• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Syair Tangisan Atas Wafatnya Rasulullah  

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 6 menit baca
A A
0
Tangis Ummu Aiman

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

WAFATNYA Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan kesedihan terbesar bagi kaum muslimin. Semua orang yang mengenal beliau pasti akan menangisinya tatkala rindu kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Hassan bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu menangisi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan menyenandungkan beberapa bait syair menangisi wafatnya beliau.

Di Thaybah, ada jejak-jejak abadi dan tempat milik Sang Rasul yang gemilang,

kini lenyap dan lusuh sudah

Tanda-tanda dari negeri haram tiada kan lenyap sirna

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Di sana ada mimbar tempat sang pemberi petunjuk berada

Ada jejak-jejak nan jelas dan bekas rambu-rambu abadi

Rumah miliknya dengan mushalla dan masjid

BACA JUGA: Mukjizat Rasulullah ketika Pulang dari Perang Tabuk

Ada kamar-kamar yang di tengah-tengahnya cahaya dari Allah turun

Yang menjadi suluh dan penerang

Tak kan hilang ditelan zaman tanda-tanda tersebut

Walau pernah dapat musibah namun dia ada kembali

Di sana, aku tahu jejak-jejak, nasehat dan kuburan Sang Rasul

Jenazahnya dimasukkan ke dalam bumi oleh pembawa jenazah

Tiada henti aku menangisi Sang Rasul

Dan semua mata ikut pula menangis tersedu

Mereka semua mengingatkanku pada nikmat-nikmat Sang Rasul

Maka tiada orang yang peduli akan diriku, karena diriku demikian lusuh

Hatiku diguncang gundah gulana karena perginya Ahmad

Tiada henti menghitung-hitung nikmat-nikmat Sang Rasul

Walau tidak sepersepuluhpun aku mampu menjalani jejaknya

Namun hatiku dilanda duka mendalam

Lama kuberdiri bersimbahkan air mata

Di atas gundukan kuburan merah dimana Ahmad terbaring abadi di sana

Engkau diberkahi, wahai kubur Sang Rasul

Diberkahi pula negeri yang mendekap erat pemberi petunjuk yang benar

Semoga diberkahi liang kuburmu yang mengandung kebaikan

Di atasnya ada bangunan dari batu lebar berlapis

Tangan-tangan yang lunglai menaburkan tanah ke atas bangunan itu

Sementara keberuntungan telah meresap masuk ke tanahmu

Mereka menguburkan kesopanan, ilmu dan kasih sayang di suatu malam

Menutup atasnya dengan tanah tanpa sandaran bantal

Mereka pulang bersama duka melilit karena Nabi tak lagi bersama mereka

Lemah lunglailah tulang punggung dan lengan mereka

Menangisi seorang manusia yang ditangisi langit di hari itu juga

Bumi dan manusia pasti lebih berduka durja

Adakah duka kematian di suatu hari

Yang setara duka di hari Muhammad wafat?

