Hukum Melafazkan Niat dan Kesalahan Memahami Pendapat Madzhab Syafi’i
Dan itu jelas jauh lebih menenangkan, daripada kita baca sendiri kitab satu madzhab, namun tanpa penelusuran dan penelaahan yang memadai.
Dan itu jelas jauh lebih menenangkan, daripada kita baca sendiri kitab satu madzhab, namun tanpa penelusuran dan penelaahan yang memadai.
Jika mencukupkan diri hanya dengan hati, itu sudah cukup, namun jika hanya mencukupkan diri dengan lisan saja, tidak cukup.
Dan niat atau amal hati itu adalah amal yang paling kuat, dibandingkan amal lisan dan anggota badan.
Misal jika seseorang mengerjakan qadha shalat, tak cukup baginya berniat mengerjakan shalat yang ketinggalan saja.
Jika redaksi penyambungnya adalah "shihhah", maka makna Hadits tersebut adalah, "Sahnya suatu amal tergantung niatnya".
Namun ada juga ulama yang membolehkan, dan bukan sedikit, dan sudah pasti mereka berpendapat seperti itu bukan tanpa alasan,
ayat Al-Quran Tentang Istiqamah
Lihat LebihDetailsDan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...
Lihat LebihDetailsKEDUDUKAN kita sebagai manusia yang mana merupakan mahluk sosial memang harus tetap terjaga baik dengan sesama manusia yang lainnya.
Lihat LebihDetailsAkhlak mulia yang melekat pada seseorang menjadikan ia menjalankan segala kegiatan dengan sempurna. Pada akhirnya, ia akan meraih kehidupan yang...
Lihat LebihDetailsCoba pikirkan, siapa yang lebih dekat daripada saudara kandung?
Lihat LebihDetails