiamat Menurut Hadist Nabi ﷺ

Oleh Haura Nurbani
27 Juni 2025
0

Umar bin Khathab, Nabi Ibrahim, Abdullah bin Ubay, Musailamah Al-Kadzab, Kelebihan Kaum Anshar, Umar bin Abdul Aziz, Bani Israil

Siapa Itu Kaum Tabi’in?

Oleh Haura Nurbani
27 Juni 2025
0

Suami Egois, Ciri-ciri Istri yang Suka Bingung Sendiri

10 Perbuatan Suami yang Ga Disukai Istri

Oleh Dini Koswarini
27 Juni 2025
0

Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Oleh Haura Nurbani
27 Juni 2025
0

Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos! 1 Nabi Adam

Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Yudi
27 Juni 2025
0

Terpopuler

20 Tanda Diabetes yang Mudah Dikenali oleh Diri Sendiri, Apa Saja?

Oleh Saad Saefullah
26 Juni 2025
0
Akibat Kanker Prostat bagi Lelaki, Olahraga, Diabetes

Berikut 20 tanda diabetes yang mudah dikenali oleh diri sendiri, terutama untuk diabetes tipe 2 yang berkembang perlahan.

Lihat LebihDetails

6 Golongan Manusia Masuk Neraka tanpa Hisab

Oleh Haura Nurbani
1 Februari 2025
0
Samiri, Al-Mahdi, Akhir Zaman, Sosok Pertanda Datangnya Kiamat, Gerbang Neraka, Hari Kiamat, Neraka

Surga dan neraka diciptakan oleh Allah SWT sebagai motivasi sekaligus peringatan bagi manusia untuk beramal sebaik-baiknya di dunia ini.

Lihat LebihDetails

Masih Hobi Maksiat Padahal Sudah Usia 40 Tahun: Sebuah Renungan Serius

Oleh Yudi
26 Juni 2025
0
kesulitan, ujian, azab, maksiat

Jadi jika seseorang masih ringan tangan dalam maksiat di usia ini, maka ia sedang mengabaikan alarm spiritual dari Allah.

Lihat LebihDetails

8 Cara Kendalikan Hawa Nafsu bagi Pria yang Belum Sanggup Menikah

Oleh Yudi
26 Juni 2025
0
sifat, manusia, neraka, kesalahan, meludah, kufur, shalat tahajud, putus asa, futur, iman, berdusta, hawa nafsu, stres, amalan, rambut, amalan, berputus asa, bermaksiat, nafsu, hawa nafsu

Semakin banyak aktivitas yang bermanfaat, semakin sedikit ruang untuk bisikan hawa nafsu.

Lihat LebihDetails

Kapan Wanita Shalat Dzuhur di Hari Jumat?

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2024
0
Hukum Shalat Jumat bagi Wanita, Hukum Shalat Tidak Kenakan Mukena Warna Putih, Hukum Wanita Shalat tanpa Mukena, , Shalat Ied Jamaah, Hukum Shalat Wanita Kelihatan Rambut,Kenapa Shalat Jumat Tidak diwajibkan bagi Perempuan, Hukum Perempuan Menjadi Imam Shalat Berjamaah

Maka apa sebenarnya hukum permasalahan wanita shalat Dzuhur di hari Jumat ini menurut syariat?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.