Wahyu terputus dari mereka karena Sang Rasul wafat

Dia bersinar hingga dataran rendah Al-Ghur dan dataran tinggi Najd

Dia tunjukkan kepada Ar-Rahman siapa saja yangikut

Selamatkan manusia dari bahaya kehinaan dan memberi petunjuk

Dialah imam yang menunjukkan manusia pada kebenaran dengan semangat tiada tara

Pengajar kejujuran, jika taat padanya bahagia kan bersama mereka

Memaafkan kesalahan dan menerima dengan lapang maaf mereka

Bila mereka berbuat baik, sungguh Allah Maha Dermawan dengan kebaikan

Bila terjadi sesuatu dan mereka tiada sanggup memikul bebannya

Kemudahan akan datang darinya untuk meringankan beban kesulitan

Tatkala mereka sedang berada dalam nikmat Allah

Dialah pemandu mereka pada jalan jelas pasti yang dituju

Sang Nabi begitu sedih apabila mereka menyimpang dari petunjuk

Ingin sekali mereka tetap lurus dan mendapatkan petunjuk

Lemah lembutpada mereka, tidak pupus kasih sayangnya

Dalam kasih sayangnya mereka meniti jalan yang pasti

Saat mereka menikmati cahayanya nan indah

Panah kematian tiba-tiba membidik cahaya mereka

Akhirnya, Sang Mahmud (sang Terpuji) kembali ke haribaan Allah

Sementara malaikat menangisi dan memujinya

Negeri-negeri haram setatkala menjadi sepi senyap

Karena hilangnya wahyu dari mereka kecuali

Hang lahad yang dia masuki

Dia telah pergi tuk selamanya dan ditangisi

Balath dan pohon Gharqad

Masjidnya lengang sunyi setelah sang Rasul pergi

Padahal di sana ada tempat berdiri dan duduknya

Negeri-negeri dan tanah kosong menjadi sepi tanpa penghuni

Wahai mata, tangisi Rasulullah dengan simbahan airmatamu

Jangan sampai aku lihat air matamu terhenti karena berlalunya waktu

Mengapa tiada tangis pada pemilik nikmat pada manusia

Yang demikian sempurna dan meliputi semua manusia

Dermawanlah engkau dengan linangan air mata padanya dan sedu sedanlah

Tuk seorang yang tidak ada tandingannya sepanjang masa

Tidak ada orang di masa lalu yang mati bagaikan Muhammad

Tidak ada orang yang menyamainya hingga Hari Kiamat

Dia suci dan menanggung tanggungan demi tanggungan

Banyak pemberiannya tanpa mengharap balas

Selalu memberi dengan harta baru dan harta lama

Saat seseorang kikir dengan harta lamanya

Dialah manusia paling terhormat dan dibincangkan di rumah-rumah

BACA JUGA: Senjata-senjata yang Dimiliki Rasulullah, Apa Saja?

Dari keturunan terhormat dan terpandang di kota Mekkah (Abthah)

Dia berada di puncak ketinggian nan kokoh

Berdiri di atas pilar-pilar yang menjulang nan kokoh kuat

Kokoh akar, cabang dan kayunya

Yang disirami awan hingga kehidupan berdenyut

Tuhan Yang Mahamulia mendidiknya sejak masa kecilnya

Hingga dia menjadi sempurna dalam segala tindak-tanduknya

Seluruh wasiat kaum Muslimin berakhir di telapak tangannya

Tidak ada ilmu yang disembunyikan dan tiada pendapat yang dicemoohkan

Aku katakan dan ucapanku ini tidak dicela pencela manusia

Kecuali orang yang berakal rendah dan kehilangan rasa

Tiada henti akan memuji dirinya

Dengan sebuah harap kekal di surga bersama Al-Musthafa

Tuk menggapainya semua aku berusaha dengan sungguh-sungguh penuh keringat

Hassan bin Tsabit Radhiyallahu Anhu juga berkata menangisi Rasulullah dalam untaian syairnya,

Kenapa matamu tidak terpejam tidur pulas?

Seakan dicelaki dengan celak penyakit mata

Karena berduka terhadap pemberi petunjuk yang kini wafat

Wahai orang terbaik yang menginjak kerikil, janganlah engkau pergi menjauh

Wajahku melindungimu dari gundukan tanah

Andai aku dikubur sebelum dirimu di Baqi’ Al-Gharqad

Ayah ibuku menjadi tebusan orang yang aku lihat saat dia wafat

Sang Nabi pemberi petunjuk pada hari Senin

Tiada henti duka hatiku setelah wafatnya

Hatiku bingung, andai aku tak pernah dilahirkan ke dunia fana

Adakah sepeninggalmu, aku akan tetap menetap di Madinah bersama mereka?

