Tag: I’tikaf

Thafis menyebutkan, penjajah Israel terus berupaya menyebarkan pencitraan bahwa Al-Aqsha sebagai warisan mereka dan tempat suci kaum Yahudi.

Adapun secara syar’i, i’tikaf adalah berdiam diri di masjid dalam waktu tertentu dengan ciri-ciri tertentu disertai dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Detik-detik terkahir di bulan yang mulia ini menjadi ajang mendekatkan diri dengan Allah bagi sebagian orang.

Keluar masjid tanpa alasan syar’i dan tanpa ada kebutuhan yang mubah yang mendesak.

Menurut mayoritas ulama, i’tikaf tidak ada batasan waktu minimalnya, artinya boleh cuma sesaat di malam atau di siang hari.

Dalam terminologi syar’i (syar’an), para ulama berbeda-beda dalam mendefinisikan i’tikaf dikarenakan perbedaan pandangan dalam penentuan syarat dan rukun i’tikaf.

Karena akan ada saatnya kita merindukan rumah diberantaki lagi. Dan kita akan memandang ruangan yang rapih berhari-hari.

Disunnahkan bagi orang yang beri'tikaf untuk memperbanyak ibadah dan taqarrub kepada Allah Swt.

Lalu apa yang dimaksud dengan i’tikaf? Dalam kitab lisanul arab, i’tikaf bermakna merutinkan (menjaga) sesuatu.

Pertama, ulama sepakat bahwa i’tikaf bagi laki-laki harus dilakukan di masjid.