Andai saja aku diberi minum racun ular berbisa

Atau Allah beri keputusan kepada kami lebih cepat

Di senja ini atau di besok hari

Kemudian Hari Kiamat terjadi, lalu kita bertemu orang terbaik

Yang wataknya adalah asli

Wahai anak sulung Aminah yang diberkahi,

Wahai, orang yang lahir dari wanita suci di Sa’dul As ‘ad

Dia adalah cahaya yang menerangi seluruh jagad raya

Barangsiapa diberi petunjuk pada cahaya yang bertabur berkah, ia memperoleh petunjuk

Wahai Tuhanku, himpunlah kami bersama Sang Nabi

Di surga yang dipalingkan dari mata-mata pendengki

Di surga Firdaus, tetapkanlah ia untuk kami

Wahai Dzat yang memiliki keagungan, keperkasaan, dan kemuliaan

Demi Allah, tidaklah aku mendengar orang mati selagi aku hidup

Melainkan aku menangis untuk kematian Muhammad SangNabi

Wahai, celakalah para Penolong Nabi dan kaumnya

Setelah dia dimasukkan di Hang lahad

Terasa sempit seluruh negeri bagi kaum Anshar

Wajah mereka menjadi legam bagaikan batu serawak

Kami telah melahirkan beliau dan kuburannya ada bersama kami

Bekas-bekas nikmatnya tersisapada kami tiada mungkin kami pungkiri

Allah muliakan dan beri petunjuk kami dengannya

Kamilah penolongnya di semua medan perang

Semoga Allah dan malaikat-malaikat yang mengitari Arasy-Nya

Dan orang-orang yang baik menyampaikan shalawat kepada Ahmad, yang diberkahi

Ibnu Ishaq berkata: Hassan bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu juga berkata menangisi Rasulullah dalam

syairnya yang lain:

Wartakanlah pada orang-orang miskin, kebaikan telah beranjak pergi dari mereka

Bersama Nabi yang meninggalkan mereka pada waktu sahur

Siapakah yang mempunyai pelana, dan membawaku pergi dan rezki keluargaku

Apabila mereka tidak mendapatkan curahan hujan

Siapakah yang kami cela tanpa khawatir akan kemarahannya

Jika lisan berlebih-lebihan atau kepeleset kata saat berucap kata

Dialah sinar dan cahaya yang kami selalu ikuti setelah Allah

Dia senantiasa mendengar dan melihat

Andaikata pada hari mereka memakamkan beliau di lahad

Dan menimbunkan tanah di atasnya

Allah tiada sisakan seorangpun di antara kami setelah wafatnya

Dan tidak ada yang hidup di antara kami wanita dan laki-laki

Seluruh pundak Bani An-Najjar menjadi lunglai hina

Namun ini semua adalah ketetapan Allah yang telah ditakdirkan

Tatkala rampasan perang dibagi kepada seluruh manusia

Mereka merusaknya terang-terangan di antara mereka tiada guna

Hassan bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu juga berkata menangisi Rasulullah dalam syairnya yang lain:

Aku bersumpah bahwa tidak ada orang yang lebih peduli daripadaku

Dalam sumpah yangjujur tanpa ada cela

Demi Allah, wanita tidak akan ada lagi yang hamil dan melahirkan anak

Sebagaimana Sang Rasul, nabi seluruh ummat dan pemberi petunjuk

BACA JUGA: Dahulu, Jazirah Arab Padang Rumput, Ilmuwan Buktikan Kebenaran Rasulullah

Allah tidak ciptakan satu makhluk-Nya di antara seluruh makhluk-Nya

Yang lebih memenuhi tanggungan tetangga dan menepati janjinya

Daripada orang yang berada di tempat kami yang cahayanya senantiasa dicari

Perintahnya berlimpah berkah, adil dan mengarah tepat

Isteri-isterimu mengosongkan rumah-rumah di hari berduka

Mereka tidak lagi memasangpasak di belakang tirai

Mereka bagaikan biarawati-biarawati yang memakai pakaian usang

Yakin akan berselimutkan kemalangan setelah bergelimang kebahagiaan

Wahai manusia terbaik, sungguh aku kini berada di sebuah sungai

Aku bagaikan seorang yang haus dalam kesendirian. []

Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad

Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media

Tags: rasulullah
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

PM Israel Benyamin Netanyahu Perintahkan Militer Israel Terus Membom Gaza

Next Post

Puasa Rajab, Haruskah?

Yudi

Yudi

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Wafatnya Rasulullah  

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.